Derajat Infeksi Mikoriza Pengaruh Mikoriza Arbuskular Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Pb dan Cd Tanaman Mucuna pruriens pada Tanah yang Dicemari Logam Berat

Nilai pH tanah setelah aplikasi logam berat diukur satu minggu setelah pemberian logam berat. Interaksi perlakuan MA dan logam berat tidak berpengaruh terhadap penurunan nilai pH secara nyata namun faktor perlakuan logam berat menurunkan nilai pH tanah secara nyata Lampiran 6. Dari Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa seluruh perlakuan logam berat, yakni L 1 , L 2 , L 3 , L 4 dan L 5 menyebabkan penurunan pH tanah dari 4,56 menjadi 4,44; 4,45; 4,47; 4,44 dan 4,44 jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa logam berat L yakni 4,54. Perlakuan logam berat L 1 , L 2 , L 3 , L 4 dan L 5 tidak berbeda secara nyata dalam menurunkan nilai pH. Faktor perlakuan MA tidak berpengaruh terhadap penurunan nilai pH secara nyata Lampiran 6. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa perlakuan M dan M 1 tidak berbeda nyata dalam menurunkan nilai pH tanah. Nilai pH M dan M 1 yaitu 4,47 dan 4,46. Pada pengukuran nilai pH setelah panen diperoleh bahwa kedua faktor perlakuan MA dan logam berat maupun interaksinya tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai pH Lampiran 8 secara nyata, namun terjadi penurunan nilai pH pada kedua faktor tersebut Tabel 4.

2. Derajat Infeksi Mikoriza

Inetraksi perlakuan MA dan logam berat berpengaruh terhadap perubahan derajat infeksi akar tanaman M. pruriens secara nyata Lampiran 10. Besarnya derajat infeksi akar pada interaksi perlakuan MA dan logam berat menurun dengan semakin tingginya konsentrasi logam berat Tabel 5. Pada interaksi perlakuan MA M 1 dan logam tunggal Pb L 1 , L 2 , L 3 dapat dilihat bahwa derajat infeksi akar terendah terdapat pada perlakuan M 1 L 3 . Sedangkan pada interaksi Universitas Sumatera Utara perlakuan MA M 1 dan perlakuan kombinasi Pb dan Cd L 4 dan L 5 , derajat infeksi akar terendah terdapat pada perlakuan M 1 L 5 . Tabel 5. Derajat infeksi akibat pemberian mikoriza arbuskular, logam berat dan interaksinya. Logam Berat Mikoriza Rataan M M 1 ……….………. ……………….. L 16.67 ef 92.67 a 54.67 L 1 22.33 def 71.33 b 46.83 L 2 27.33 cde 66.67 b 47.00 L 3 23.00 def 37.33 c 30.17 L 4 20.00 ef 39.00 c 29.50 L 5 11.33 f 33.33 cd 22.33 Rataan 20.11 56.72 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata pada taraf 5 menurut uji DMRT. Perlakuan M = tanpa MA, M 1 = pemberian MA, L = tanpa logam berat, L 1 = 400 ppm Pb, L 2 = 600 ppm Pb, L 3 = 800 ppm Pb, L 4 = 400 ppm Pb + 70 ppm Cd, L 5 = 600 ppm Pb + 105 ppm Cd. Derajat infeksi pada perlakuan M 1 L sebesar 92,67 turun menjadi 71,33 pada M 1 L 1 dan turun lagi menjadi 39,00 pada M 1 L 4 . Demikian juga pada perlakuan M 1 L 5 dan M 1 L 2 dimana terjadi penurunan derajat infeksi yang lebih besar pada M 1 L 5 33,33 daripada M 1 L 2 66,67. Terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan M 1 L 1 dengan M 1 L 4 dan antara perlakuan M 1 L 2 dengan M 1 L 5 dalam penurunan derajat infeksi akar. Hal tersebut menunjukkan bahwa selain konsentrasi, jenis logam berat juga menentukan besarnya derajat infeksi akar oleh MA. Faktor perlakuan logam berat menyebabkan penurunan derajat infeksi akar tanaman M. pruriens secara nyata Lampiran 10. Derajat infeksi akar cenderung menurun dengan semakin tingginya konsentrasi logam berat yang diberikan. Jenis logam berat juga mempengaruhi derajat infeksi akar tanaman dimana perlakuan Universitas Sumatera Utara L 4 dan L 5 kombinasi logam Pb dan Cd memiliki derajat infeksi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan L 1 , L 2 dan L 3 logam tunggal Pb namun tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan L 3 , L 4 dan L 5 dalam penurunan derajat infeksi. Derajat infeksi tertinggi terdapat pada perlakuan L 54,67 dan terendah pada perlakuan L 5 22,33. Faktor perlakuan MA meningkatkan derajat infeksi akar tanaman M. pruriens secara nyata Lampiran 10. Perlakuan pemberian MA M 1 meningkatkan derajat infeksi menjadi 56,72 berbeda nyata dengan perlakuan tanpa MA M yakni 20,11 Tabel 5.

3. Pertumbuhan Tanaman

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Terhadap Kandungan Logam Timbal (Pb) Pada Tanaman Sengon (Paraserianthes Falcataria)

2 98 48

Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) Pada Sedimen Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 89 98

Pengaruh Pemberian Asam Humat Sebagai Bahan Amelioran Tanah Terhadap Pertumbuhan Dan Serapan Timbal Tanaman Bayam (Amaranthus sp.) Pada Tanah Yang Tercemar Logam Berat Timbal (Pb)

0 12 68

Pengaruh pangan yang dicemari logam berat timbal (Pb) terhadap kadar timbal pada cacing Lumbricus rubellus.

1 6 107

KONTRIBUSI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PEMBENTUKAN AGREGAT TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN Zahrul Fuady

0 0 9

Pengaruh Mikoriza Arbuskular Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Pb dan Cd Tanaman Mucuna pruriens pada Tanah yang Dicemari Logam Berat

0 0 5

Pengaruh Mikoriza Arbuskular Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Pb dan Cd Tanaman Mucuna pruriens pada Tanah yang Dicemari Logam Berat

0 0 9

PENGARUH MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SERAPAN Pb DAN Cd TANAMAN Mucuna pruriens PADA TANAH YANG DICEMARI LOGAM BERAT TESIS

0 0 15

Pengaruh Mikoriza Arbuskular Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Pb dan Cd Tanaman Mucuna pruriens pada Tanah yang Dicemari Logam Berat

0 0 22

Pengaruh Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) Terhadap Efisiensi Serapan Phosfor, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Pada Lahan Sub Optimal

0 0 22