memahami materi yang diujikan. Adapun klasifikasinya adalah seperti berikut ini 0,40 - 1,00
soal diterima baik 0,30 - 0,39
soal diterima tetapi perlu diperbaiki 0,20 - 0,29 soal diperbaiki
0,19 - 0,00 soal tidak dipakai
3.8.4 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran tiap butir, dihitung dengan Rumus :
n nB
P
Keterangan : P
= tingkat kesukaran butir tes nB = banyaknya subyek yang menjawab soal dengan betul
n = jumlah subyek testee seluruhnya
Kriteria tingkat kesukaran P : 0,00
– 0,29 = sukar 0,30
– 0,70 = sedang 0,71
– 1,00 = mudah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa :
1. desain pembelajaran discovery dengan sintaks guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, masalah sederhana, membagi kelompok, peserta didik mengamati
data eksperimen,
menalar, membuat
kesimpulan, mengemukakan hasil pekerjaan, guru mengevaluasi kegiatan dan membuat
kesimpulan 2.
aktivitas peserta didik dalam pembelajaran adalah membaca buku, mendengarkan guru, menulis, memecahkan masalah, berdiskusi, dan
mengkomunikasikan hasil 3.
instrumen asesmen berupa tes essay dengan validitas 0,88 tinggi, reliabilitas 0,99 tinggi, tingkat kesukaran sedang dan daya beda tinggi
4. ketuntasan hasil belajar kognitif peserta didik kelas X mencapai KKM
82.53, afektif 87.5, dan keterampilan 82.35.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang terurai di atas, kepada guru lain yang ingin menggunakan model pembelajaran discovery untuk mengetahui terlebih dahulu
karakteristik peserta didik. 1.
Bagi guru sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran discovery bagi peserta didik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran 2.
Bagi guru yang tertarik menggunakan model pembelajaran discovery untuk membantu peserta didik dalam penyelesaian masalah melalui
bimbingan dan memberi penguatan terhadap materi yang ingin dicapai dan guru dapat memperhatikan sumber belajar yang digunakan bervariasi
sehingga peserta didik lebih mudah untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan.
3. Guru dalam merancang pembelajaran agar memperhatikan waktu yang
digunakan dalam proses pembelajaran berlangsung sehingga tidak ada kekurangan waktu bagi peserta didik untuk menyelesaikan hasil kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Adhar, Leo. 2011. Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Dan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. 178-198. Hlm 1-12 Aqib Zaenal, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Yrama Widya
Arikunto Suharsimi, 2006 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi Aksara. Arsyad Azhar, 2011, Media Pengajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Bagong, Suyanto. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung. Kencana. Bloom, S.Benyamin. 1956. Taxonomy Of Educational Objectives :Hanbook 1
Cognitive Domain. New York. David Mckay Budiningsih, Asri, 2005 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT Asri Maha Satya.
Ching, Emily. 2012. Variation Based Discovery Learning In 1 to 1 Mathematics Classroom. Jurnal Internasional Matematika. 1788-1982. Hlm 10-18
Dalyono M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta Degeng, I. Nyoman, 2004, Ilmu Pengajaran : Taksonomi Variabel, Jakarta. Dirgen
Dikti Depdikbud Hamalik,O. 2004. Proses Belajar-Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara.
Hershkowitz, Rina. 2006. Deducative Discovery To Mathematics Learning Or In The Footsteps Of The Quadratic Function. Jurnal Internasional Matematika. 1788-
1978. Hlm 12-20 Gulo, W. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Gramedia Widiasarana
Kartikasari, Iin. 2012. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika. 167-189. Hlm
4-9 Krathwohl, R David. 2002. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran Pengajaran
dan asesmen penterjemah: Prihanto, A dari A Taxonomy For Learning, Teaching and Assesing : A revision Of Bloom’s Taxonomy Of Educational
Objectives A Bridgeg Eddition : Addison Wesley Longman, Inc 2001. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Krismato. 2005. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi Dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta. PPPG Matematika
Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan. Yogyakarta. Departemen Pendidikan Nasional
Miarso Yusufhadi, 2004, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Malang. Kencana
Mubarak, Chusni. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal
Pendidikan. 11. Hlm 8-11 Mulyasa, E. 2005. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung. Remaja
Rosdakarya. Nurkancana Wayan, dkk. 2006. Evaluasi Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional.
Paul Suparno, 2005. Konstruktivisme dan Dampaknya terhadap Pendidikan. Surakarta. Kompas.
Pribadi A.Benny. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta. Dian Rakyat
Roestiyah, NK.2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta. Ruseffendi, E.T. 1988. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.
Setyadi, Bambang. 2006. Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu Sidi J, Indra. 2004. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta. Puskur
Balitbang Depdiknas