Analis Data METODE PENELITIAN

7 Karbon Tersimpan pada Hutan Rakyat Karbon tersimpan pada plot pengamatan jenis monokultur, polikultur, dan agroforestri dapat diketahui dengan rumus yang mengacu dari Badan Standar Nasional Indonesia BSNI 7724-2011: Karbon tersimpan pada plot pengamatan jenis monokultur, polikultur, dan agroforestri = LHM x KM + LHP x KP + LHA x KA Keterangan: LHM : Luas tanaman monokultur ha KM : Karbon pada plot pengamatan monokultur ton LHP : Luas tanaman polikultur ha KP : Karbon pada plot pengamatan polikultur ton LHA : Luas tanaman agroforestri ha KA : Karbon pada plot pengamatan agroforestri ton Karbon tersimpan di Hutan Rakyat Desa Buana Sakti dapat dihitung dengan menggunakan rumus dari Badan Standar Nasional Indonesia BSNI 7724- 2011: Karbon tersimpan = KT x LHR Keterangan: KT : Karbon tersimpan pada plot pengamatan jenis monokultur, polikultur, dan agroforestri tonha LHR : Luas hutan rakyat ha

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kondisi Fisik Wilayah

1. Letak dan Luas Desa Buana Sakti Desa Buana Sakti terletak di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Desa Buana Sakti berdiri pada tahun 1972 berdasarkan Per- aturan Daerah No. 01 tahun 2001 dan Keputusan Bupati Lampung Timur Nomor 13 Tahun 2001 tentang pembentukan 11 kecamatan di Kabupaten Lampung Timur yang terdiri dari 24 kecamatan definitif dan 246 desa. Desa Buana Sakti memiliki luas wilayah kurang lebih 959,18 km. Secara administratif, batas-batas Desa Buana Sakti adalah sebagai berikut Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011: a. Sebelah utara : Berbatasan dengan Way Sekampung. b. Sebelah selatan : Berbatasan dengan Sungai Way Kandis. c. Sebelah barat : Berbatasan dengan Desa Margototo Kec. Metro Kibang. d. Sebelah timur : Berbatasan dengan Desa Purwodadi Mekar. 2. Kondisi Topografis Desa Buana Sakti termasuk ke dalam tipe daerah aliran sungai, yaitu Way Seputih, Sekampung, dan Way Jepara dengan ketinggian tempat 100 – 126 mdpl Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011. 3. Kondisi Iklim Desa Buana Sakti termasuk daerah beriklim tropis basah. Temperatur udara maksimum rata-rata 36 ˚ C, jumlah bulan hujan yaitu sebanyak 4 bulan dalam se- tahun dengan curah hujan yang tinggi kurang lebih 40 mmbulan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011. 4. Tata Guna Lahan Menurut penggunaannya, lahan di Desa Buana Sakti terbagi menjadi beberapa bagian yaitu pemukiman penduduk, sekolah, tempat peribadatan, pemakaman umum, sawahpertanian, dan hutan. Desa Buana Sakti memiliki cukup banyak sumber potensi alam yang bisa dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, yaitu 100 ha tanah sawah, 410,18 ha tanah keringperladangan, 20 ha tanah rawa, dan 10,5 ha fasilitas umum Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011. 5. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Buana Sakti meliputi sarana kese- hatan berupa posyandu dan puskesmas. Sarana peribadatan yang terdiri dari masjid, mushola, dan gereja. Sarana pendidikan formal seperti TK dan SD. Sarana olahraga seperti lapangan sepak bola, lapangan voli, dan lapangan bulu tangkis. Sarana dan prasarana desa sudah cukup berkembang karena hampir semua jalan desa sudah diaspal dan terdapat jembatan beton yang menghubungkan antarsungai yang akan dilewati serta transportasi umum dapat melewati desa dengan mudah. Transportasi yang digunakan adalah sepeda motor untuk antardesa. Sarana komunikasi seperti radio, televisi dan handphone serta sarana penerangan berupa listrik PLN Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011.

B. Keadaan Umum Petani Hutan Rakyat

Keadaan umum masyarakat di Desa Buana Sakti diperlukan untuk mengetahui pengaruh kondisi masyarakat terhadap kinerja masyarakat dalam mengelola lahan hutan rakyat. 1. Umur Petani Hutan Rakyat Desa Buana Sakti Menurut Badan Pemberdayaan Masya-rakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011 jumlah petani hutan rakyat Desa Buana Sakti berjumlah 1396 jiwa yang terdiri dari 754 laki-laki dan 642 perempuan, dengan jumlah kepala keluarga 784 KK. Komposisi penduduk berdasarkan umur dikelompokkan menjadi 3 jenis Badan Pusat Statistik, 2010: a. Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia mudausia belum produktif b. Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasausia kerjausia produktif. c. Umur 65 tahun ke atas dinamakan usia tuausia tak produktifusia jompo. Distribusi jumlah penduduk Desa Buana Sakti berdasarkan umur secara lengkap disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Distribusi jumlah penduduk berdasarkan umur. Kelas umur Jumlah orang Persentase – 14 87 6 15 – 64 1.266 91 65 ke atas 43 3 Jumlah 1396 100 Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011 Jumlah penduduk usia produktif merupakan jumlah yang paling banyak yang ada di Desa Buana Sakti. Dengan demikian dapat diketahui bahwa di desa ini usia dewasa atau usia kerja merupakan yang paling banyak sehingga masih memiliki potensial untuk melakukan usaha. Mata pencarian penduduk di Desa Buana Sakti antara lain PNS, pedagang, petani, pengrajin, swasta, dan buruh. Sebaran mata pencarian penduduk disajikan dalam Tabel 3: Tabel 3. Sebaran mata pencarian pokok penduduk di Desa Buana Sakti. Mata pencarian pokok Jumlah jiwa Persentase PNS 11 0,40 Pedagang 48 2,27 Petani 1.576 79,40 Pengrajin 20 0,85 Swasta 28 1,26 Buruh 313 15,64 ABRI 6 0,15 Jumlah 2002 100 Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Timur, 2011 Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa mata pencaharian penduduk Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari beraneka ragam. Mata pencarian yang paling banyak adalah sebagai petani 79,40 . Hal ini dikarenakan sebagian besar perekonomian masyarakat yang rendah sehingga masyarakat tidak mendapatkan pekerjaan selain petani. 2. Tingkat Pendidikan Data tingkat pendidikan digunakan untuk mengetahui tolak ukur mata penca- harian petani hutan rakyat. Tingkat pendidikan petani hutan rakyatmerupakan pendidikan yang pernah diikuti oleh petani hutan rakyat. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh petani hutan rakyat masih tergolong rendah atau rata-rata hanya