Pengaruh Populasi Tanaman dan Unsur Mikro terhadap Produksi Kedelai (Glycine max L. Merr.)

Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Padi Sebagai Material Pengganti
Semen Terhadap Kuat Tekan Dan
Kuat Tarik Beton
Hapsoh
Program Pasca Sarjana
Jurusan Agronomi
Institut Pertanian Bogor

ABSTRAK
Pengaruh Populasi Tanaman dan Unsur Mikro terhadap Produksi Kedelai
(Glycine max L. Merr.) (Dibawah bimbingan SUTEDJO, sebagai ketua, FRED
RUMAWAS dan SUNARWIDI sebagai anggota).
Produksi kedelai biasanya lebih rendah dari potensi varietas yang dipakai dan
bersifat tidak menentu. Peningkatan populasi biasanya meningkatkan produsi, sedangkan
pemberian unsur mikro diharapkan dapat mengurangi gugur bunga.
Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Stasiun Klimatologi Sampali, Medan +
30 dpl, dari bulan Oktober 1989 sampai dengan Juli 1990.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terpisah. Petak utama
adalah perlakuan unsur mikro (A): tanpa perlakuan unsur mikro (AO), B50-1M (A1), B50
(A2), B50+1M (A3), B50-1M, B50 (A4), B50-1M, B50+1M (A5), B50, B50+1M (A6) dan B501M, B50, B50+1M (A7). Anak petak adalah populasi tanaman (P): 100 000 tanaman/ha
(P1), 200 000 tanaman/ha (P2), 300 000 tanaman/ha (P3) dan 400 000 tanaman/ha (P4).

Produksi kedelai naik dengan linier (Ŷ= 770.12S + 8.9S93X10-4P) antara 100 000
tanaman/ha sampai 400 000 tanaman/ha dan mencapai 2.257 ton/ha. Jumlah polong
berisi/tanaman turun (Ŷ= 93.22 - 27.783x10-5 P + 3.2072x10-10 P2) dengan bertambahnya
populasi. Oleh karena keadaan hara dan air cukup, berat 100 butir biji tetap tinggi
walaupun populasi meningkat.
Kesuburan tanah tinggi ini juga yang rupanya menyediakan unsur mikro cukup,
sehingga produksi biji tidak di pengaruhi unsur mikro. Unsur mikro berpengaruh pada
kandungan protein dan lemak biji. Protein tertinggi 38.41 % diperoleh dari perlakuan
unsur mikro seminggu setelah berbunga. Sedangkan kadar lemak tertinggi 23.42 % bila
unsur mikro disemprotkan seminggu sebelum, pada waktu dan seminggu setelah
berbunga.

e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara