1. Deskripsi Singkat.
Desa Sade sering disebut juga dengan “Desa Ganjil” yang merupakan sebuah desa yang masih melestarikan budayanya dengan baik. Desa yang berdiri sejak 300 tahun yang lalu ini,
tidak sama sekali tersentuh oleh budaya barat atau modern. Semua penduduk di desa Sade ini masih sangat kolot atau kental dengan adat-adat yang mereka yakini. Desa Sade juga dikenal
dengan desa pengrajin tenun di Pulau Lombok. Desa Sade merupakan pusat dari pengrajin tenun kain songket khas Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dari banyak desa yang
memiliki nilai sejarah penting di Pulau Lombok, Desa Sade merupakan salah satu tujuan wajib bagi para wisatawan asing maupun lokal jika berkunjung ke Pulau Lombok. Keunikan dan
keaneka-ragaman penduduk Sade, adat-istiadat, serta keramah-tamahan penduduk Sade membuat desa Sade ini menjadi desa yang berbeda dengan desa-desa pada umumnya. Desa
Sade merupakan cerminan suku asli Sasak Lombok yang masih berpegang teguh menjaga keaslian desa. Desa Sade masih menyuguhkan suasanan perkampungan asli pribumi Lombok.
Bangunan rumah yang terkesan sangat tradisional dengan atap dari ijuk, kuda-kuda atau dinding memakai anyaman bambu dan langsung beralaskan tanah, seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Bale Lumbung Rumah Adat Sasak
2. Peralatan dan Kronologis Tampilan Menenun.
Mata pencaharian masyarakat Desa Sade adalah menenun dan bertani. Namun yang paling mencolok dari desa Sade adalah kegiatan menenun. Peralatan yang digunakan dalam menenun
disebut sebagai alat tenun. Alat tenun adalah alat atau mesin untuk menenun benang menjadi tekstil atau kain. Alat tenun terdiri dari dua macam, yaitu alat tenun tradisional dan alat tenun
mesin modern. Alat tenun yang digunakan di Desa Sade adalah alat tenun tradisional, bukan alat tenun modern atau mesin, melainkan menggunakan tangan manusia sebagai alat untuk
menenun. Alat tenun mesin modern menggunakan motor penggerak untuk menenun dan digunakan sambil berdiri, sedangkan alat tenun tradisional digunakan sambil duduk. Para
wanita di Desa Sade sehari-hari bekerja dengan menenun dirumah masing-masing. Menenun merupakan mata pencaharian utama bagi para wanita di Desa Sade, tidak hanya sebagai mata
pencaharian namun, menenun merupakan kewajiban bagi para wanita Desa Sade. Sebelum kegiatan menenun dilakukan, masyarakat Sade membuat sendiri benang untuk menenun
dengan kapas. Peralatan yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2, sedangkan proses pembuatan benang dapat dilihat pada Gambar 3. Peralatan yang digunakan dalam proses
pembuatan benang meliputi: 1
godong untuk membuang biji kapas 2
betuk untuk penghalus kapas 3
pehusut Bojol untuk menggulung kapas 4
arah untuk pemintai benang 5
ajonsakak untuk pembuat benang setukal 6
glontong, terdiri dari sikat rambut yang terbuat dari sabut kelapa dan sikat ijuk untuk menyikat benang.
7 andir untuk menggulung benang
8 anepenganek bahasa Sasak sebagai alat yang digunakan untuk menyusun benang
yang akan ditenun atau mengatur benang fungsi
Gambar 2. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan benang
Gambar 3. Proses Pembuatan Benang Peralatan yang digunakan dalam proses menenun kain oleh suku sasak adalah:
1 batang sebagai landasan jajak
2 jajak sebagai tempat benang fungsi
3 tutuk sebagai tempat gulungan benang fungsi yang akan ditenun
4 wede sebagai pembatas benang fungsi atas bawah
5 penggolong sebagai pembatas jarak benang fungsi, jalan masuk belide waktu
memenun 6
penggun sebagai alat untuk menaikkan dan menurunkan benang fungsi 7
suri sebagai sisiran benang fungsi dan penekan benang pakan 8
belidebelire sebagai alat yang digunakan untuk menekan suri dan menguatkan benang pakan
9 tekah sebagai alat untuk mengencangkan atau meratakan lebarnya kain tenun
10 apit sebagai alat yang digunakan untuk menggulungkan kain tenun
11 alit sebagai tali yang menghubungkan apit dengan telekot
12 telekot sebagai kayu yang digunakan untuk penyangga pinggang penenun
13 terudak sebagai tempat peniring benang pakan
14 peniring sebagai tempat gulungan benang pakan
15 lanter sebagai lempengan kuningan yang ditaruh dalam jajak supaya bunyinya
nyaring 16
lilin sebagai alat yang digunakan untuk melicinkan belide Kemudian untuk peralatan yang digunakan dalam pembuatan kain atau menenun dapat
dilihat pada Gambar 4, sedangkan proses pembuatan menenun dapat dilihat pada Gambar 5. Bagi penduduk Sade untuk membuat selembar kain songket khas Lombok, membutuhkan
waktu antara 1 minggu sampai dengan 1 bulan. Lamanya waktu tergantung dari warna, kerumitan corak dan ukuran dari songket tersebut.
Gambar 4. Peralatan yang digunakan dalam proses menenun
Gambar 5. Proses Menenun Songket
3. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Menenun sebagai Mata Pencaharian dan Adat