G.  Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan
 Untuk mengukur panjang dan ketebalan suatu benda dapat kita gunakan
jangka sorong atau micrometer sekrup. Sedangkan massa suatu benda dapat kita gunakan neraca  o’ houss.
 Massa jenis satuan benda yaitu massa  benda persatuan volum
Ρ = m
v Dimana = ρ = massa jenis
kg m³
m = massa benda kg v = volum m³
 Pengukuran   yang   dilakukan   harus   disertai   dengan   kecermatan   agar
tidak terjadi kesalahan dalam menentukan ukuran suatu benda.
2. Saran
23
Sebelumnya   kami   mengucapkan   terima   kasih   buat   kakak   asisten   yang telah mengajarkan kami melakukan percobaan ini dan memperkenalkan alat-
alatnya, dan mengajari kami cara menggunakannya. Saran kami kepada kakak pada saat menjelaskan jangan terlalu cepat.
24
H.  Tugas dan Pertanyaan Akhir 1. Tentukan   massa   jenis      kubus  dan   kelereng   lengkap   dengan   angka
ketidakpastian masing-masing.
2. Tentukan kesalahan relative antara massa jenis kubus Alumunium dan
kelereng.
3. Simpulkan dari percobaan yang telah anda praktekkan.
Jawab: 1. A. Massa jenis benda kubus serta angka ketidakpastiannya.
- ρ
₁ = 8,32 gr
cm³ 8,3 ± 0,1 angka ketidakpastian
- ρ
₂ = 8,32 gr
cm³ 9,4 ± 0,1 angka ketidakpastian
- ρ
₃ = 8,45 gr
cm³ 8,4 ± 0,1 angka ketidakpastian
- ρ
₄ = 9,57 gr
cm³ 9,5 ± 0,1 angka ketidakpastian
- ρ
₅ = 8,32 gr
cm³ 8,3 ± 0,1 angka ketidakpastian
B. Massa jenis benda kelereng serta angka ketidakpastiannya -
ρ ₁ = 2,89
gr cm³
2,89 ± 0,1 angka ketidakpastian
- ρ
₂ = 2,98 gr
cm³ 2,98 ± 0,1 angka ketidakpastian
25
- ρ
₃ = 2,98 gr
cm³ 2,98 ± 0,1 angka ketidakpastian
- ρ
₄ = 2,76 gr
cm³ 2,76 ± 0,1 angka ketidakpastian
- ρ
₅ = 2,76 gr
cm³ 2,76 ± 0,1 angka ketidakpastian
2. Kesalahan Relatif Kubus Alumunium -
KR = Sd ρ
ρ x 100
= 0,61
gr cm ³
8,81 gr
cm ³ x 100
= 0,06 x 100 = 6
Kesalahan Relatif kelereng -
KR = Sd ρ
ρ x 100
= 0,08
2,87 gr
cm ³ x 100
= 0,02 x 100 = 2
3. Kesimpulandaripercobaan   kami   yaitu   :alat   ukur   dasar   membutuhkan konsentrasi  yang penuh pada  ketelitian untuk  dapat menentukan  massa
26
jenis suatu benda. Kita harus mengetahui massa benda dan volume itu dengan cara  mengukur panjang dan berat benda itu dengan menggunakan
alat-alat   uku   ryaitu:   jangka   sorong,   micrometer   seskrup,   dan   neraca o’houss yang memiliki angka ketelitian yang berbeda-beda.
27
DAFTAR PUSTAKA
Sunardi Etsa Indra Irawan. Fisika Bilingual. Bandung : Yrana Widya. 2006. Yusrizal. Fisika Dasar-1. Banda Aceh. 2013.
Supriyanto, Sumarno. Fisika ., Semarang : Aneka Ilmu. 2007.
28
BAB II MENINGKATKAN BATAS UKUR VOLTMETER DAN AMPEREMETER
HariTanggal Percobaan : Selasa 22 Desember 2015
Nama Asisten : Zilla Phonna
Tujuan Percobaan : Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa di
harapkan mampu meningkatkan batas ukur listrik pada voltmeter dan ampermeter.
A. Latar Belakang
Dalam   sebuah   rangkai   listrik   biasanya   terdapat   arus   listrik   tegangan   dan hambatan. Pada dasarnya sebuah rangkain listrik terjadi ketika sebuah penghantar
mampu dialiri electron bebas secara terus menerus, aliran ini lah yang disebut dengan arus. Sedangkan tegangan adalah beda potensial yang ada diantara titik
rangkaian listrik tersebut. Untuk mengukur kuat arus listrik dan tegangan kita membutuhkan   alat-alat   listrik.   Alat   ukur   mempunyai   batas   kemampuan
pengukuran,   begitu   juga   alat   pengukur   arus   ampermeter   dan   alat   pengukur tegangan voltmeter.
29