ALAT UKUR DALAM FISIKA doc

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Fisika adalah ilmu yang mempelajari experimental dalam melakukan
experimental di perlukan pengukuran untuk menggambarkan hasil
pengukurang kita menggunakan angkah

setiapm angkah yang kita

gunakan untuk menggambarkan gejalah fisikaa secara kuan kuantitatif
yang di sebut besaran. Sebangai salah satu contoh adalah besaran adalah
sesuatu yang dapat di ukur dan dinyatakan dengan angkah misalanya :
panjang, Besaran, dll
Tabel 1 besaran pokok
No
1
2
3
4
5

6
6

Nama besaran
Panjang
Massa
Wakatu
Suhu
Kuat harus listrik
Intensitas cahaya
Jumlah zat

Satuan
Meter
Kilo Gram
Skon
Kelvin
Ampere
Kandala
mol


Lamb satua
m
kg
s
K
A
cd
mol

Demensi
L
M
T
o
I
J
N

B. Tujuan

1.

Agar Mahasiswa tau mengopraasikan alat ukur

2.

Agar Mahasiswa bisa mengetahui alat-alat yang di
gunakan di masayarakat atau pun di bengkel inter national.

3.

Agar mahasiswa tau skala terkecil alat

BAB II
METODOLOGI

1

A


B

Wkatu dan tempat
Hari

: jumat

Tanggal

: 8 februari

Tempat

: di lap fisika PPPPTK
Alat dan bahan

Alat
Alat tulis

Bahan

Buku

Termomometer
Amper meter
Volt meter
Alat ukur panjang
Jangka sorong
Micrometer

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

2

A

Hasil

No


Nama alat

1

Termometer

2

Voltmeter

B

3

Amperemeter

4

Mistar


5

Jangka Sorong

6

Micrometer

7

Neraca

Fungsi alat
Untuk mengukur tinggi
rendahnya suhu air
Untuk mengukur bedah

Satuan terkecil
1oC


tengangan / bedah potensial

5 volt

antara dua titik
Untuk mengukur kuat harus

0,5 A (Ac)

listrik pada suatu pengantar
Untuk mengukur panjang ,tinggi
dan lebar suatu bendah
Untuk mengukur diameter luar/
dalam suatu bendah
Untuk mengukur ketebalang
piston
Untuk mengukur berat suatu
benda

O,1 A (Dc)

0,1 cm
0,1 mm
0,01 mm
0,1 gr

Pembahasan
1) Termometer

3

Termometer air raksa dalam gelas adalah termometer yang dibuat dari air
raksa yang ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada
tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas,
bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air
raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan
penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih
sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.
Sebagai pengganti air raksa, beberapa termometer keluarga mengandung
alkohol dengan tambahan pewarna merah. Termometer ini lebih aman dan mudah
untuk dibaca.

Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja
dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa
didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa
tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di
dalam tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur maksimun selama
waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan fungsinya, termometer harus
diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip desain termometer medis.
Air raksa akan membeku pada suhu -38.83 °C (-37.89 °F) dan hanya dapat
digunakan pada suhu di atasnya. Air raksa, tidak seperti air, tidak mengembang
saat membeku sehingga tidak memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit
diamati ketika membeku. Jika termometer mengandung nitrogen, gas mungkin

4

mengalir turun ke dalam kolom dan terjebak di sana ketika temperatur naik. Jika
ini terjadi termometer tidak dapat digunakan hingga kembali ke kondisi awal.
Untuk menghindarinya, termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam
tempat yang hangat saat temperatur di bawah -37 °C (-34.6 °F). Pada area di
mana suhu maksimum tidak diharapkan naik di atas - 38.83 ° C (-37.89 °F)
termometer yang memakai campuran air raksa dan thallium mungkin bisa dipakai.

Termometer ini mempunyai titik beku of -61.1 °C (-78 °F).
Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan
Fahrenhait. Anders Celsius merumuskan skala Celsius, yang dipaparkan pada
publikasinya ”the origin of the Celsius temperature scale” pada 1742.
Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es mencair dan
suhu penguapan air. Ini bukanlah ide baru, sejak dulu Isaac Newton bekerja
dengan sesuatu yang mirip. Pengukuran suhu celsius menggunakan suhu
pencairan dan bukan suhu pembekuan. Eksperimen untuk mendapat kalibrasi
yang lebih baik pada termometer Celsius dilakukan selama 2 minggu setelah itu.
Dengan melakukan eksperimen yang sama berulang-ulang, dia menemukan es
mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada termometer. Dia menemukan titik
yang sama pada kalibrasi pada uap air yang mendidih (saat percobaan dilakukan
dengan ketelitian tinggi, variasi terlihat dengan variasi tekanan atmosfir). Saat dia
mengeluarkan termometer dari uap air, ketinggian air raksa turun perlahan. Ini
berhubungan dengan kecepatan pendinginan (dan pemuaian kaca tabung).
Tekanan udara mempengaruhi titik didih air. Celsius mengklaim bahwa
ketinggian air raksa saat penguapan air sebanding dengan ketinggian barometer.
Saat Celsius memutuskan untuk menggunakan skala temperaturnya sendiri,
dia menentukan titik didih pada 0 °C (212 °F) dan titik beku pada 100 °C (32 °F).
Satu tahun kemudian Frenchman Jean Pierre Cristin mengusulkan versi kebalikan

5

skala celsius dengan titik beku pada 0 °C (32 °F) dan titik didih pada 100 °C (212
°F). Dia menamakannya Centrigade.
Pada akhirnya, Celsius mengusulkan metode kalibrasi termometer sbb:
1. Tempatkan silinder termometer pada air murni meleleh dan tandai titik saat
cairan di dalam termometer sudah stabil. ini adalah titik beku air.
2. Dengan cara yang sama tandai titik di mana cairan sudah stabil ketika
termometer ditempatkan di dalam uap air mendidih.
3. Bagilah panjang di antara kedua titik dengan 100 bagian kecil yang sama.
Titik-titik ini ditambahkan pada kalibrasi rata-rata tetapi keduanya sangat
tergantung tekanan udara. Saat ini, tiga titik air digunakan sebagai pengganti (titik
ketiga terjadi pada 273.16 kelvins (K), 0.01 °C). CATATAN: Semua perpindahan
panas berhenti pada 0 K, Tetapi suhu ini masih mustahil dicapai karena secara
fisika masih tidak mungkin menghentikan partikel.
Hari ini termometer air raksa masih banyak digunakan dalam bidang
meteorologi, tetapi pengguanaan pada bidang-bidang lain semakin berkurang,
karena air raksa secara permanen sangat beracun pada sistem yang rapuh dan
beberapa negara maju telah mengutuk penggunaannya untuk tujuan medis.
Beberapa perusahaan menggunakan campuran gallium, indium, dan tin
(galinstan) sebagai pengganti air raksa.

2) Micrometer

6

mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan
satuan ukur yang memiliki 0.01 mm
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro
untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari
kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam
metrology, studi dari pengukuran,
Pada bab ini akan membahas tentang : 1 Jenis 2 Membaca satu mikrometer sistem
inci 3 Membaca satu mikrometer metrik 4 Membaca satu mikrometer vernier 5.
Acuan
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada
aplikasi berikut :
Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat,
lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk menguukur garis tengah
dari lubang suatu benda
Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur
kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.
Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik
nada.

7

Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan
satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa
menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu
pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda
bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu.
3) Jangka sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan
hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna
maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan digital.
Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka
sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.
Kegunaan jangka sorong adalah:
untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada
pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;



untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat
pada gambar karena berada di sisi pemegang
Mekanik motor pasti tahu sigmat. Ada pula yang menyebut jangka sorong atau
vernier caliper. Bagi yang awam juga perlu tahu. “Sangat berguna mengukur

8

dengan kepresisian lumayan akurat,” jelas Indra Gumay Putra dari PT Yamaha
Motor Kencana Indonesia (YMKI).
Menurut Indra lagi, sigmat manual mampu mengukur dengan tingkat kepresisian
0,05. “Apalagi sigmat digital yang mampu membaca tiga angka di belakang
koma. Misalnya 2,457 mm,” jelas Indra yang juga instruktur Yamaha Enginering
School

(YES)

Namun sebelum praktik mengukur, mesti tahu dulu bagian dari vernier kaliper itu.
Edisi depan, bakal dilanjut bahasannya lagi.
1. Outside Caliper Jaws
Istilahnya lumayan sukar. Kalau diterjemahkan bagian atau rahang untuk
mengukur diameter luar benda. Atau untuk mengukur panjang benda tertentu.
2. Inside Caliper Jaws
Rahang yang digunakan untuk mengukur diameter dalam lubang. Atau panjang
coakan tertentu.
3. Dept Probe
Tangkai yang digunakan untuk mengukur kedalam lubang
4.

Main Scale Milimeter

Skala untuk melihat satuan dalam milimeter atau satuan metrik international.
5. Main Scale Inches
Skala untuk melihat dalam satuan inci. Banyak digunakan wong Eropa.
6. Locking Screw
Sekrup yang digunakan untuk mengunci agar skala hasil pengukuran tidak
berubah. Tidak bergeser lantaran pergerakan tangan.
4) Mistar
Pada umumnya mistar ukur di buat dengan skala terkecil 1mm. kepekaan
pengukurang adalah setengah ari sksla terkecilnya yaitu 0,5 cm, ada junga mistar
yang di buat dengan skala terkecil 1 cm, berarti kepekaannya 0,5 cm.
5) Neraca

9

Untuk mengukur massa atau berat suatu benda, di gunakan neraca tuas atau
neraca lengan. Ada beberapa neraca tuas. Jenis yang umumnya ada di sekolah
ialah neraca berlengan sama, neraca berlengan tiga, dan neraca pengas.
Untuk mengukur massa bendah dengan neraca tiga lengan, pertama kita gesek
semua beban ke sebelah kiri. Ini berarti neraca menunjukkan skala nol. Kemudian
benda yang hendak di ukur massanya di letakkan di atas piringan neraca.
Kemudian neraca di buat seumbang dengan menggeserkan beban-beban ke
tempat yang tepat Masa bendah sama denga yang di tunjukkan oleh masingmasing bebang gesek. Misalnya, jika neraca seimbang padasaan beban bergeser.
6) Amper meter

Ampermeter merupakan alat untuk mengukur arus listrik. Bagian terpenting dari
Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja dengan prinsip gaya
antara medan magnet dan kumparan berarus.
Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah yang
kecil. Semakin besar arus yang melewati kumparan semakin besar simpangan
pada galvanometer. Cara kerja galvanometer ini akan dibahas lebih lanjut pada
saat Anda mempelajari medan magnetik di kelas XII jurusan IPA.
Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor
yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan batas ukur
ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang ada pada
ampermeter.

7) Voltmeter

10

Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik atau beda potensial antara
dua titik. Voltmeter juga menggunakan galvanometer yang dihubungkan seri
dengan resistor. Coba Anda bedakan dengan Ampermeter!
Beda antara Voltmeter dengan Ampermeter adalah sebagai berikut:
1. Ampermeter merupakan galvanometer yang dirangkai dengan hambatan
shunt secara seri, Voltmeter secara paralel.
2. Hambatan Shunt yang dipasang pada Ampermeter nilainya kecil sedangkan
pada Voltmeter sangat besar.
Bagaimana menggunakan Voltmeter?
Menggunakan Voltmeter berbeda dengan menggunakan Ampermeter, dalam
menggunakan Voltmeter harus dipasang paralel pada kedua ujung yang akan
dicari beda tegangannya. Misalkan Anda kan mengukur beda tegangan antara
ujung-ujung lampu pada gambar 5.

BAB IV

11

KESIMPULAN

1. Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja
dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air
raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air
raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air
raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur
maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan
fungsinya, termometer harus diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip
desain termometer medis.
2. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin
electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis
tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak
dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
3.

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan
ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi
dengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah
0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas
30cm.

4.

Mistar biasanya di gunakan dalam mengukur panjang, lebar dan tinggi
nya suatu benda dan ini tidak asing langi bangi masyarakat karma sehari-hari
di gunakan oleh anak sekolah, tukang dll

5.

neraca tentu saja nama ini tidak langi asing di telinga kita karena
sudah berpuluh-puluh tahun di gunakan di masyarakat baik itu petani,
pengusaha, penjual dll

12

neraca ini banyak ragamnya seperti di jelaskan di atas yang saya bahas Cuma
3 macam naranca tetapi yaitu neraca berlengan sama, neraca berlengan tiga
dan neraca pegas .

DAFTAR PUSTAKA

13

http://id.wikipedia.org/wiki/Termometer_air_raksa
http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrometer
http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong
http://wikimediafoundation.org/
Muhadi, dkk, Konsep-Konsep Fisika 2, Salatiga: PT. Intan Pariwara, 1996.
Bob Foster, Fisika Terpadu 2a, Jakarta: Erlangga, 2000.

14