PROSEDUR PERCOBAAN PENGOLAHAN DATA PENUTUP

P = dw dt Mengingatpelakuusaha gaya F yang menyebabkanpergeserandtmaka dw=F−dt . Hal itu menyebabkan penampilan : p=F . dr dt = F. V C.ALAT DAN BAHAN 1. AlatdanBahan a. Voltmeter 2 buah b. Amperemeter 2 buah c. Reostart 1 buah d. Powersuplay 1 buah e. Peganganlampu E-10 3 buah f. Lampu 3,8 volt, 0,3 A 3 buah g. Kabelpenghubungsecukupnya.

B. PROSEDUR PERCOBAAN

a. percobaan 1 1. Dihubungkanlampusecaraparalel 2. DirangepengukuranVoltase 3 VDC. 3. derangepengukuranArus 3 VDC 4. Ditelitiketergantungandaya p terhadaparus I. 5. Dicatatkedalamtabelpengamatan. 49 b. Percobaan 2 1. Dirangkain bola lampusecarapararel. 2. DirangepengukuranVoltase 3 ADC. 3. Dirangepengukuran 0.3 ADC. 4. Dihubungsteker d dengan A, B dengan C dan C berturut-turutdengankenaikanArus1 sebesar 0.1 A. 5. DiukurjaraklintasVoltase V, padamasing- masinglampuPijar. 6. Ditelitiketergantungandaya P terhadapArus I. 50

E. DATA PENGAMATAN

a. Tabel 1: MengukurArusPada Bola Lampu

NO V s I total V total I 1 I 2 I 3 P 1 P 2 P 3 1 3V 0,5 A 2 V 0,22A 0,24A 0,21A 0,44 Watt 0,48 Watt 0,42 Watt 2 4V 0,61A 3,5V 0,26A 0,28A 0,28A 0,91 Watt 0,98 Watt 0,98 Watt 3 5V 0,69A 4,3V 0,3 A 0,28A 0,32A 1,29 Watt 1,204Watt 1,376Watt

b. Tabel 2: MengukurTeganganPada Bola Lampu

N O V s I total V total V 1 V 2 V 3 P 1 P 2 P 3 1 3V 0,5 A 2 V 2 V 2 V 2 V 1 Watt 1 Watt 1 Watt 2 4V 0,61A 3,5V 3,5 V 3,5 V 3,5 V 2,135Watt 2,135Watt 2,135Watt 3 5V 0,72A 5 V 5 V 5 V 5 V 3,6 Watt 3,6 Watt 3,6 Watt

F. PENGOLAHAN DATA

1. Mencarinilai P 1. P 2. P 3 untuk table 1mengukur Arus. -. Padasumbertegangan 3V P 1 = V t .I 1 = 2V .0.22A = 0.44 watt 51 P 2 = V t . I 2 = 2V .0.24A = 0.48 watt P 2 = V t . I 3 = 2V . 0.21A = 0.42 watt -. Padasumbertegangan 4V P 1 = V t . I 1 = 3.5V . 0.24A = 0.91 watt P 2 = V t . I 2 = 3.5V . 0.28A = 0.98 watt P 2 = V t . I 3 = 3.5V . 0.28A = 0.98 watt -. Padasumbertegangan 5V P 1 = V t . I 1 = 4.3V . 0.3A = 1.29 watt P 2 = V t . I 2 = 4.3 V . 0.28A = 1.204 watt P 2 = V t . I 3 = 4.3V . 0.32A = 1.376 watt. 2. Mencarinilai P 1. P 2. P 3 untuk table 2 mengukurTegangan. -. Padas umber tegangan 3 V P 1 = I t . V 1 = 0.5A .2V = 1 watt P 2 = I t . V 2 = 0.5A . 2V 52 = 1 watt P 3 = I t . V 3 = 0.5A . 2V = 1 watt -. Padas umber tegangan 4 V P 1 = I t . V 1 = 0.61A . 3.5V = 2.135 watt. P 2 = I t . V 2 = 0.61A . 3.5V = 2.135 watt. P 3 = I t . V 3 = 0.61A . 3.5V = 2.135 watt. -. Padas umber tegangan 5 V P 1 = I t . V 1 = 0.72A . 5V = 3.6 watt. P 2 = I t . V 2 = 0.72A . 5V = 3.6 watt. P 3 = I t . V 3 = 0.72A . 5V = 3.6 watt. 53

G. PENUTUP

1. Kesimpulan Daya listrik merupakan bagian dari besarnya beda potensial, kuat arus hambatan dan waktu satuan daya adalah watt. Daya listrik adalah usaha dibagi waktu dan ketergantungan daya terhadap arus dapat disimpulkan bahwa pada sumber 3 V, nilai arus dayanya memiliki hasil yang sama karena semakin besar tegangannya maka hasil dayanya semakin besar, begitu juga pada tegangan jika nilai dayanya semakin besar maka untuk hambatan atau tegangannya untuk nilai V 1 V 2 dan V 3 mempunyai nilai yang sama dan dapat disimpulkan lagi bahwasannya Amperemeter selalu dipasang secara seri terhadap rangkaian dan Voltmeter dipasang secara paralel terhadap rangkaian dan apabila penghambat arus dikecilkan maka arus yang masuk pada amperemeter makin besar begitu juga sebaliknya. 2. Saran Untukkakak yang menjadiasistenpraktikum, terimakasihkarenatelahmengajarkanpercobaankepada kami.Mohon agar kakakmemperbanyaksenyum, karenasenyumituadalahibadah. 54 H. TUGAS DAN PERTANYAAN AKHIR 1. Berikanpenjelasansingkattentangkeduapercobaantersebut. Jawab Setelah melakukan kedua percobaan maka dapat dijelaskan bahwa apabila power suplay atau sumber tegangan semakin dinaikkan maka arus total yang masuk pada ampere meter lebih besar dari pada arus yang masuk pada voltmeter dikarnakan pada rangkain voltmeter dipasang secara pararel sehingga arus yang mengalir dibagi-bagi dengan bola lampu. 2. Buatlahhasilpengamatantersebutdalambentuktabel. Jawab a. Tabel 1: MengukurArusPada Bola Lampu NO V s I total V total I 1 I 2 I 3 P 1 P 2 P 3 1 3V 0,5 A 2 V 0,22A 0,24A 0,21A 0,44 Watt 0,48 Watt 0,42 Watt 2 4V 0,61A 3,5V 0,26A 0,28A 0,28A 0,91 Watt 0,98 Watt 0,98 Watt 3 5V 0,69A 4,3V 0,3 A 0,28A 0,32A 1,29 Watt 1,204Watt 1,376Watt

b. Tabel 2: MengukurTeganganPada Bola Lampu

55 N O V s I total V total V 1 V 2 V 3 P 1 P 2 P 3 1 3V 0,5 A 2 V 2 V 2 V 2 V 1 Watt 1 Watt 1 Watt 2 4V 0,61A 3,5V 3,5 V 3,5 V 3,5 V 2,135Watt 2,135Watt 2,135Watt 3 5V 0,72A 5 V 5 V 5 V 5 V 3,6 Watt 3,6 Watt 3,6 Watt 3. Buatlahkesimpulan Jawab Setelahmelakukanpercobaaninimakadapatdiambilkesimpu lanbahwa ampere meter selaludipasangseriterhadaprangkaiandan voltmeter dipasangpararelterhadaprangkaian.danapabilapenghambatarusli strikdikecilkanmakaarus yang masukpada ampere meter makinbesar, begitu pula sebaliknya, danapabilatengangansumberdiperbesarataudibesarkanmaka bola lampuakanmenyalalebihterang, dannilai yang ditujukanpadaamperemeterdan voltmeter sama, akantetapiberbedahanyapadaarus total dan volt totalnya. DAFTAR PUSTAKA BambangMurdakaEkaJatidan Tri KuntoroPriyambodo. FisikaDasaruntukMahasiswa Ilmu- IlmuEksaktadanTeknik. Yogyakarta: Andi Offset. 2008. Efrizon Umar. BukuPintarFisika. Jakarta: Media Pusindo. 2008. Hendi Hartono. Cara CepatdanMudahMenguasaiFisika SMA.Yogjakarta: Indonesia Tera.2012. 56

BAB IV RANGKAIAN LISTRIK

Hari Tanggal Percobaan : Selasa 5 Januari 2016. Nama Asisten : Wilda Safitri. Tujuan Percobaan : Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat : a. Mengukur beda potensial dan kuat arus pada rangkaian seri. b. Mengukur beda potensial dan kuat arus pada rangkaian paralel. c. Membuktikan rumus hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan rangkaian paralel.

A. Latar Belakang

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang keadaan alam tanpa kita sadari penerapan fisika sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Misal, listrik yang merupakan kebutuhan yang sangat mempengaruhi aktivitas kita sehari-hari. Untuk melakukan percobaan ini, pertama-tama kita harus pahami terlebih dahulu tentang alat-alat listrik dan tata cara memakai alat listrik baik secara paraler maupun seri. Rangkaian seri dipasang secara bergandengan dan rangkaian paraler dipasang secara bercabang. 57