Hasil Penelitian yang Relevan

2.10 Kerangka Berpikir

Pada bagian kerangka berpikir ini, peneliti akan merumuskan suatu kerangka pikir agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan produk akhir yang sesuai dengan rencana dan kebutuhan. Dari latar belakang yang ada dan masalah-masalah yang muncul, maka peneliti memiliki pendapat bahwa pendekatan pembelajaran bermain dengan modifikasi bentuk-bentuk gerakan bulutangkis mulai dari bentuk yang sederhana sampai gerakan cabang olahraga bulutangkis sebenarnya dengan membuat aturan sederhana pula yang sifatnya mengandung unsur kegembiraan yang diajarkan dalam kurikulum, akan menimbulkan semangat dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Permainan bulutangkis sangat memerlukan fisik yang prima, karena itu pemain bulutangkis memerlukan kemampuan dan keterampilan gerak yang kompleks. Jika diamati bahwa pemain bulutangkis melakukan gerakan- gerakan lari cepat, berhenti dengan tiba-tiba dan segera bergerak kembali, gerak meloncat, memutar langkah kedepan, tanpa kehilangan keseimbangan tubuh, seperti bermain satu lawan satu tunggal Tarigan dkk 2005:7. Gerakan-gerakan itu harus dilakukan berulang-ulang dan dalam tempo lama, selama pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan kelelahan, yang akan berhubungan langsung pada kerja jantung, paru-paru, sitem peredaran darah, pernafasan, kerja otot, dan persendian tubuh. Berdasarkan kerangka pikir diatas dapat disimpulkan bahwa latihan bermain tunggal dapat berpengaruh terhadap keterampilan dasar bermain bulutangkis dengan gerakan yang lebih komplek dan penguasaan lapangan yang lebih luas memungkinkan latihan bermain tunggal bisa lebih baik pengaruhnya dibandingkan bermain ganda bulutangkis.

2.11. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah di uraikan di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ada pengaruh latihan bermain bulutangkis tunggal terhadap keterampilan bermain bulutangkis 2. Ada pengaruh latihan bermain bulutangkis ganda terhadap keterampilan bermain bulutangkis 3. Ada perbedaan pengaruh latihan bermain bulutangkis tunggal dan ganda serta latihan bermain tunggal lebih baik daripada keterampilan bermain ganda terhadap ketrampilan bermain bulutangkis III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan memberikan perlakuan terhadap sampel, yang selanjutnya ingin diketahui bagaimana keterampilan bermain bulutangkis yang dimiliki oleh siswa-siswi SMPNegeri 20 Bandar Lampung setelah pemberian perlakuan selama enam minggu. Adapun teknik pengumpulan data untuk mengukur keterampilan dasar bulutangkis yaitu menggunakan konsep TMFS, yaitu keterampilan bermain clear shot menggunakan Tes Miller. Kemampuan servis pendek dan kekuatan pukulan forehand overhead dan backhand menggunakan tes French, ketepatan servis panjang dan pukulan underhand menggunakan tes Scott fox.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilakukan di Gedung Olahraga Bulutangkis Sumpah Pemuda Way halim Bandar Lampung.

3.3. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan langkah-langkah yang diawali dengan pre test Tes Awal dan diakhiri dengan post test design Tes Akhir. Gambar 3.1. Rancangan Penelitian Keterangan : P = Populasi TA = Tes Awal OP = Ordinal Pairing K1 = Kelompok Bermain tunggal K2 = Kelompok Bermain Ganda K3 = Kelompok Kontrol Y = Treatment Perlakuan

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas tujuh Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Bandar lampung tahun 2012-2013 yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Rentang umur 13-16 tahun b. Mempunyai keterampilan yang rata-rata sama c. Semua siswa mendapatkan pelajaran Pendidikan jasmani dengan jumlah jam yang sama. Y2 P K3 K2 OP K1 Y1 T E S A K H I R TA