Pembelajaran Kooperatif Hasil Belajar.

Kedua ahli ini lebih menekankan pada sikap siswa untuk tolong menolong dan berkelompok dalam perilaku sosial, berbeda dengan pendapat Jhonson yang lebih komplit. Jhonson dalam Rusman, 2012:204 medefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai upaya mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan tentang pembelajaran kooperatif bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model atau strategi pembelajaran yang mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiridari 4-6 orang anggota kelompok dengan kemampuan yang heterogen sehingga siswa dapat bekerja sama dan menumbuhkan sikap perilaku sosial. Terdapat enam langkah atau fase di dalam pelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif, pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya, siswa dikelompokan ke dalam tim – tim belajar. Diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerjasama. Agar model pembelajaran kooperatif lebih jelas untuk dipahami, dari fase awal hingga fase akhir, maka dibuatlah tabel sintaks model pembelajaran kooperatif. Berikut adalah tabel sintaks model pembelajaran kooperatif. Tabel 2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif. Fase 1 Aktvitas Guru 2 Aktivitas siswa 3 Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaranyang ingin di capai pada mata pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar Siswa mendengarkan tujuan dan motivasi yang di sampaikan oleh guru Fase-2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Siswa memperhatikan informasi yang disampaikan guru Fase-3 Mengorganisasi kan siswa kedalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efesien Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan membentuk kelompok belajar sesuai arahan dari guru Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok- kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Siswa memperhatikan bimbingan guru dan bekerja sama dengan teman kelompoknya Fase-5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya Siswa menjawab soal evaluasi dari guru dan mempersentasikan hasil kerja kelompoknya Fase-6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok Siswa termotivasi menerima reward penghargaan dari guru Sumber : Rusman, 2012 : 211 Menurut Rusman, 2012 : 211 tabel 2 diatas merupakan gambaran bahwa terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya, siswa dikelompokkan ke dalam tim – tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelasaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan member penghargaan terhadap usaha kelompok maupun individu. Pendeskripsian pembelajaran kooperatif secara umum adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang dilakukan secara berkelompok. Pembelajaran kooperatif yang akan diteliti dalam hal ini yaitu pembelajaran kooperatif tipe GI Group Investigation dan PBL Problem Based Lerarning. Pembelajaran kooperatif GI merupakan pembelajaran yang menuntut siswa agar lebih aktif untuk mencari materi pelajaran yang akan disampaikan baik dari berbagai materi. Dalam hal ini siswa di ikut sertakan dari tahap perencanaan hingga tahap evaluasi. Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai pembelajaran kooperatif tipe GI Group Investigation. III. Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigasi. Pendapat Stahl 2001: 265-266 menyatakan bahwa dalam investigasi kelompok siswa diberikan tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka, baik secara individu, berpasangan maupun dalam kelompok. Setiap kelompok investigasi terdiri dari 3-5 orang, dan akhirnya siswa dapat menggabungkan, mempersentasikan dan mengikhtisarkan jawaban mereka. Selain pendapat Stahl mengenai pembelajaran kooperatif Group Investigation Pendapat Slavin dalam Rusman, 2012: 221-222, menjelaskan bahwa dalam group investigation, para siswa bekerja melalaui enam tahapan. Tahapan-tahapan ini dan komponen-komponennya dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Mengidentifikasikan topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok.

a Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik. b Para siswa begabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang mereka pilih. c Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus bersifat heterogen. d Guru membantu dalam mengumpulkan informasidan memfasilitasi pengaturan 2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari Para siswa merencanakan bersama mengenai apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajarinya dan pembagian tugas. 3. Melaksanakan investigasi a Para siswa mengumpulkan informasi, mengenai data dan membuat kesimpulan b Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya. c Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklasifikasi, dan mensintesis semua gagasan. 4. Menyiapkan laporan akhir a Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari tugas mereka. b Anggota kelompok merencanakan apa yang mereka laporkan, dan bagaimana mereka membuat presentasinya. c Wakil-wakil kelompok membentuk panitia untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi. 5. Mempresentasikan laporan akhir a Presentasi yang dibuat untuk semua kelas dan berbagai macam bentuk b Presentasi harus dapat melibatkan peseta secara aktif c Para peserta mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan keriteria yang telah ditentukan sebelumnya. 6. Evaluasi a Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut. b Guru dan murid berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa. c Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi. Sebagian tujuan dalam pembelajaran kooperatif group investigation adalah: siswa belajar bagaimana proses inkuiri, sebagaimana yang dilakukan oleh para ilmuwan itu dilakukan. Dalam hal ini tentu meliputi. 1 Tujuan inkuiri itu sendiri, 2 Bagaimana proses inkuiri itu mereka lakukan; dan 3 Produk dari inkuiri. Siswa-siswa dalam kegiatan ber-inkuiri ini seharusnya diajak merefleksi proses yang telah mereka lakukan, dan mengevaluasi kinerja mereka dalam ber-inkuiri. http:penelitiantindakankelas.blogspot.com Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi informasi pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Dalam metode Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group, Udin S. Winaputra, 2001:75. Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

6 62 67

STUDI PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2112

0 13 68

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI ) DAN TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMA NEGERI 1 KALIREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 79

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN GROUP INVESTIGATION DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

1 36 211

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELA

0 7 98

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NEGARA BATIN TAHUN PE

1 15 101

STUDI PERBANDINGAN SIKAP SOSIAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 5 92

HASIL BELAJAR MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

0 0 8