organisasi, juga banyak memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Secara historis, gagasan sebuah sistem informasi tidak dikenal sebelum munculnya komputer. Akan tetapi, komputer telah banyak memberikan dampak
dengan terwujudnya gagasan tersebut menjadi realitas. Organisasi dalam segala motif selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengklasifikasi, mengolah,
menyimpan, melihat kembali menemukan kembali, dan mendistribusikan informasi. Komputer telah memberikan sumbangan yang tinggi berupa teknologi
canggih dan terandalkan pada sistem informasi. Dampaknya, sebuah sistem informasi berdasarkan komputer akan mengalami perbedaan dengan sistem-sistem
yang diolah secara manual. Sistem Informasi manajemen secara umum dapat di katakan sebagai sebuah
sistem manusia dan mesin yang terintergrasi dalam menyediakan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan penentuan alternatif tindakan dalam
sebuah organisasi sistem tersebut. Dalam operasinya, sistem informasi manajemen menggunakan perangkat keras hardware, perangkat lunak software, prosedur,
model manajemen dan keputusan serta sebuah terminal data. Sistem informasi manajemen sebagai suatu kumpulan manusia dan sumber modal di dalam suatu
organisasi bertanggung jawab untuk pengumpulan dan pengolahan data sewaktu menghasilkan informasi yang berguna untuk setiap hierarki manajemen dalam
perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan organisasi.
2.2.3 Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
SIMPPTSP
Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu SIMPPTSP adalah sebuah sistem yang digunakan oleh BPMPPT KBB untuk mengatur dan
memonitor alur pelayanan perizinan dari mulai proses pengajuan perizinan sampai dengan pencetakan dan penerbitan perizinan, SIMPPTSP memiliki fasilitas
pencatatan data pemohon perizinan, pencatatan status pengajuan perizinan, pencetakan resi pemohon perizinan, pencetakan surat tugas tim teknis dan
pencetakan warkah perizinan.
Tujuan pembangunan SIMPPTSP adalah untuk menanggulangi berbagai kendala yang terjadi dalam proses pelayanan perizinan, contohnya seperti sulitnya
mengetahui status pengajuan sebuah perizinan, dengan adanya SIMPPTSP status pengajuan perizinan dapat dengan mudah diketahui, selain itu SIMPPTSP juga
mempermudah proses pengawasan pelayanan perizinan karena dengan adanya SIMPPTSP, Kepala Badan BPMPPT KBB dapat dengan mudah mendapatkan
informasi pelayanan perizinan yang sedang dilakukan.
2.2.4 QR Code [4]
Sejak di perkenalkan pada tahun 1994 QR code di terima secara luas oleh berbagai jenis industri seperti manufakturing, warehousing dan logistik, ritel,
pelayanan kesehatan, life sciences, transportasi dan otomasi kantor. Seiring dengan pertumbuhan pengguna smartphone yang meledak, QR code juga di gunakan pada
mobile marketing dan periklanan sebagai cara cepat dan efektif untuk terhubung
dengan pelanggan dan menyediakan konten kepada pengguna, termasuk tautan web
, kupon mobile, tiket pesawat terbang dan lain lain.
Gambar 2.1 QR code QR Quick Response code adalah matrix code dua dimensi 2-D yang
merupakan machine-readable codes yang sering kali disebut barcodes. Di bandingkan dengan barcode 1-D, code 2-D dapat menampung lebih banyak data
pada ruang yang lebih kecil, dan jika di bandingkan dengan barcode 2-D lainnya QR code masih memiliki kapasitas yang lebih besar. Selain itu QR code juga
menyertakan metode koreksi error yang membuat QR code lebih handal dan dapat di baca dengan lebih cepat. QR code menyimpan data melalui pengaturan element