Teknik Analisis Data ROLE OF NON GOVERNMENT ORGANISATION (NGO) AND COMMUNITY BASED ORGANISATION (CBO) IN STRENGTHENING GENDER MAINSTREAMING (Study on DAMAR NGO and AISYIYAH CBO Bandar Lampung ROLE OF NON GOVERNMENT ORGANISATION (NGO) DAN COMMUNITY BASED O

69 Tabel 3.1. Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data No Konsep-konsep Metode 1 Kesetaraan dalam bidang politik Wawancara dan dokumen-dokumen 2 Kesetaraan dalam bidang pendidikan Wawancara dan dokumen-dokumen 3 Kesetaraan dalam bidang ekonomi Wawancara dan dokumen-dokumen 4 Kesetaraan dalam bidang hukum Wawancara dan dokumen-dokumen 5 Peran LSM Damar dan ORMAS Aisiyah dalam penguatan pengarusutamaan gender Wawancara dan dokumen-dokumen IV. GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum LSM Damar Lampung

1. Sejarah LSM Damar

Lembaga Swadaya Masyarakat DAMAR LSM DAMAR, didirikan pada 23 Desember 1999 dan di deklarasikan 10 Februari 2000. Berlatar belakang adanya keprihatinan dan kecemasan terhadap situasi ketidakadilan, diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan yang terjadi khususnya terhadap perempuan. Kondisi tersebut terjadi karena kuatnya nilai-nilai patriarkhi di masyarakat menimbulkan budaya dan kebijakan yang tidak adil bagi perempuan. Lembaga Swadaya Masyarakat DAMAR LSM DAMAR adalah organisasi berbentuk perkumpulan berbasiskan keanggotaan, dan menaungi tiga lembaga eksekutif, yaitu Lembaga Advokasi Perempuan, Lembaga Advokasi Anak, dan Institut Pengembangan Organisasi dan Riset IPOR. Nama DAMAR memiliki arti lampu atau penerang, secara filosofis DAMAR diharapkan dapat menjadi penerang bagi masyarakat, dan khususnya bagi perempuan korban kekerasan. DAMAR juga merupakan pohon yang menjadi icon Lampung, dimana pohon DAMAR terbaik ada di Lampung Barat. Harapannya adalah Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR dalam kiprahnya bisa menjadi kebanggaan dan icon warga Lampung. 71 Sejak tahun 2000 sampai dengan 2008, Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR LSM DAMAR melakukan advokasi “Anti Kekerasan”. Beberapa hasil dari bargaining yang dilakukan oleh LSM DAMAR yaitu : Mou antar pemangku kepentingan untuk memberikan pelayanan kepada perempuan korban kekerasan di Provinsi maupun di beberapa kabupaten, Terbentuknya Unit Pelayanan Terpadu Perempuan Korban Tindak Kekerasan di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek yang memberikan pelayanan khusus dan gratis, Pemerintah Provinsi Lampung telah mengalokasikan dana yang digunakan untuk Pelayanan dan Pendampingan bagi perempuan korban kekerasan, dan Perda No.6 tahun 2006 tentang Pelayanan Terhadap Perempuan dan Anak Korban kekerasan dan Perda No. 4 tahun 2006 tentang Pencegahan Perdagangan Perempuan dan Anak. Berdasarkan perubahan tersebut, maka LSM DAMAR menganggap bahwa sistem pelayanan terhadap perempuan korban kekerasan yang dilakukan sudah cukup mengakomodasi kepentingan, oleh karena itu mulai tahun 2009 LSM DAMAR memilih isu “Pemenuhan Hak Dasar Perempuan”, meliputi Hak Kesehatan Ibu dan Anak, Pendidikan Dasar untuk Semua yang Gratis dan Berkualitas, Hak Politik Perempuan, Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, dan Anti Pemiskinan. Isu yang diusung LSM DAMAR tersebut di tuangkan dalam visi dan misi sebagai berikut : Visi : Terwujudnya pemenuhan hak dasar perempuan agar terciptanya tatanan masyarakat yang demokratis, menuju keadilan untuk semua perempuan dan laki-laki. 72 Misi : 1. Meningkatnya pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah dan masyarakat tentang hak dasar perempuan. 2. Menguatnya basis dalam melakukan advokasi hak dasar perempuan sebagai bagian dari gerakan sosial. 3. Meningkatnya kapasitas organisasi dan kelembagaan LSM DAMAR dan Perkumpulan DAMAR sebagai organisasi yang independen dalam mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan kinerjanya. Peran strategis : 1. Melakukan advokasi penguatan hak dasar perempuan 2. Melakukan penguatan kelompok dan pendidikan kritis bagi perempuan Nilai-nilai : Pelaksanaan programnya, LSM DAMAR mendasarkan pada nilai-nilai anti diskriminasi, non-partisan, independen, pluralism, keadilan, dan kesetaraan.

2. Program-program LSM DAMAR

I. Kajian

Program kajian dan pendidikan public dilakukan untuk memetakan persoalan hak dasar perempuan hak kesehatan, pendidikan, dan politik di lima kabupatenkota Bandar Lampung, Tanggamus, Lampung Tengah, lampung Timur, dan Lampung Selatan. Pemetaan juga didukung data 73 based sebagai fakta atau gambaran persoalan hak dasar yang terjadi di masyarakat. Hasil kajian dan data based tersebut menjadi dasar untuk melakukan advokasi pemenuhan hak dasar perempuan di Lampung.

II. Penguatan Jaringan

Program penguatan jaringan telah dilakukan sejak tahun 2000. Program ini untuk melakukan penguatan masyarakat sipil, khususnya perempuan marginal melalui pendidikan kritis, pengorganisasian, penguatan dan konsolidasi organisasi perempuan lintas wilayah se-Lampung. Harapannya agar organisasi-organisasi perempuan bisa melakukan advokasi atas hak dasarnya.

III. Penguatan Organisasi

Program ini untuk meningkatkan kualitas stafpelaksana program dan pengurus, serta sebagai supporting system pelaksanaan program. Berbagai system dibangun agar pengelolaan organisasi dan program berjalan efektif, diantaranya adalah system perencanaan, monitoring, evaluasi, keuangan, personalia, dan pembinaan sumber daya stafpelaksana. Rapat umum anggota RUA dilaksanakan setiap lima tahun sekali membahas tentang kebijakan-kebijakan, Garis Besar haluan Organisasi GBHO, dan kepemimpinan. Rapat Tahunan Anggota RTA dilaksanakan satu tahun sekali membahas tentang kondisi dari laporan akhir tahun, perencanaan tahunan, melihat kondisi real di lapangan. Dewan Pengurus Perkumpulan DPP tugasnya mengevaluasi kinerja dari

Dokumen yang terkait

ORGANIZING AND LEGALIZING OF A WORKING PLAN OF LOCAL GOVERNMENT (RKPD) IN PARTICIPATIONAL PERSPECTIVE (Study in Musrenbang Kecamatan Metro Pusat)

0 8 89

ROLE OF NON GOVERNMENT ORGANISATION (NGO) AND COMMUNITY BASED ORGANISATION (CBO) IN STRENGTHENING GENDER MAINSTREAMING (Study on DAMAR NGO and AISYIYAH CBO Bandar Lampung ROLE OF NON GOVERNMENT ORGANISATION (NGO) DAN COMMUNITY BASED ORGANISATION (CBO) DAL

0 18 114

ROLE OF NATURAL RESOURCES MANAGEMENT OF SUGAR PALM PLANT (SAGUER) ON COMMUNITY INCOME IN MURNATEN VILLAGE TANIWEL DISTRICT WEST SERAM REGENCY

0 1 9

PERAN PEMERINTAH KOTA MADIUN DALAM PENANGANAN KONFLIK PERGURUAN SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DAN PERGURUAN SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI WINONGO TUNAS MUDA THE ROLE OF MADIUN’S LOCAL GOVERNMENT IN THE CONFLICT MANAGEMENT OF SILAT COMMUNITY SETIA H

0 1 32

PERAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGELOLA KONFLIK LAUT CHINA SELATAN THE ROLE OF INDONESIAN GOVERNMENT IN MANAGING OF SOUTH CHINA SEA CONFLICT

0 0 26

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - TE EFFECT OF MADRASAH HEADMASTER LEADERSHIP AND ORGANISATION CIRCUMSATANCES ON THE TEACHERS PERFORMANCE IN PONDOK PESANTREN QAMARUL HUDA BAGU PRIGGARATA CENTRAL LOMBOK

0 1 19

THE ROLE OF PEOPLE-CENTERED COMMUNITY PLANNING TOWARDS URBAN KAMPUNG SUSTAINABILITY: A Case Study on Industrial Clusters in Kampung Kauman and Sondakan Surakarta

0 0 8

COMMUNITY BASED TOURISM (CBT)

0 1 95

STRENGTHENING THE ROLE OF ISLAMIC PAWNSHOP IN ISLAMIC FINANCING FOR MICRO SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES: ANP APPROACH

0 0 16

IMPACT OF REGION FINANCIAL INFORMATION SYSTEM (SIKD) QUALITY, ROLE AMBIGUITY AND TRAINING ON PRECISION OF FINANCIAL STATEMENT OF LOCAL GOVERNMENT PRESENTATION IN NORTH SUMATRA

0 1 22