b. Bekerja mandiri, misalnya menjadi tukang cukur, binatu, bengkel, tukang memperbaiki
radio dan lain sebagainya. Asimilasi ini diberikan kepada narapidana yang mempunyai keahlian atau
keterampilan tertentu, pengawalan medium security; c. bekerja pada LAPAS Terbuka dengan tahap minimum security.
1 mengikuti pendidikan, bimbingan dan latihan ketrampilan diluar LAPAS 2 mengikuti kegiatan sosial dan kegiatan pembinaan lainnya seperti:
a kerja bakti bersama dengan masyarakat; b berolahraga bersama dengan masyarakat;
c mengikuti upacara atau peragaan ketrampilan bersama dengan masyarakat.
2. Hambatan-Hambatan Dalam Pemberian Asimilasi Di Rutan Salatiga
Berdasarkan hasil penelitian selama di lapangan bahwa Rutan Salatiga dalam melakukan pelayanan dan pemenuhan terhadap hak narapidana khususnya dalam
pelaksanaan asimilasi mengalami beberapa hambatan.Hal demikian menjadikan salah satu faktor penyebab kegagalan di Rutan Salatiga dalam melakukan pembinaan terhadap
narapidana. Adapun hambatan yang di dapat terhadap pelaksanaan asimilasi berdasarkan w
awancara dengan Bapak Rofi’i, staff pelayanan tahanan di Rumah Tahanan Salatiga
yaitu: a.
Kurangnya pengetahuan dan motivasi narapidana terhadap pelaksanaan asimilasi; b.
Kurangnya pengertianpandangan yang positif dari masyarakat terhadap narapidana yang sedang menjalani asimilasi;
c. Tidak adanya jaminan dari keluarga.
Dalam mengikuti program asimilasi, kesadaran dan motivasi narapidana dalam mengikuti program pembinaan sangat diharapkan, karena dalam sistem pemasyarakatan yang
dikehendaki adalah tumbuhnya kesadaran bagi narapidana untuk menjadi anggota masyarakat yang baik dan taat hukum setelah bebas dari Rutan.
9
Berdasarkan penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara kepada petugas pembina rutan Salatiga Bapak Rofi’i di Rutan Salatigaada beberapa narapidana yang kurang berminat
dalam mengusulkan asimilasi, dengan berbagai alasan diantaranya keluarga narapidana sebagai penjamin bertempat tinggal jauh di luar kota.
Kurang optimalnya kerjasama dengan instansi terkait, hal ini dapat dilihat dengan adanya keterlambatan surat keterangan dari Kejaksaan yang menyatakan bahwa narapidana
yang bersangkutan tidak tersangkut perkara lain, dan keterlambatan vonis dari Pengadilan serta kurangnya pemahaman Aparat KelurahanDesa tentang membuat Surat Pernyataan dan
Surat Jaminan dari Keluarga Narapidana yang diketahui oleh LurahKepala Desa setempat. Pengawasan dan bimbingan terhadap narapidana sebenarnya juga dilaksanakan oleh
petugas Balai Pemasyarakatan.Namun karena wilayah kerja Balai Pemasyarakatan terlalu luas, maka pengawasan dan bimbingan terhadap Narapidana yang menjalani asimilasi tidak
dapat dilakukan secara intensif.
B. ANALISA