dalam membedakan produk yang dikehendakinya saat melakukan pembelian, 2 memudahkan perusahaan dalam menganalisa merek-merek
mana saja yang menjadi unggulan dan mana yang sekiranya perlu diperbaiki atau tidak diteruskan untuk dipasarkan lagi dengan memperhatikan
perkembangan volume penjualan untuk merek produk tersebut, 3 image maupun nama perusahaan dapat saja tidak begitu terpengaruh seandainya
ada satu atau dua merek produk perusahaan yang kurang direspon dengan baik oleh konsumen. Disamping keuntungan di atas, tentu saja ada
kelemahan dengan penggunaan strategi merek khusus ini yaitu diperlukan biaya yang besar terutama untuk penelitian atau riset dalam
memperkenalkan merek produk tersebut agar diketahui dan dipilih oleh konsumen.
5.1.2. Kemasan
Kemasan packaging bukan hanya sekadar pembungkus semata, tetapi lebih dari itu. Apapun jenis produk yang akan dijual tatkala sudah
dikemas, maka dari kemasan tersebut akan terpancarkan identifikasi merek produk yang dijual, tersirat pula janji dari produk tersebut, kualitas, nilai,
manfaat yang ditawarkan, dan sebagainya. Melalui kemasan jugalah seorang konsumen mempertimbangkan untuk membeli atau tidak produk
yang ditawarkan. Jadi yang namanya kemasan packaging sudah
seharusnya mendapat perhatian.
Penggunaan kemasan atas suatu produk tentunya memiliki sejumlah tujuan. Jika memperhatikan tujuan penggunaan kemasan packaging yang
dilakukan oleh PT. Nyonya Meneer Semarang yakni melindungi isi produk, menjadi daya tarik serta memberi informasi, tampaknya tujuan tersebut telah
sejalan dengan tujuan penggunaan kemasan sebagaimana dikemukakan oleh Tjiptono 1997. Dengan terpenuhinya ketiga tujuan penggunaan kemasan
packaging yang dilakukan oleh PT. Nyonya Meneer Semarang tersebut maka tentunya akan mampu meningkatkan rasa percaya dari konsumen
tatkala hendak memilih produk yang akan dibelinya.
Salah satu aspek penting terkait dengan kemasan ini adalah mengenai pemilihan jenis kemasan. Sehubungan dengan itu, PT. Nyonya
Meneer Semarang telah memilih beberapa jenis kemasan untuk produknya yaitu kertas, botol, Polycello aluminium foil dan tube. Dengan adanya
beberapa macam jenis kemasan, selain menjalankan fungsi dan tujuan dari kemasan itu sendiri, juga pastinya akan menarik minat konsumen membeli
produk perusahaan. Memperhatikan masing-masing jenis kemasan tersebut tentu saja memiliki kelebihan dan atau mungkin juga kekurangannya
sebagai berikut:
1. Kertas Jenis kemasan kertas bisa dikatakan sebagai jenis kemasan yang
paling tradisional dan paling banyak dipergunakan untuk membungkus produk, termasuk jamu. Perusahaan menggunakan dua jenis bahan kertas
yaitu kertas erzart untuk dibentuk menjadi kantung kertas dan kertas manila untuk dibentuk menjadi kotak box. Umumnya produk jamu serbuk dengan
berat bersih 7 gram bungkus menggunakan kemasan kantung kertas yang berbahan dasar kertas erzart. Jenis kertas ini mempunyai kelebihan mampu
menyerap air sehingga bahan kertas kemasannya menjadi awet, daya tahan terhadap cahaya yang baik, harga yang murah, ringan. Namun demikian
jenis kertas ini mempunyai kekurangan yaitu masih mudah sobek. Sedangkan kertas manila yang dibentuk menjadi kotak box
biasanya dipergunakan untuk mengisi produk jamu serbuk, pil, kapsul. Jenis kertas ini mempunyai kelebihan yaitu daya tahan terhadap cahaya yang baik,
harga yang murah, ringan, mudah untuk dicetak dan menghasilkan kualitas gambar yang baik. Namun demikian jenis kertas ini juga mempunyai
kekurangan yaitu mudah sobek dan mudah hancur jika terkena air karena daya serapnya yang rendah.
2. Botol Jenis kemasan botol yang digunakan perusahaan ada dua macam
yaitu yang berbahan plastik dan berbahan kaca. Plastik adalah bahan
kemasan yang kini berkembang pesat, khususnya di negara berkembang. Keuntungan dari plastik adalah sifatnya yang
fleksibel untuk
dibentuk, murah, transparan, efisien dari sisi bahan baku dan tidak mudah pecah. Ada dua bahan kemasan botol plastik yang digunakan perusahaan
yaitu polyethylene pe dan polypropylene pp. Polyethylebe pe merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel yang mempunyai
kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik. polypropylene pp sebetulnya hampir mirip dengan polyethylene pe namun lebih kuat dengan
daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Sedangkan polyvinilchlorida
pvc tidak dipergunakan oleh perusahaan karena bahan plastik ini jika terkena panas akan tercemar dioksin, suatu racun yang sangat berbahaya
bagi manusia. Sementara itu botol dengan bahan kaca mempunyai keunggulan
mampu mempertahankan kualitas isi produk dengan baik, selain itu dengan kebeningan kaca bisa membuat isi didalamnya terlihat. Namun demikian
kelemahan bahan kaca ini adalah mudah pecah jika terkena benturan atau jatuh, selain itu kemasannya juga lebih berat bila dibandingkan dengan
bahan kertas atau plastik. 3. Polycello aluminium foil
Polycello aluminium foil merupakan bahan alumunium yang tipis di bawah 0,2 mm. Jenis bahan ini dipilih oleh perusahaan sebagai salah satu
bahan kemasan produk jamu karena memiliki beberapa keunggulan yaitu bahan ini tipis seperti kertas namun tahan panas, sehingga banyak
dipergunakan untuk menjaga isi produk agar tidak rusak karena panas. Kemasan ini juga tampak lebih menarik perhatian konsumen karena
terkesan lebih modern dibanding kemasan kertas yang tampak tradisional atau kuno. Kelemahannya hanya terletak pada lebih mahalnya biaya bahan
baku Polycello aluminium foil ini bila dibandingkan dengan bahan baku kertas.
4. Tube Dengan semakin majunya teknologi, saat ini bahan kemasan tube
juga semakin banyak dipergunakan untuk membungkus isi produk khususnya yang setengah cair. Tube yang dipergunakan berbahan plastik.
Jenis bahan ini dipilih oleh perusahaan sebagai salah satu bahan kemasan produk karena memiliki keunggulan yaitu isinya tidak mudah keluar kecuali
jika dipencet badan kemasannya. Kelemahannya hanya terletak pada lebih mahalnya biaya bahan baku tube bila dibandingkan dengan bahan baku
kertas.
5.1.3. Label