Lampiran 1. Materi
A. Hakikat Fisika
Fisika merupakan salah satu cabang dalam Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Ilmu Pengetahuan Alam IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan
tentang obyek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.
Karena Fisika merupakan bagian dari sains, maka hakikat Fisika dapat dilihat dari hakikat sains. Berikut beberapa definisi dari sains:
Menurut Dawson 1994: 5, science is a problem solving activity conducted by humans who are motivated by a curiosity about the world around
them and a desire to understand that world, or by a desire to manipulate the world in order to satisfy other wants or needs, or by both of these.
Menurut Einstein Infield dalam Driver 1983: 1, science is not just a collection of laws, a catalogue of facts, it is a creation of human mind with its
freely invented ideas and concepts. Physical theories try to form a picture of reality and to establish its connentions with the wide world of sense impressions.
Menurut Ledermann Norman 2007: 833, science is body of knowledge, method, and way of knowing, or the values and beliefs inherent to
scientific knowledge and its development. Severinus, D., 2013: 5 Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sains termasuk di
dalamnya Fisika memiliki tiga aspek yaitu aspek produk. aspek proses dan aspek sikap.
1. Fisika sebagai Produk a body of knowledge
Fisika sebagai body of knowledge berisi sekumpulan fakta, konsep, prinsip dan hokum, rumus, teori, dan model yang harus dipelajari dan dipahami. Ini
adalah produk ilmiah dari Fisika. a.
Fakta adalah kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa yang terjadi di alam.
b. Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena dan
fakta. Konsep memiliki sifatsifat dan atribut-atribut tertentu. c.
Hukum dan Prinsip tidaklah mengatur kejadian alam fakta, melainkan kejadian alam fakta yang dijelaskan keberadaannya oleh prinsip dan atau
hukum. d.
Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori.
e. Teori disusun untuk menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak
dapat langsung diamati belum dibuktikan secara eksperimen, misalnya