Saran-saran KESIMPULAN DAN SARAN

65 2. Keterbatasan tenaga dan waktu penelitian mengakibatkan peneliti tidak mampu mengontrol kesungguhan, kondisi fisik, dan psikis pada setiap responden dalam penelitian ini. 3. Penelitian hanya melakukan penelitian pada guru penjas Sekolah Dasar di Kecamatan Temon saja, alangkah baiknya jika penelitian dilakukan di seluruh kabupaten Kulon Progo sehingga penelitian dapat digeneralisasikan dalam lingkup yang lebih luas. 4. Instrumen penelitian ini ada 12 soal yang tidak valid dari soal keseluruhan awal 60 menjadi 48 soal, dikarenakan saat expert jugsment hanya dilakukan kepada dosen saja, yang mungkin memliki pemahaman yang berbeda dengan responden. Sebaik untuk expert jugsment dapat juga dilakukan dengan beberapa responden untuk mengetahui tingkat pamahaman responden terhadap instrumen yang dibuat.

D. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan, dan keterbatasan penelitiankesiapan Guru Penjas dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan dengan Materi Pendidikan Seks Usia Dini Sekolah Dasar di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Pemerintah Terkait Untuk pemerintah agar lebih memperhatikan tentang pentingnya pendidikan seks usia dini untuk peserta didik sebagai dasar untuk 66 menuju kedewasaan yang bermoral. Pemerintah diharapkan membuat kurikulum yang dapat membelajarkan pendidikan seks usia dini ini sedini mungkin. Selanjutnya diperhatikan pelaksaannya dari kesiapan guru dan materinya agar pembelajaran ini dapat memberikan dampak yang baik bagi bangsa ini. 2. Bagi Pihak Sekolah a. Pihak Sekolah, agar lebih mendukung dan mengawasi pelaksanaan pembelajaran pendidikan seks usia dini ini yang dilakukan oleh guru penjas. b. Pihak Guru, agar lebih mempersiapkan pembelajaran ini sebaik- baiknya agar materi pendidikan seks usia dini dapat tersampaikan dengan baik kepada peserta didik sebagai bekal tumbuh kembangnya. 3. Bagi Peneliti Lain Untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitan dengan menghubungkan variabel-variabel yang lain, menggunakan pendekatan yang berbeda dan dengan objek yang berbeda pula, sehingga hasil penelitian dapat lebih menyempurnakan penelitian ini. 4. Bagi Orangtua Untuk orang tua wali agar berkoordinasi dengan guru dalam mengajarkan pendidikan seks usia dini agar pembelajaran lebih baik dan efisien. 67 5. Bagi Peserta Didik Untuk peserta didik agar belajar dengan sungguh-sungguh mengenai pendidikan seks usia dini karena materi ini sebagai bekal untuk menuju kedewasaan yang bermoral. 68 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Rifai. 2014. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Dengan Materi Pendidikan Seks Usia Dini Siswa Kelas VI Seluruh Sd Negeri Di Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Skipsi . Ajen Dianawati. 2003. Pendidikan Seks Untuk Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka. BKKBN. 2014. Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Meningkat. Diakses dari http:www.bkkbn.go.idViewBerita.aspx?BeritaID=1617 . Pada tanggal 4 Januari 2015, Jam 12.40 WIB. Chaplin, J.P. 2011. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah: Dr.Kartini Kartono. Jakarta: PT RajaGrafindo. Erni. 2013. Pendidikan Seks Pada Remaja. Jurnal Health Quality Vol. 3 No. 2. Jakarta: Poltekkes Kemenkes. Hlm. 80-83. Gatot S. Dewa Broto. 2014 .Siaran Pers Tentang Riset Kominfo Dan UNICEF Mengenai Perilaku Anak Dan Remaja Dalam Menggunakan Internet. Diakses dari http:kominfo.go.idindex.phpcontentdetail3834Siaran+Pers+No.+17- PIH-KOMINFO- 22014+tentang+Riset+Kominfo+dan+UNICEF+Mengenai+Perilaku+Ana k+dan+Remaja+Dalam+Menggunakan+Internet+0siaran_pers.VNDWP iz4LMw . Pada tanggal 4 Januari 2015, Jam 15.38 WIB. Hamzah B. Uno. 2011. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Askara. Intan Kumalasari Iwan Andhyantoro.2013:20. Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika. Ita Purnamasari. 2013. Kesiapan Guru Penjasorkes Sekolah Dasar dalam Menghadapi Kurikulum 2013 Se Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. Skripsi. FIK :UNY. J. S. Husdarta. 2010. Sejarah Filsafat Olahraga. Bandung: Alfabeta. Kartika Ratna Pertiwi. 2011. Analisis Dan Rekonstruksi Materi Kesehatan ReproduksiPada SKKD Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jurnal. JPJI FIK UNY. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar 2012.Pedoman Pelaksanaan Uks Di Sekolah. Jakarta. Kunandar. 2011. Guru Professional Implimentasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 69 Masland, Robert P. David Estridge. 2006. Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks. Alih bahasa: Mira T. Windy. Jakarta: PT Bumi Aksara. Moh. Roqib. 2008. Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan. INSANIA. Vol. 1. No. 2. Hlm. 4,5. Muhammad Nur Wangid, dkk. 2014. Kesiapan Guru SD dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik-Integratif pada Kurikulum 2013 di DIY.Jurnal Prima Edukasia, Volume 2 - Nomor 2. Universitas Negeri Yogyakarta. Hlm. 178-181. Palupi Annisa Auliani, 2014. Nuh: Cegah Kekerasan Seksual, Kurikulum 2014 Ajarkan Kesadaran soal Pakaian Dalam.Diakses dari http:lipsus. kompas.comgebrakanjokowibasukireadxml201405170745343Nuh.C egahKekerasan.Seksual.Kurikulum.2014.Ajarkan.Kesadaran.soal.Pakain.D alam . Pada tanggal 5 Januari 2015, Jam 10.34 WIB. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. 2014. Bupati Soft Louncing Materi Kesehatan Umum Dan Reproduksi. Diakses dari http:www.kulonprogokab.go.idv 12?pilih=newsaksi=lihatid3479 . Pada tanggal 4 Januari 2015, Jam 11.34 WIB. Presiden Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang Republik Indonesia UU Nomor 23 Tahun 2002 232002 Tentang Perlindungan Anak. Jakarta: Presiden Republik Indonesia. Presiden Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Presiden Republik Indonesia. Presiden Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP Nomor 15 Tahun 2005Tentang Standar NasionalPendidikan. Jakarta: Presiden Republik Indonesia. Rahmayulis Shaleh.2014. Indonesia Darurat Kejahatan Seksual Terhadap Anak. Diakses dari http:news.bisnis.comread2014051979229045indonesia- darurat-kejahatan-seksual-terhadap-anak . pada tanggal 17 Januari 2015, Jam 11.39 WIB. Robandi Roni Mohamad Arifin. 2007. Pengembangan Guru Pendidikan JasmaniSebagai Suatu Profesi KeolahragaanDi Indonesia. JURNAL, Pendidikan Dasar. Nomor: 8. Hlm. 1-2. Siti Mangunah. 2014. Daftar Tugas Guru Penjas Tahun ajaran 20132014 di UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan Temon. Yogyakarta: UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan Temon Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. 70 Slameto. 2013. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Renika Cipta. Sri Esti Wuryani Djiwandono. 2008. Pendidikan Seks Untuk Keluarga.Jakarta: PT Indeks. Suzie Sugijokanto. 2014. Cegah Kekerasan Pada Anak. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Tim Penulis Poltekes Kemenkes Jakarta 1. 2012:58. Kesehatan Remaja: problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika. Wawan S. Suherman. 2007. Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Fondasi Yang Kokoh Bagi Tumbuh Kembang Anak.Pidato Pengukuhan Guru Besar. Yogyakarta: FIK UNY. 71 LAMPIRAN 72 Lampiran 1.Surat Keterangan Expert Judgement 73 Lampiran 2. Surat P Keolahr 74 at Permohonan Izin Ujicoba Penelitian Dari F ahragaan i Fakultas Ilmu 75 Lampiran 3.Surat Ijin Uji Coba Penelitian dari UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan Wates 76 77 Lampiran 4. Surat Tanda Bukti Uji Coba Instrumen di Kecamatan Wates SURAT TANDA BUKTI UJI COBA INSTRUMEN Hal : Surat Tanda Bukti Uji Coba Penelitian Lampiran : 1 bendel Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa saudara : Nama : Didik Joko Prasetyo NIM : 11604221036 JurusanProdi : POR PGSD PENJAS S-1 Judul TAS : “Kesiapan Guru Penjas dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan dengan Materi Pendidikan Seks Usia Dini di Sekolah Dasar Seluruh Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo ” Telah melaksanakan uji coba instrumen penelitian di Sekolah kami dengan baik. 78 79 80 81 82 Lampiran 5. Kuesioner Sebelum Validasi dan Relibilitasi KUESIONER PENELITIAN

A. Kata Pengantar