Hasil Belajar Evaluasi Deskripsi Teoritis 1. Pengertian Belajar

mengambil keputusan penilaian. Evaluasi bersifat berkesinambungan, dari tahap satu ke tahap lainnya selama jenjang pendidikan atau sepanjang hayat. Evaluasi dalam proses pendidikan dituntut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Kesahihan b. Keterandalan c. Kepraktisan Salah satu sasaran evaluasi pembelajaran adalah pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini pelaksanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa. Dengan demikian dalam mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, kita sebenarnya menentukan seberapa derajat interaksi antara siswa dengan setiap sumber belajar dan seberapa derajat interaksi sumber belajar dengan tujuan pengajaran. B. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Agung Cipto Pratomo 2011 tentang “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Snowball Drilling Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sistem Pemindah Tenaga Kompetensi Memelihara Transmisi Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Gantiwarno”, Klaten Tahun Ajaran 20102011”, memiliki kesamaan yaitu penelitian tindakan kelas dan dalam penerapan metode pembelajaran kooperatif. Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar dibuktikan dengan peningkatan sebesar 18,75 dari siklus I sampai siklus III, meyakinkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif efektif dilaksanakan. Kesamaan metode penelitiannya menjadi acuan dalam penelitian yang akan dilaksanakan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Hadi Wahyanto 2011 tentang “Penggunaan Metode Mind Maping Untuk Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Chasis Di SMK 1 Sedayu”, . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode mind maping yang dilakukan dalam mata pelajaran Chasis di SMK 1 Sedayu dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Akan tetapi instrumen pada penelitian ini menggunakan soal pilihan ganda dan soal essay, soal essay dianggap kurang obyektif. Selanjutnya bagi peneliti disarankan untuk menggunakan soal pilihan ganda.

C. Kerangka Berpikir

Keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh guru sebagai pengelola utama. Kemampuan guru di dalam mengatur serta mengorganisir lingkungan yang ada di sekitar peserta didik dapat mendorong peserta didik melakukan proses belajar secara efektif dan efisien. Di samping itu guru juga harus mampu menjabarkan mata diklat bahan bakar bensin yang diampunya ke dalam kegiatan pembelajaran yang bisa mendorong peserta didik terlihat aktif di dalamnya. Kemampuan guru mengelola dan menggunakan metode pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Masa perkembangan siswa SMK dapat dikategorikan berada pada usia remaja. Pada masa ini, seorang remaja memiliki kecenderungan untuk lebih banyak bergaul dengan teman-teman. Mereka lebih senang belajar dengan teman dalam bentuk kelompok. Adanya kebanggaan terhadap kelompok dalam hal positif menjadikan kerja sama yang lebih baik. Agar kelompok mereka lebih baik, siswa akan terdorong untuk aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran baik secara mental maupun fisik. Penggunaan metode ceramah oleh guru dalam menyampaikan informasi pada peserta didik kurang tepat karena peserta didik cenderung pasif karena komunikasi yang terjadi hanya satu arah. Peserta didik hanya jadi pendengar, sehingga interaksi yang diharapkan kurang optimal. Oleh karena itu perlu adanya perpaduan atau modifikasi dengan metode lain yang dapat mendorong peserta didik berperan aktif adalah metode pembelajaran kooperatif snowball throwing. Metode pembelajaran ini dikembangkan untuk menguatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal latihan. Peran pendidik adalah mempersiapkan materi, menyampaikan materi dan mengawasi berlangsungnya proses pembelajaran kooperatif metode snowball throwing sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan menyimpulkan informasi yang mereka peroleh dalam konteks nyata dan situasi yang kompleks. Siswa dapat saling membantu dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran. Guru tidak lagi mendominasi kelas teacher center, tetapi guru sebagai fasilitator pembelajaran yang sesuai kehendak Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Siswa sebagai pelaku pembelajaran student centre diharapkan siswa aktif di dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran snowball throwing sangat memungkinkan guru mengetahui kesulitan siswa. Dengan demikian guru bisa lebih intensif memberikan bimbingan pada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pemberian evaluasi yang dikerjakan secara individu dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan materi yang diberikan. Soal-soal dalam lembar evaluasi diberikan bervariasi dari soal yang mudah sampai soal yang sulit. Siswa diharapkan dapat aktif mengerjakan soal evaluasi secara individu yang dibatasi waktu. Hal ini menuntut siswa untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Siswa tidak lagi dapat bergurau di kelas karena siswa memiliki tanggung jawab untuk mendapat hasil yang optimal yang akan berpengaruh dalam nilai raport. Kerangka pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa melalui metode pembelajaran snowball throwing diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan yang diharapkan adalah keaktifan secara mental intelektual dan emosional dan keaktifan fisik. Peran aktif siswa ini diharapkan dapat membantu pola pikir dan pemahaman mereka sendiri sehingga dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasar kerangka berpikir dan kajian teori di atas, maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran motor otomotif kompetensi memelihara sistem bahan bakar bensin kelas XI MOC Teknologi Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah 1 Salam, Magelang tahun pelajaran 20122013.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03

1 1 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03 Tohuda

0 1 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN PERBAIKAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI OTOMOTIF 9 SMK BHINNEKA KARYA SIMO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SASIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN (PSPTKR) DI SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID.

0 12 192

ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN PADA MATA PELAJARAN PSKO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM.

0 1 148

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LISTRIK OTOMOTIF KELAS XI TKR DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

5 26 268

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN KELAS XI TKR A DI SMK PEMBAHARUAN PURWOREJO.

1 4 202

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA KELAS XI PROGRAM TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID TAHUN AJARAN 20152016

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8