Analisis deskriptif Uji linearitas

Tabel 5. Kriteria Skor Konsep Diri Akademik No Interval Kategori F Persentase Mean 1 60 ≤ x 51 Sangat tinggi 7 8,75 2 51 ≤ x 42 Tinggi 50 62,5 43,45 3 42 ≤ x 33 Sedang 22 28,75 4 33 ≤ x 24 Rendah 1 1,25 5 24 ≤ x 15 Sangat rendah - Total 80 100 Tabel 4 dan 5 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kecurangan akademik partisipan berada pada katagori sangat rendah, sedangkan rata-rata tingkat konsep diri akademik berada pada kategori tinggi.

C. Uji korelasi

Berdasarkan uji asumsi yang telah dilakukan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal dan variabel-variabel penelitian linear maka uji korelasi dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik. Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson. Tabel 4 menunjukkan hasil uji korelasi. Tabel 6. Korelasi Antara Kecurangan Akademik Terhadap Konsep Diri Akademik Kecurangan akademik Konsep diri akademik Kecurangan akdemik Pearson Correlation 1 -.333 Sig. 1-tailed .001 N 80 80 Konsep diri akademik Pearson Correlation -.333 1 Sig. 1-tailed .001 N 80 80 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi diperoleh koefisien antara konsep diri akademik akademik dengan kecurangan akademik r = -0,333 dengan sig = 0,001 p0,05 yang berarti ada hubungan negatif signifikan antara konsep diri akademik dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Teologi UKSW.

D. Pembahasan

Hasil uji korelasi yang menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan antara konsep diri akademik dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Teologi UKSW r = - 0,333. Ini menunjukkan semakin tinggi konsep diri akademik mahasiswa Teologi UKSW maka semakin rendah kecurangan akademiknya. Sebaliknya, makin rendah konsep diri akademik pada mahasiswa Teologi UKSW maka semakin tinggi konsep diri akademiknya. Korelasi negatif yang signifikan antara konsep diri akademik dengan kecurangan akademik pada mahasiswa Teologi UKSW serupa dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya mengenai hubungan konsep diri akademik terhadap kecurangan akademik. Dalam penelitian sebelumnya Setyani 2007 menemukan bahwa adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan perilaku menyontek. Hal ini berarti semakin tinggi konsep diri maka akan semakin rendah tingkat perilaku menyontek dan sebaliknya semakin rendah konsep diri maka akan semakin tinggi tingkat perilaku menyontek. Selain itu Sujana dan Wulan dalam Setyani, 2007 yang membuktikan bahwa rasa tidak percaya pada kemampuan diri sendiri dapat menyebankan mahasiswa atau siswa melakukan menyontek, sebagai konpensasi untuk mendapatkan sesuatu yang dirasa tidak mampu untuk dicapai dengan kemampuan sendiri. Selain itu pada penelitian sebelumnya Muktamam 2010 mengemukakan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan perilaku menyontek. Rerata mahasiswa fakultas Teologi UKSW memiliki tingkat konsep diri akademik yang berada pada katagori tinggi dan juga rerata mahasiswa memiliki tingkat kecurangan akademik berada pada kategori sangat rendah. Besarnya sumbangan efektif pada penelitian ini adalah sebesar 11. Hasil tersebut menunjukkan bahwa konsep diri akademik menyumbangkan sebesar 11 kepada konsep diri akademik. Dan kecurangan akademik disumbang sekitar 89 oleh faktor lain. Dari hasil penelitian ini juga dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang negatif pada kecurangan akademik pada mahasiswa Teologi, dan ini sangat berbeda dengan fakta yang ada dimana masih terdapat beberapa mahasiswa melakukan kecurangan akademik seperti dalam mengerjakan tugas dan mengerjakan tes.