Penentuan Metode Estimasi Data Panel

56

B. Penentuan Metode Estimasi Data Panel

Perumusan model penelitian ini merujuk pada penelitian Dimas dan Woyanti 2009 yang menganalisis tentang faktor-faktor penyerapan tenaga kerja di Jakarta dan tinjauan teori. Berikut model persamaan estimasi dalam penelitian ini: LnPTK it = β + Lnβ 1 UMP it + Lnβ 2 PDRB it + Lnβ 3 I it +e it Keterangan : Ln = Logaritma natural PTK = Penyerapan tenaga kerja jiwa t = Tahun yang diteliti 2010-2014 i = Provinsi β = Intersept konstanta β 1, β 2, β 3, β 4 = Koefisien regresi masing-masing variabel UMP = Upah minimum provinsi rupiah PDRB = Produk domestik regional bruto triliun rupiah I = Investasi miliar rupiah e = Error Sebelum melakukan estimasi data panel diperlukan pemilihan model terbaik yang akan digunakan untuk mengestimasi data panel tersebut. Pemilihan model tersebut melalui beberapa pengujian. Pengujian yang dimaksud adalah uji Chow yang digunakan untuk memilih Pooled Least Square atau fixed effect. Uji Hausman digunakan untuk memilih fixed effect atau random effect sedangkan uji LM test digunakan untuk memilih antara Pooled Least Square atau random effect. Berikut hasil pemilihan estimator yang telah dilakukan: 57

1. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih metode estimasi terbaik antara metode common effect atau fixed effect. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan uji Chow dengan probabilitas 0,05. Adapun hipotesis yang digunakan dalm uji Chow sebagai berikut: Ho : Common Effect Ha : Fixed Effect Dengan kriteria pengambilan keputusan jika nilai probabilitas untuk cross-section F pada uji regresi dengan pendekaan fixed effect lebih dari 0,05 tingkat signifikansi atau α = 5 maka Ho diterima sehingga model yang terpilih adalah pooled least square, tetapi jika nilainya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak sehingga model yang terpilih adalah fixed effect. Tabel 4. Hasil Uji Chow Probabilitas F Indikator Uji Hasil Keterangan 0.0000 Prob. F sig 0.0000 0,05 Ho ditolak Metode terpilih fixed effect Sumber: Hasil olahan eviews 8 terlampir Berdasarkan tabel 4, hasil uji Chow pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas cross-section F sebesar 0,0000 lebih kecil dari signifikansi sebesar 0,05 0,0000 0,05 sehingga Ho ditolak dan otomatis menerima Ha. Artinya dalam penelitian ini model estimasi fixed effect lebih baik dibandingkan dengan model pooled least square. Setelah mengetahui bahwa metode fixed effect lebih baik daripada metode common effect selanjutnya perlu dilakukan uji Hausman. 58

2. Uji Hausman

Metode pemilihan estimasi selanjutnya yang digunakan adalah uji Hausman. Uji Hausman dilakukan untuk menentukan model estimasi yang lebih tepat digunakan antara model fixed effect dan random effect. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan uji Hausman dengan probabilitas 0,05. Adapun hipotesis yang digunakan dalam uji Hausman adalah sebagai berikut: Ho : Random Effect Ha : Fixed Effect Dengan kriteria pengambilan keputusan, jika nilai untuk Probchi 2 lebih besar dari 0,05 tingkat signifikansi atau α = 5 maka Ho diterima sehingga model yang terpilih adalah random effect, tetapi jika nilainya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak sehingga model yang terpilih adalah fixed effect. Tabel 5. Hasil Uji Hausman Probabilitas chi 2 Indikator Uji Hasil Keterangan 0.0000 Prob. chi 2 sig 0.0000 0,05 Ho ditolak Metode terpilih fixed effect Sumber: Hasil olahan eviews 8 terlampir Berdasarkan tabel 5, hasil uji Hausman pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Prob.chi 2 sebesar 0,0000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak. Artinya dalam penelitian ini model estimasi yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect daripada random effect. Berdasarkan hasil uji Chow dan uji Hausman maka metode yang 59 paling tepat digunakan dalam model penelitian ini adalah metode fixed effect.

C. Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh tingkat pendidikan dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 - 2013

2 24 121

Analisis pengaruh nilai upah minimum kabupaten terhadap investasi, penyerapan tenaga akerja, dan PDRB di kabupaten Bogor

0 5 109

ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, UPAH MINIMUM, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Minimum, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja(Di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Pa

0 2 13

ANUPA Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Minimum, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja(Di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Padatahun 2010-2014).

0 4 16

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Minimum, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja(Di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Padatahun 2010-2014).

0 3 20

PENGARUH NILAI INVESTASI, JUMLAH UNIT USAHA DAN UPAH MINIMUM TERHADAP PERMINTAAN TENAGA KERJA INDUSTRI Pengaruh Nilai Investasi, Jumlah Unit Usaha Dan Upah Minimum Terhadap Permintaan Tenaga Kerja Industri Kecil Dan Menengah Di Provinsi Jawa Tengah.

0 3 16

Analisis Pengaruh PDRB Upah dan Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Propinsi Jawa Barat.

0 0 2

Pengaruh PDRB dan Upah Minimum Provinsi Terhadap Penyerapan Tenaga kerja Melalui Mediasi Investasi di Provinsi Bali.

0 0 28

Pengaruh Inflasi, PDRB dan Upah Minimum Terhadapa Penyerapan Tenaga Kerja Di Profinsi Bali.

2 14 28

Pengaruh PDRB, Investasi, Inflasi dan Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kota Semarang (1995-2015) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 35