Sumber daya alam yang langka mempengaruhi tingkat produksi, sehingga jika sumber daya alam  tersedia  sedikit,  maka  tersedianya  barang  yang  diproduksi  juga  sedikit.  Hal  ini
menimbulkan  pada  harga  barang  yang  diproduksi  tersebut.  Kenaikan  harga  karena  yang diproduksi hanya sedikit. Atau dengan kata lain permintaan lebih besar dari pada penawaran.
c. Cara Mengatasi Kelangkaan Sumber Daya
1.  Eksplorasi dan Penemuan Cara eksplorasi ini dilakukan untukuntuk memeperoleh sumbr daya yang baru yang belum
diketahui dan atau yangpernh digali sebelumnya. Penemuan sumber daya baru memungkinkan ketersediaan  sumber  daya  yang  relatif  tersebut  meningkat.   Namun  demikian  ,  pada  dasrnya
terjadi  pula  proses   berkurangnya  stok  atau  deposit  yang  tersedia  di  alam.  Dalm  cara  ini bukanlah  cara  yang  terbaik  untuk  mengatasi  kelangkaan  sumber  daya  alam  karena  hanya
bersifat  jangka  pendek  atu  hanya  untuk  pada  habisnya  sumber  daya  yang  tidak  dapat diperbaharui.
2.  Kemajuan teknologi. Kemajuan  teknologi  memungkinkan  untuk  bisa  mengurangi   biaya  ekstraksi  sumber  daya
denganmenemukan cara-cara baru yang lebih efien dalam mengekstrak,mengolah, memproses, dan  menggunakan  sumber  daya.dengan  sendirinya  tingkat  dan  jenis  atau  tipe  teknologi  yang
dikembangkan  disesuaikan  dengan  tingkat  kelangkaan  daya  dengan  kemungkinan  menekan biaya eksplorasi.
3.  Penggunaan substitusi. Dalam  hal  ini  sumber  daya  yang  berlimpah  dimanfaatkun  untuk  substitusi  sumber  daya
yang langka.semakinmudah proses substitusisumber daya  yang diperbaharuiatau sumber daya yang tidak dapatdiperbaharuiyang melimpah, maka semakin kecil dampaknya terhadap proses
terjadinya  kelangkaan  atau   berkurangnya  ketersediaan  sumber  dayaserta  kenaikan  biaya. Missal penggunaan bioenergi sbagai substitusi dari BBM.
4.  Pemanfaatan kembali dan daur ulang. Penfaatan  kembali  adlah  penggunaan  kembali  barang-barang  yang  tidak  dipakai  lagi  oleh
produsen  atau  konsumen  tertentu,  tetapi  karena  masih  layak  dan  berfungsi,  masih  bisa diguanakan lagi oleh konsumen lainya. Contoh sebuah computer yang sudah tidak layak pakai
bagi perusahaan tersebut, namun karena masih bisa di pakai bagi konsumen lain misalkan saja
warnet,  maka  perusahan  dpat  menjulanya  kembali  kepada  pemilik  warnet  itu.  Daur  ulang adalah  perubahan  dan  proses  kembali  dari  bahan  limbah  atau  residu  dari  sector  produksi  dan
konsumsi dari suatu system ekonomi ke dalam barang-barang sekunder. Lalu produk ini masuk ke  proses  produksi  sebagai  input  dalam  pabrik  untuk   barang  perentara  atau  barang  akhir.
Contohnya  adlah  tas  yang  terbuat  dari  plastic  yang  sudah  di  buang  atau  sudah  tidak  dipakai lagi.
d. Masalah Ekonomi yang ada di Indonesia
1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi  yang dapat digunakan untuk  mengukur  keberhasilan   pembangunan  negara  tersebut.  Pertumbuhan  ekonomi  dapat
dilihat  melalui  tingkat  produksi  barang  dan  jasa  yang  dapat  dihasilkan  selama  satu  periode tertentu.  Pertumbuhan  ekonomi  negara  berkembang  seperti  Indonesia  sering  terkendala
masalah  modal  dan  investasi.  Indonesia  masih  bergantung  pada  modal  dari  investasi  pihak asing  untuk  menunjang  kegiatan  ekonominya.  Lambatnya  pertumbuhan  ekonomi  juga
dipengaruhi  naiknya  harga  minyak  dunia.  Kenaikan  harga  minyak  dunia  merupakan  akibat langkanya  minyak  mentah.  Kelangkaan  disebabkan  menipisnya  cadangan  minyak  serta
terhambatnya  distribusi  minyak.  Kenaikan  harga  minyak  menyebabkan  harga  barang   pokok lain  ikut  naik.  Akibatnya,  daya  beli  masyarakat  menjadi   berkurang  dan  terjadi  penurunan
kegiatan ekonomi masyarakat. 2. Kemiskinan
Kemiskinan  merupakan  keadaan  masyarakat  yang  tidak  mampu  memenuhi  kebutuhan hidupnya.  Kebutuhan  hidup  meliputi  makanan,  pakaian,  tempat  tinggal,  pendidikan,  dan
kesehatan.  Kemiskinan  sebagai  akibat  berkurangnya  pendapatan  masyarakat  secara  riil. Masyarakat  mengalami  penurunan  daya   beli  barang-barang  kebutuhan  pokok  secara  umum.
Akibatnya, masyarakat tidak dapat hidup secara layak sehingga taraf hidupnya menurun. Berdasarkan  data  BPS  bulan  Maret  2012  jumlah  penduduk  yang   berada  dalam  garis
kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang 11,96. Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang
adanya  penurunan  harga  komoditas  makanan  sedikit  lebih  besar  dibandingkan  peranan komoditas  bukan makanan.