Sistem Pencernaan pada Burung Merpati Columba livia

Kaki pada burung heron memiliki 3 jari kaki yang disatukan dan hanya sebagian jaringan selaput ini memanjang ke ujung-ujung jari, disebut semipalate. Jari kaki burung grebes memiliki cuping jari datar dan lebar berfungsi seperti jaringan selaput ketika berenang, demikian juga pada itik penyelam memiliki struktur yang sama. Anggota familia burung belibis sisi-sisi jari kakinya memiliki lingkaran pinggir disebut kaki pectinated. Kuku kaki burung juga menunjukkan variasi fungsi dalam mencari makan. Umumnya kuku cenderung tertekan secara lateral, melengkung dan runcing. Bentuk kuku melengkung pada burung layang-layang lebih kentara dan mungkin untuk menempel pada permukaan vertikal. Kuku burung elang dan burung hantu berukuran lebih panjang karena digunakan untuk menangkap dan menahan mangsa. Ada juga bentuk kuku burung yang hampir lurus bahkan datar mirip pada manusia. Ada pula kelompok burung yang pada sisi bagian dalam kuku jari tengah bergerigi tajam. Pectinasi atau kuku sisir ini ditemukan pada heron, elang malam dan burung hantu gudang.

B. Sistem Pencernaan pada Burung Merpati Columba livia

Sebelum melakukan pembedahan, bulu-bulu di daerah leher, dada, dan perut dibasahi, agar pada saat dicabuti tidak beterbangan. Kulit pada bagian leher, dada, dan perut dilepaskan. Lakukan hati-hati saat melepas kulit di daerah pangkal leher, karena di tempat ini kulit lengket dengan tembolok ingluvies sehingga saat kulit dilepas tidak merobek tembolok. Pembedahan mula-mula dilakukan pada otot sternum sebelah luar sepanjang sisi kiri-kanan karina sterni. Pembedahan selanjutnya dilakukan ke arah samping dari sternum bagian anterior menyusur tulang klavikula furkula=tulang selangka. Pembedahan untuk melihat isi rongga dada dan rongga perut, maka dari pembedahan awal tadi dilanjutkan dengan menggunting otot di depan kloaka ke sisi kiri-kanan tubuh ke arah kranial dengan memotong kosta tulang-tulang rusuk sampai di daerah 34 ketiak. Bagian dada yang sudah terpisah dikuak ke luar menjauhi tubuh, selanjutnya bagian-bagian yang masih melekat dipotong hingga bagian dada ini terlepas, dan akan segera tampak organ visceral termasuk sistem pencernaan Gambar 15. Gambar 15. Topografi organ visceral pada merpati, menunjukkan posisi organ dari sistem pencernaan terhadap organ lain 35 Mulut pada merpati mempunyai paruh yang dibangun dari zat tanduk. Esofagus bagian anterior berbentuk saluran memanjang, sedangkan di bagian pangkal leher melebar membentuk kantong yang disebut tembolok ingluvies. Baik untuk merpati jantan maupun betina, dinding tembolok sebelah dalam bersifat sebagai kelenjar, dan epitel pembangunnya dapat berdegenerasi. Sel-sel epitel yang terlepas tersebut bersifat seperti zat lemak, dan jika sudah tercampur dengan zat-zat makanan yang sudah tercerna akan membentuk substansi yang disebut susu merpati pigeon milk. Induk merpati pada saat menyuapi makan pada anak-anaknya yang masih muda itu, bahwa susu merpati itulah yang disuapkan bersamaan dengan makanan yang lain dari dalam tembolok induk. Esofagus posterior merupakan kelanjutan dari tembolok dan bermuara pada lambung. Lambung pada merpati terdiri atas dua bagian yaitu lambung kelenjar proventrikulus dan lambung otot ventrikulus = gizzard = empedal. Lambung kelenjar pada dinding sebelah dalam banyak mengandung kelenjar yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Lambung otot berdinding tebal tersusun oleh jaringan otot yang kuat berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis. Pilorus merupakan daerah penyempitan antara lambung otot dan duodenum usus duabelas jari yang tampak membentuk huruf U, kemudian berlanjut ke yeyenum, dan ileum. Batas antara yeyenum dan ileum tidak tampak terlalu jelas. Akhir dari ileum, saluran pencernaan ini berbatasan langsung dengan rektum, terdapat dua buah tonjolan bulat kecil yaitu usus buntu sekum=caecum yang tidak baik pertumbuhannya. Rektum sebagai bagian akhir dari usus yang bermuara pada bagian kloaka. Kelenjar pencernaan pada merpati terdiri atas hati dan pankreas. Hati pada merpati ukurannya relatif besar, padat, berwana merah tua, dan terdiri atas dua belahan yang tidak sama besarnya. Belahan hati sebelah kanan ukurannya lebih besar daripada yang kiri. Merpati tidak memiliki kandung empedu, oleh karena itu empedu yang dihasilkan oleh hati langsung dialirkan melalui dua buah saluran yang masing-masing bermuara pada duodenum bagian anterior dan posterior. 36 Kelenjar yang lain adalah pankreas terletak pada lekukan duodenum, berwarna kemerahan, menghasilkan enzim-enzim pencernaan yang disalurkan melewati tiga buah saluran pankreatikus ke duodenum bagian posterior. Gambar 16. Organ penyusun sistem pencernaan pada merpati 37

C. Soal untuk Latihan