Dampak Kerusakan Flora dan Fauna bagi Kehidupan Upaya Pelestarian Flora dan Fauna

99 b. Bencana alam Berbagai bencana alam yang terjadi di permukaan bumi ikut mempercepat punahnya suatu jenis tumbuhan atau hewan tertentu. Misalnya letusan gunung berapi. c. Kegiatan manusia Manusia dengan akal dan pikirannya dapat menciptakan teknologi. Dengan kemampuan teknologi tersebut, seringkali manusia terlena untuk menguasai alam sehingga terjadilah berbagai kerusakan alam yang dapat menyebabkan kepunahan jenis tumbuhan atau hewan tertentu.

2. Dampak Kerusakan Flora dan Fauna bagi Kehidupan

Secara umum dampak kerusakan flora dan fauna dapat diidentifikasikan sebagai berikut: a. Terjadi perebutan habitat antara hewan dan manusia, ditandai dengan masuknya hewan ke wilayah permukiman. Contohnya: serangan gajah terhadap permukiman penduduk di daerah transmigrasi Sitiung, Sumatera Barat di era tahun 1970-an. b. Hilangnya sumber keuangan Negara karena tumbuhan yang bernilai ekonomi tinggi punah. c. Hilangnya sumber mata pencaharian penduduk yang menggantungkan hidupnya pada flora dan fauna. d. Munculnya berbagaai penyakit akibat punahnya beberapa spesies hewan dan tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai penangkal atau obat. e. Hilangnya kesempatan untuk menghasilkan berbagai spesies hewan atau tumbuhan yang berguna untuk menopang kebutuhan hidup manusia misal untuk menghasilkan bibit unggul.

3. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna

Dalam rangka memelihara keanekaragaman hayati biological diversity, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut: 100 a. Menetapkan, menata dan mengelola kawasan suaka alam cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, dll. Kini terdapat 24 taman nasional di Indonesia. b. Melindungi binatang dan tumbuhan agar tidak dipanen atau diperdagangkan. c. Memelihara komitmen Indonesia terhadap Convention on International Trade on Endangered Species of Flora and Fauna CITES. Indonesia adalah salah satu Negara yang meratifikasi CITES. d. Mengupayakan pengurangan tekanan terhadap kawasan konservasi melalui pengembangan atau pengelolaan buffer zone dan pengalihan atau peningkatan pemanfaatan wisata bahari. e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam melindungi alam terutama melalui pendidikan kader konservasi, pramuka dan organisasi swadaya masyarakat sekitar hutan. f. Mengintegrasikan usaha konservasi keanekaragaman hayati pada semua kawasan hutan termasuk hutan produksi. Wilayah cagar alam dan suaka margasatwa No. Nama Lokasi Objek yang dilindungi 1. Cagar alam Ujung Kulon Banten Badak, rusa, buaya, banteng dan babi 2. Cagar alam Pulau Dua Jawa Barat Berbagai jenis burung 3. Cagar alam Cibodas Jawa Barat Recharge area 4. Cagar alam Penanjung- Pangandaran Jawa barat Rusa, banteng dan babi hutan 5. Cagar alam Rafflesia Bengkulu Bunga rafflesia 6. Cagar alam Rimbo Panti Sumatera Barat Tapir, siamang, tumbuhan khas 7. Suaka margasatwa Gunung Leuser Nanggroe Aceh Darussalam Gajah, badak sumatera, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan dan rusa 8. Suaka margasatwa Pulau Nusa Tenggara Biawak, komodo, burung kakatua, 101 Komodo Timur ayam hutan, kerbau liar, dan babi hutan 9. Suaka margasatwa Kutai Kalimantan Timur Babi hutan, banteng, orang utan, rusa dan kanau bekantan 10. Suaka margasatwa Lalijiwo Jawa Timur Alpina dan berbagai cemara

C. Metode Pembelajaran