Teori Implementasi Kebijakan PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

10

B. Teori Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan merupakan tahap dari proses kebijakan segera setelah penetapan undang-undang. Implementasi dipandang secara luas mempunyai makna pelaksanaan undang-undang di mana berbagai aktor, organisasi, prosedur, dan teknik bekerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk meraih tujuan-tujuan kebijakan atau program- program Lester dan Stewart dalam Winarno 2008: 144. Implementasi pada sisi yang lain merupakan fenomena yang kompleks yang dapat dipahami sebagai proses, keluaran output maupun sebagai suatu dampak outcome . Implementasi juga bisa diartikan dalam konteks keluaran, atau sejauh mana tujuan-tujuan yang telah direncanakan mendapatkan dukungan, seperti tingkat pengeluaran belanja bagi suatu program. Pada tingkat abstraksi yang paling tinggi, dampak implementasi mempunyai makna bahwa telah ada perubahan yang bisa diukur dalam masalah yang luas yang dikaitkan dengan program, undang-undang publik, dan keputusan yudisial Winarno 2008: 145. Sebuah pengertian yang lebih singkat dikemukakan oleh Nugroho, bahwa implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Untuk mengimplementasikan kebijakan publik, terdapat dua pilihan langkah yaitu, langsung mengimplementasikan dalam bentuk program atau melalui formulasi kebijakan derivat turunan dari kebijakan publik tersebut 2008: 432. Dalam derajat yang lain, Mazmanian dan Sabatier mendefinisikan implementasi kebijakan sebagai pelaksanaan keputusan kebijaksanaan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah- 11 perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan. Lazimnya keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk menstrukturkan atau mengatur proses implementasinya Agustino 2008: 139. Proses ini berlangsung setelah melalui sejumlah tahapan tertentu, biasanya diawali dengan tahapan pengesahan undang-undang kemudian output kebijakan dalam bentuk pelaksanaan keputusan oleh badan instansi pelaksana, dan akhirnya perbaikan-perbaikan penting terhadap undang-undang atau peraturan yang bersangkutan. Lester mengemukakan bahwa implementasi merupakan suatu proses dan suatu hasil atau output dalam Agustino 2008: 139. Sehingga keberhasilan suatu implementasi kebijakan dapat diukur atau dilihat dari proses dan pencapaian tujuan hasil akhir output , yaitu tercapai atau tidaknya tujuan-tujuan yang ingin diraih. Sebagaimana dikemukakan Grindle bahwa pengukuran keberhasilan implementasi dapat dilihat dari prosesnya, dengan mempertanyakan apakah pelaksanaan program sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu melihat pada action program dari individual projects dan apakah tujuan program tersebut tercapai? Untuk lebih mudah dalam memahami pengertian implementasi kebijakan Lineberry 1978 dalam Fadillah Putra 2003:81 menspesifikasikan proses implementasi setidak-tidaknya memiliki elemen-elemen sebagai berikut : 1. Pembentukan unit organisasi baru dan staf pelaksana 2. Penjabaran tujuan ke dalam berbagai aturan pelaksana standard operating proceduresSOP 12 3. Koordinasi berbagai sumber dan pengeluaran kepada kelompok sasaran; pembagian tugas di dalam dan di antara dinas-dinasbadan pelaksana 4. Pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan Salah satu komponen utama yang ditonjolkan oleh Lineberry, yaitu pengambilan kebijakan policy-making tidaklah berakhir pada saat kebijakan itu dikemukakan atau diusulkan, tetapi merupakan kontinuitas dari pembuatan kebijakan. Bahkan Udoji 1981 dalam Agustino 2008:140 mengatakan bahwa pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang penting, bahkan mungkin jauh lebih penting dari pembuatan kebijakan. Kebijakan-kebijakan hanya akan berupa impian atau rencana yang bagus, yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak diimplementasikan. Oleh karenanya ditarik suatu kesimpulan bahwa implementasi merupakan unsur yang sangat penting sebagai kontinuitas dari munculnya suatu kebijakan. Implementasi merupakan pelaksanaan dari suatu keputusan yang dibuat oleh eksekutif. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi sehingga tercipta rangkaian yang terstruktur dalam upaya penyelesaian masalah tersebut. “Rangkaian terstruktur” memiliki makna bahwa dalam prosesnya implementasi selalu melibatkan berbagai komponen dan instrumen. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi merupakan rangkaian kegiatan yang terencana dan bertahap yang dilakukan oleh instansi pelaksana dengan didasarkan pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh otoritas berwenang. 13

C. Model-Model Pendekatan Implementasi Kebijakan Publik