Model Pembelajaran TADIR INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN TADIR DENGAN NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL SISWA.

Yang dimaksud integrasi nilai-nilai Islam dalam penelitian ini adalah menyatukan atau menyisipkan nilai-nilai Islam yang bersumber dari al-Qur`an dan Hadist ke dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran TADIR untuk membiasakan siswa berperilaku yang baik. Menurut Suparni, dalam perspektif al- Qur‟an nilai- nilai akhlakul karimah dikelompokkan menjadi empat hal, yakni: 12 1. Nilai yang terkait dengan ِا َ ِ ٌ ْ َ hablun minallah, yakni hubungan seorang hamba kepada Allah. Seperti ketaatan, keikhlasan, syukur, sabar, tawakal, mahabbah, dan sebagainya. 2. Nilai yang terkait dengan ِ َنلا َ ِ ٌ ْ َ hablun minannas, yakni hubungan manusia dengan sesama manusia. Seperti tolong-menolong, empati, kasih sayang, kerjasama, saling mendoakan dan memaafkan, hormat-menghormati, dan sebagainya. 3. Nilai yang berhubungan dengan ِس ْ ّلا َ ِ ٌ ْ َ hablun minannafsi, yakni hubungan dengan diri sendiri. Seperti kejujuran, disiplin, amanah, mandiri, istiqamah, keteladanan, kewibawaan, optimis, tawadhu‟, dan sebagainya. 4. Nilai yang berhubungan dengan ِ َ َ ْا َ ِ ٌ ْ َ hablun minal- „alam, yakni hubungan dengan alam sekitar. Seperti keseimbangan, kepekaan, kepeduliaan, kelestarian, kebersihan, keindahan, dan sebagainya. Dalam pembelajaran ini nilai Islam yang diintegrasikan adalah nilai akhlak yang berhubungan dengan ِ َنلا َ ِ ٌ ْ َ hablun minannas, seperti toleransi dan gotong- royongkerjasama. Dan juga nilai yang berhubungan dengan 12 Suparni, “Pengembangan Karakter Bangsa Melalui Integrasi Nilai Keislaman dalam Pembelajaran Matematika ” Disampaikan dalam acara Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2 Juni 2012. ِس ْ ّلا َ ِ ٌ ْ َ hablun minannafsi, seperti percaya diri, optimis, dan bertanggung jawab. Menanamkan nilai Islam kepada siswa pada pelajaran matematika akan lebih mudah jika menggunakan beberapa strategi. Ada tiga strategi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran matematika dengan penanaman nilai-nilai ajaran Islam, yakni: 13 1. Menghafal definisi dan teorema Menghafal bukan pekerjaan mudah bagi sebagian orang, Pada metode pembelajaran bukan sebuah pilihan yang tepat. Metode menghafal tidak jauh beda dengan pendekatan behaviorisme yang memberikan materi secara berulang-ulang hingga materi masuk dalam pemikiran siswa. Tradisi orang Arab pada zaman perkembangan ilmu suka sekali menghafal, sehingga matematikanya berubah menjadi kata-kata. Bloom dalam taksonominya menganggap bahwa menghafal merupakan tahapan pemikiran yang paling bawah. Bloom menyatakan bahwa tahapan paling dasar dari taksonomi Bloom domain kognitif adalah menghafal. Menghafal merupakan tahapan paling dasar untuk memasuki tahapan selanjutnya. 2. Komunikasi verbal dalam ucapan dan tulisan Bukti dari menghafal yang baik adalah mampu mengucapkan dan menuliskan yang ada dalam pemikirannya. komunikasi verbal dalam matematika sangat penting, dari sinilah yang memperjelas keabstrakan matematika, hal ini pula yang menjadikan matematika sebagai hantu bagi peserta didik. 3. Matematika realistis Membawa matematika pada konteks sehari-hari agar mudah dipahami oleh peserta didik. Mempermudah dalam penyerapan materi sehingga mudah diingat sehingga peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan. Sedangkan beberapa strategi pembelajaran lain yang dikaitkan dengan penanaman nilai-nilai ajaran Islam yang dapat dilakukan dalam pembelajaran mata pelajaran matematika, 13 Ryan Fajri. Artikel: Belajar Matematika Ala Arab Islam-Sejarah Matematika. yaitu: 14 selalu menyebut nama Allah, penggunaan istilah, Ilustrasi visual, aplikasi atau contoh-contoh, menyisipkan ayat atau hadits yang relevan, penelusuran sejarah, jaringan topik, simbol ayat-ayat kauniah. a. Selalu menyebut nama Allah Sebelum pembelajaran dimulai, ditradisikan diawali dengan membaca Basmallah dan berdo`a bersama- sama. Bahkan terkadang dijumpai di beberapa RPP yang memuat secara tertulis penyebutanpengucapan Basmallah dan membaca do`a belajar. Kemudian pada setiap tahap demi tahap dalam penyelesaian permasalahan matematika serta ketika mengakhiri kegiatan pembelajaran diupayakan ditutup secara bersama-sama dengan mengucap Alhamdulillah. Tenaga pendidik atau pengajar hendaknya selalu mengingatkan kepada peserta didik betapa pentingnya kita selalu ingat, mengatas namakan Allah untuk segala aktivitas dan bersyukur kepada Allah, apa lagi ketika sedang menggali ilmu-Nya. b. Penggunaan Istilah Istilah dalam matematika sangat banyak. Diantara istilah tersebut dapat disisipi dengan peristilahan dalam ajaran Islam, antara lain: penggunaan nama, peristiwa atau benda yang bernuansa islam. Misalnya: nama Ahmad, Fatimah, Khodidjah, peristiwa mewakafkan tanah dengan ukuran luas tertentu, kecepatan perjalanan ketika melakukan sa‟i dari Saffa ke Marwa waktu ibadah haji, benda-benda himpunan kitab-kitab suci, himpunan masjid. c. Ilustrasi Visual Alat-alat dan media pembelajaran dalam mata pelajaran matematika dapat divisualisasikan dengan gambar-gambar atau potret yang Islami. Misalnya dalam membicarakan simetri dapat dicontohkan ornamen-ornamen masjid atau musholla, dalam pembahasan bangun ruang dapat menampilkan K a‟bah, dalam pembahasan bangun datar dapat menampilkan luas sajaddah. 14 Yasri , “Strategi Pembelajaran Matematika yang Bernuansa Islami”, diakses dari http:bdkpadang.kemenag.go.id, pada tanggal 19 April 2016 d. Aplikasi atau contoh-contoh Dalam menjelaskan suatu kompetensi dapat menggunakan bahan ajar dengan memberikan contoh- contoh aplikatif. Misalnya dalam pembahasan pecahan dapat dikaitkan dengan pembagian harta warisan yang sesuai dengan pedoman dalam al-Qur`an Surat An- Nisaa‟ ayat 11 dan 12 dan Hadits. Materi tentang uang dan perdagangan dapat diterangkan dengan bantuan praktik bank Syariah dengan sistem bagi hasil. e. Menyisipkan ayat atau hadits yang relevan Dalam pembahasan materi tertentu dapat menyisipkan ayat atau hadits yang relevan, misalnya dalam pembahasan aritmetika sosial, disisipkan ayat 9 dan 10 surat Al- Jumu‟ah tentang perniagaan dan hadits tentang jual beli. Ketika membahas tentang sudut dan peta mata angin disisipkaan Al-Qur`an surat Al- An‟aam ayat 96 tentang peredaran matahari dan bulan. Ketika membahasa pecahan disisipkan ayat 11 dan 12 surat An- Nisaa‟ tentang tata cara pembagian warisan. f. Penelusuran sejarah Penjelasan suatu kompetensi dapat dikaitkan dengan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan oleh sarjana muslim. Misalnya dalam pembahasan bilangan bulat dapat disampaikan penemu bilangan nol, pada penjelasan materi trigonometri dapat dijelaskan penemuan sinus dan kosinus oleh Ibnu Jabbir Al-Battani, penemuan rumus akar persamaan kuadrat terkenal rumus ABC dalam aljabar yang ditemukan oleh Al-Khawarizmi, yang menemukan sebuah bilangan yang dapat dibagi oleh semua angka yang ditemukan oleh Ali bin Abu Thalib. g. Jaringan topik Mengaitkan matematika dengan topik-topik dalam disiplin ilmu lain. Misalnya dalam menjelaskan bahasan tentang relasi dengan rantai makanan makan, seperti ayam makan padi, burung makan serangga, atau kerbau makan rumput dikaitkan dengan rizki yang Allah berikan kepada segenap makhluk-Nya di muka bumi ini. Atau menjelaskan tentang terbentuknya bangun ruang yang berasal dari bangun datar, bangun datar berasal dari sebuah garis,

Dokumen yang terkait

INTERNALISASI NILAI-NILAI RELIGIOUS UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN Internalisasi Nilai-Nilai Religius Untuk Pembentukan Karakter Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Karangasem II Surakarta.

0 2 20

INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM Internalisasi Nilai-Nilai Islam Untuk Pembentukan Akhlak Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Muhammadiyah 16 Karangasem La

0 3 17

INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Internalisasi Nilai-Nilai Islam Untuk Pembentukan Akhlak Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Muhammadiyah 16 Karangasem Laweyan Surakarta.

0 2 23

PENGEMBANGAN MODEL INTEGRASI NILAI-NILAI CINTA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK MEMBENTUK SIKAP KEBERSAMAAN.

0 0 75

17. Penanaman Nilai nilai Agama Islam di SDIT Lukman Al Hakim untuk pembentukan sikap dan perilaku siswa

0 0 15

Islam dan Proses Integrasi nilai

0 1 2

Sikap Integrasi Nasional Ditinjau Dari Pemahaman Nilai-Nilai Sejarah Dan Sikap Sosial Siswa

0 1 14

PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TADIR (TRANSLATION, ANALYSIS, DESIGN, IMPLEMENTATION, REVIEW) DENGAN MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI ISLAM DAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP IT WAHDA

0 1 125

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN NILAI-NILAI SEJARAH DAN SIKAP SOSIAL DENGAN SIKAP INTEGRASI NASIONAL SISWA DI SMA NEGERI GONDANGREJO - UNS Institutional Repository

0 0 16

INTEGRASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN PPKn UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER DI SMPN 1 KURIPAN

0 0 16