digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Berdasarkan beberapa uraian di atas, kesimpulan wanita lajang adalah status wanita sendiri yang tidak pernah terikat dengan pernikahan karena
belum menemukan pasangan yang tepat atau memutuskan hidup sendiri sebagai tren gaya hidup.
5. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Wanita Hidup Melajang
Menurut Papalia dkk 2008 wanita yang memilih hidup melajang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Masalah ideologi atau panggilan agama Menurut Papilia dkk 2008 konsistensi menjalankan ajaran agama berperan
positif pada kebahagiaan dan rasa percaya diri. Penelitian Khademi, Ghasemian Ramazan 2014 juga memaparkan bahwa agama berperan
positif pada pembentukan kepribadian dan tujuan hidup seseorang. Aplikasi ajaran agama dalam kehidupan salah satunya dengan meyakini agama
tertentu dan berusaha mempertahankan keyakinan untuk memilih hidup lajang single life biasanya dianut oleh biarawati, pastor, uskup yang hidup
suci dengan memutuskan hidup sendiri, tidak menikah dan tidak melakukan hubungan seksual Dariyo, 2003.
2. Trauma perceraian Perceraian berdampak buruk pada kesehatan jasmani dan psikologis karena
perasaan bersalah dan kehilangan Werdyaningrum, 2013. Pendapat ini didukung oleh Santrock 2010 perceraian beresiko pada depresi,
psikosomatis serta penurunan pertahanan tubuh. Luka batin akibat perceraian membekas seumur hidup. Perasaan terluka ini mengakibatkan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
perubahan sikap dan kepribadian. Individu yang merasa sakit hati karena pengalaman perceraian lebih memilih hidup sendiri dibandingkan hidup
dalam ikatan pernikahan. Hidup sendiri dapat bebas menikmati seluruh aktivitas tanpa memperoleh gangguan dari orang lain Dariyo, 2003.
3. Tidak memperoleh jodoh Perasaan trauma pada masa lalu karena merasa dipermainkan oleh kekasih
menjadi penyebab perasaan takut untuk membangun rumah tangga. Perasaan trauma diputus oleh kekasih didukung oleh hasil penelitian
Kurniati dkk 2013 menyatakan bahwa pengalaman diputus pada masa lalu oleh kekasih tanpa penyebab yang jelas menyebabkan penerimaan diri
menjadi rendah minder sehingga sulit menemukan pasangan yang cocok. Beban hidup berumah tangga yang harus melahirkan dan mengurusi
pasangan hidup menuntut perhatian yang dapat menghabiskan waktu dewasa ini dianggap merepotkan Dariyo, 2003. Jodoh telah diatur oleh
Tuhan, Namun terkadang ada beberapa individu sampai tua atau sampai masa kematian tidak mempunyai pasangan hidup yang tepat. Sebagaian
orang yang melajang merasa belum cocok karena tidak sesuai dengan kriteria pilihannya Papalia dkk, 2008.
4. Terlalu fokus pada pekerjaan Menurut Dariyo 2003 individu yang mencapai jenjang karier tinggi akan
merasa kesulitan memperoleh jodoh yang diharapkan. Setiap ada orang yang datang untuk melakukan pendekatan selalu ditolak dengan alasan tidak
sesuai dengan kriteria. Akhirnya karena sudah lama tidak menemukan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pasangan yang cocok. Lalu membenamkan diri untuk menekuni karier hingga lupa memikirkan jodoh padahal usia sudah tidak muda lagi.
Berdasarkan hasil penelitian Susanti 2012 keinginan untuk mencapai kesuksesan karier secara maksimal merupakan penyebab wanita hidup
lajang atau menunda pernikahan. Menurut Papilia dkk. 2008 hidup sendiri bagi wanita yang aktif bekerja sangat nyaman, membahagiakan karena
merupakan bagian dari gaya hidup dan tekanan sosial akan pernikahan berkurang seiring dengan kehidupan yang mengutamakan kemapanan
finansial. 5. Ingin menjalani kehidupan pribadi secara bebas
Wanita mandiri yang sibuk bekerja menganggap hidup sendiri lajang adalah bagian dari gaya hidup yang menarik dan menyenangkan Papilia
dkk, 2008. Hidup sendiri bebas menggali pengalaman dalam karier maupun berbagai aktivitas tanpa diganggu orang lain, bahkan tidak perlu cemas atau
takut pada tuntutan orang lain maupun masyarakat. Jika seseorang telah mencapai puncak karier orang tersebut tidak perlu terganggu oleh suami
atau istri. Sedangkan apabila ingin menjalin hubungan seks bisa bebas dengan siapa saja Dariyo 2003.
Berdasarkan uraian di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi wanita hidup lajang adalah ideologi agama, trauma perceraian, tidak memperoleh
jodoh, terlalu fokus pada pekerjaan dan ingin menjalani kehidupan pribadi secara bebas.