Pendahuluan Manajemen Keuangan UMKM

m_altezauny.ac.id Page 2 Manajemen Keuangan Praktis Bagi UMKM 2 Oleh: Muniya Alteza, M.Si 3

A. Pendahuluan

Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM dewasa ini sangat menggembirakan. Pada tahun 2011 UMKM mampu berandil besar terhadap penerimaan negara dengan menyumbang 61,9 persen pemasukan produk domestik bruto PDB melalui pembayaran pajak, yang diuraikan sebagai berikut : sektor usaha mikro menyumbang 36,28 persen PDB, sektor usaha kecil 10,9 persen, dan sektor usaha menengah 14,7 persen melalui pembayaran pajak. Sementara itu, sektor usaha besar hanya menyumbang 38,1 persen PDB melalui pembayaran pajak BPS, 2011. Permasalahan yang terjadi pada keseluruhan UMKM umumnya berkaitan dengan ekspansi usaha atau sebagai usaha yang hanya mampu bertahan hidup. Kajian Mambula 2002 menyatakan bahwa sebanyak 72 pengusaha kecil memiliki hambatan dalam pengembangan usaha dikarenakan kurangnya pembiayaan. Berdasarkan catatan Bank Indonesia www.bi.go.id, jumlah kebutuhan kredit modal kerja UMKM mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2011, jumlah kredit modal kerja UMKM yang tercatat sebesar Rp. 375.295,9 milyar dan pada tahun 2012 diperkirakan meningkat menjadi sebesar Rp.381.907,1 milyar.

B. Manajemen Keuangan UMKM

Manajemen adalah seperangkat kegiatan berupa perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang diarahkan kepada sumberdaya organisasi manusia, finansial, peralatan fisik dan informasi dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara berdaya guna dan berhasil guna Stoner, 2009. Fungsi-fungsi manajemen yang harus dilakukan adalah fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengendalian serta fungsi pengawasan. 2 Disampaikan pada pelatihan manajemen koperasi dan usaha kecil bagi anggota koperasi Al Ikhlas Wonokromo, Kabupaten Bantul tanggal 4 Oktober 2012 3 Staf Pengajar Jurusan Manajemen FE UNY; e-mail: m_altezauny.ac.id m_altezauny.ac.id Page 3 Semua fungsi ini harus dilakukan agar perusahaan dapat mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada dalam perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Perspektif manajemen usaha kecil relatif sedikit berbeda dari manajemen usaha skala besar. Perbedaan yang dimaksud antara lain pada perusahaan besar dan mapan antar fungsi dan tugas manajer telah dipilah-pilah sedemikian rupa sesuai strategi dan struktur organisasi. Pada usaha kecil dimana seluruh sumberdaya sangat terbatas, fungsi dan tugas seorang manager berbaur menjadi satu karena keterbatasan sumber daya. Manajer pada usaha kecil seringkali juga merupakan pendiri atau pemilik. Manajemen keuangan adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi dimana di dalamnya termasuk kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan Brigham dan Houston, 2012. Manajemen keuangan dapat diartikan pula sebagai seluruh aktivitas atau kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta upaya penggunaan dan pengalokasian dana tersebut secara efesien dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Fungsi utama dari manajamen keuangan adalah 1 kegiatan mencari dana obtain of fund yang ditujukan untuk keputusan investasi yang menghasilkan laba, dan 2 kegiatan menggunakan dana allocation of fund; dan 3 kegiatan mendistrubusikan laba sebagai hasil kegiatan operasi. Agar dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat maka seorang manajer keuangan wajib mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Secara normatif tujuan keputusan keuangan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan.. Tujuan ini identik dengan meminimalkan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

C. Tertib Administrasi sebagai Basis Manajemen Keuangan UMKM

Dokumen yang terkait

Peran Rentenir dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Simalungun ( Studi Kasus : Pedagang di Pasar Kecamatan Raya)

10 112 98

Peranan Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) dalam Membantu Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar (Studi Kasus : KOPPAS Pasar Petisa Medan)

0 20 89

Analisis Persepsi dan Kepuasan Anggota terhadap Pelayanan Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS) Pasar Parung Kabupaten Bogor

1 15 71

KETERGANTUNGAN PEDAGANG PASAR TERHADAP RENTENIR di PASAR PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA TAHUN 2015

5 35 117

PENGARUH BESARNYA KREDIT KOPERASI PASAR DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG (STUDI KASUS: PEDAGANG ANGGOTA KOPERASI PASAR KARTASURA SUKOHARJO JAWA TENGAH).

0 0 19

PENGARUH PELAYANAN KOPERASI, SIKAP ANGGOTA DAN PENDAPATAN ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA : Studi Kasus Pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Kota Bandung.

0 2 50

ANALISIS MANFAAT KOPERASI BAGI ANGGOTA DAN MITRA ANGGOTA PADA KOPERASI PEDAGANG PASAR IKAN KERING DAN ASIN (KOPPAS KOPIKA) PADANG.

0 0 7

Kontribusi partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung.

3 9 190

PENGARUH PELAYANAN KOPERASI, SIKAP ANGGOTA DAN PENDAPATAN ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA : Studi Kasus Pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Kota Bandung - repository UPI S PEK 0607541 Title

0 0 3

PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI PEDAGANG PASAR (KOPPAS) KECAMATAN PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN

0 3 9