f. Memantau dan mengevaluasi bibit sawit yang berkualitas untuk mencegah bibit
palsu. g. Memantau dan mengevaluasi perizinan lahan dari Pemda setempat bagi perluasan
kebun sawit bagi petani sawit. h. Bersama Pemerintah mendorong dan mempercepat sertifikasi lahan sawit milik
petani dalam rangka memperkuat akses petani kepada Perbankan untuk memperoleh kredit murah.
84. Jarak
Mensosialisasikan tanaman jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel terutama dari sudut pandang pengusaha Indonesia:
a. Memantau dan mengevaluasi penanaman jarak pagar oleh masyarakat dan dipedesaan.
b. Memantau pengadaan bibit unggul jarak pagar oleh Departemen Pertanian. c. Memantau dan mengevaluasi industri pengolahan biofuel biodiesel dengan
menggunakan bahan jarak pagar . d. Mengadakan rapat-rapat Pokja Jarak tahun 2008.
e. Berpartisipasi aktif dalam rapat, seminar, lokakarya, tentang jarak pagar dan
biofuel. f.
Membangun industri jarak pagar terpadu percontohan yang melibatkan Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Kadin Indonesia, pengusaha dan Petani.
g. Bersama Pemerintah mengusahakan kebijakan UU tentang Bahan Bakar Nabati harus ada regulasi yang khusus mengenai Bahan Bakar Nabati.
h. Mendorong Pemerintah dan pihak Perbankan untuk membantu permodalan dengan bunga relatif rendah bagi petani jarak pagar dan pengusaha industri usaha kecil
menengah biodiesel.
85. Teh
Peningkatan daya saing teh Indonesia di dalam negeri dan luar negeri, sekaligus peningkatan konsumsi teh dalam negeri, melalui:
a. Berpartisipasi dalam pembentukan Dewan Teh Indonesia dan akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaannya baik jangka pendek maupun jangka menengah
selama tahun 2008. b. Mengupayakan realisasi peremajaan 30.000 ha tanaman teh rakyat diseluruh
Indonesia.
86. Etanol dari Singkong
Pengembangan manfaat singkong sebagai bahan baku industri bio-etanol, tapioka dsb nya, melalui:
a. Pengembangan bibit unggul singkong, antara lain membangun proyek percontohan budi daya dengan menggunakan bibit-bibit unggul yang tersedia.
b. Penyusunan data base persingkongan, mencakup bibit, sentra-sentra produksi, tingkat produksi nasional, daerah, tingkat konsumsi baik langsung maupun
industri.
87. Holtikultura
Meningkatkan daya saing produk-produk holtikultura Indonesia dipasar domestik dan internasional melalui pemantauan dan pengevaluasian perkembangan produksi dan
pemasaran holtikultura Indonesia yang masih punya banyak peluang: a. Memperkuat data dan informasi dasar tentang holtikultura di Indonesia, mencakup
jenis, produksi, konsumsi, benih bibit, pemasaran, pembiayaan dan kesejahteraan petani holtikultura.
Hasil Rapimnas Kadin 2008
-- 33
55
b. Mempromosikan peluang investasi di bidang holtikultura baik di hulu pembibitan, on farm, dan industri hilir .
c.
Mempromosikan ” Aku cinta produk buah dan sayur Indonesia”.
d. Bersama Pemerintah membuka perwakilan-perwakilan dagang bagi produk holtikultura di luar negeri.
88. Mekanisasi Pertanian