METODOLOGI Rekalkukasi Sumber Daya Hutan Indonesia Tahun 2003

unt uk berbagai keperluan pembangunan, over cut t ing dan i l l egal l ogi ng, penj arahan, perambahan, okupasi lahan dan kebakaran hut an. Oleh karena it u pemant auan kondisi sumberdaya hut an t ingkat nasional perl dilakukan secara periodik paling t idak 3 t ahun sekali. Dat a kondisi sumberdaya hut an di seluruh Indonesia sebagai bagian dari sist em inf ormasi kehut anan merupakan bahan pendukung dal am perencanaan pembangunan kehut anan di masa mendat ang yait u sebagai bahan dalam kegiat an pemant auan moni t or i ng dan pengawasan t erhadap pengelolaan hut an yang t elah dilaksanakan. Sehubungan dengan hal t ersebut di at as, maka dilakukan Rekalkulasi Sumber Daya Hut an, khususnya rekalkulasi penut upan lahan pada kawasan hut an, baik di dalam Hut an Konservasi, Hut an Lindung, maupun Hut an Produksi di seluruh Indonesia. Hasil Rekalkulasi SDH t ahun 2003 ini merupakan upaya melengkapi dan menyempurnakan hasil rekalkulasi t ahun 2002 dengan menambahkan dat a penut upan lahan Provinsi Papua. B. Tuj uan Tuj uan rekalkulasi sumberdaya hut an adalah unt uk menyaj ikan dat a kondisi penut upan lahan pada kawasan hut an yait u pada Hut an Konservasi, Hut an Lindung dan Hut an Produksi sebagai bahan dalam perencanaan pengelolaan hut an secara lest ari S ust ai nabl e For est Management . C. Sasaran Tersedianya dat a penut upan lahan pada hut an konservasi, hut an lindung, dan hut an produksi. D. Ruang Lingkup Penut upan lahan per provinsi seluruh Indonesi a, baik kawasan hut an maupun Areal Penggunaan Lain yang dirinci ke dalam 24 kelas.

BAB II METODOLOGI

A. Sumber Data Dat a yang digunakan dalam rekalkulasi sumberdaya hut an adalah dat a digit al yang t ersedia pada Pusat Perpet aan Kehut anan Badan Planologi Kehut anan pada t ingkat ket elit ian skala 1: 250. 000. Dat a t ersebut meliput i: 1. Dat a digit al penut upan lahan hasil penaf siran cit ra Landsat 7 ETM+ liput an t ahun 1999 2000. Penut upan lahan diklasif ikasi menj adi 24 klas, yait u sebagai berikut : a. Hutan ; 1. Hut an lahan kering primer 2. Hut an lahan kering sekunder 3. Hut an rawa primer 4. Hut an rawa sekunder 5. Hut an mangrove primer 6. Hut an mangrove sekunder 7. Hut an t anaman b. Non Hutan ; 8. Semak Belukar 9. Belukar rawa 10. Savana 11. Perkebunan 12. Pert anian lahan kering 13. Pert anian lahan kering dan Semak 14. Transmigrasi 15. Sawah 16. Tambak 17. Tanah Terbuka 18. Pert ambangan 19. Pemukiman 20. Tubuh Air 21. Rawa 22. Airport c. Tidak Ada Data ; 23. Awan 24. Tidak Ada Dat a 2. Dat a digit al kawasan hut an bersumber dari Pet a Penunj ukan Kawasan Hut an dan Perairan unt uk 23 propinsi Tahun 1999-2001, sedangkan unt uk Propinsi Sumat era Ut ara, Riau dan Kalimant an Tengah bersumber dari Pet a Tat a Guna Hut an Kesepakat an TGHK. Kawasan Hut an berdasarkan f ungsinya t erdiri dari Hut an Lindung, Hut an Konservasi yait u KSA-KPA dan Taman Buru, Hut an Produksi yait u Hut an Produksi Tet ap HP, Hut an Produksi Terbat as HPT dan Hut an Produksi yang dapat dikonversi HPK. B. Analisa dan Penyaj ian Data Rekalkulasi sumber daya hut an dilaksanakan melalui analisa dat a penut upan lahan pada kawasan hut an dengan menggunakan t eknologi Sist em Inf ormasi Geograf is. Tahapan rekalkulasi adal ah sebagai berikut : 1. Penyiapan dat a digit al kawasan hut an dan penut upan lahan provinsi, 2. Overlay dat a digit al penut upan lahan dengan dat a kawasan hut an, 3. Penghit ungan luas penut upan lahan pada set iap kawasan hut an. Dalam penghit ungan luas menggunakan spesif ikasi: proyeksi yang digunakan adalah Mercat or, spheroid WGS 84, angka luas dibulat kan kedalam ribu ha. 4. Penyaj ian luas penut upan lahan dalam bent uk pet a dan t abel. Proses selengkapnya disaj ikan pada Bagan 1. Bagan 1. Bagan Alur Proses Rekalkulasi Sumberdaya Hut an

BAB III HASIL REKALKULASI SUMBER DAYA HUTAN