7
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Distribusi Guru Secara Proporsional DGP
Intervensi program K INERJA berada di tiga area, yakni:
1. Menguatkan pengguna layanan yang lebih baik .
2. Meningkatkan praktik inovasi yang sudah ada dan mendukung pemerintah daerah untuk menguji dan mengadopsi pendekatan penyediaan pelayanan pendidikan yang menjanjikan
. 3. Memperluas inovasi yang sudah dianggap berhasil di tingkat nasional dan mendukung organisasi di
Indonesia untuk menyediakan dan menyebarluaskan pelayanan yang lebih baik kepada pemerintah daerah. Dengan bekerja di sisi penyedia dan dan pengguna layanan, maka pendekatan yang digunakan K
INERJA dalam melaksanakan program-programnya adalah transparansi, akuntablitas, partisipatif, dan responsif.
Prinsip-prinsip Tata Kelola Sektor Pendidikan
Di sektor pendidikan, K
13
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Distribusi Guru Secara Proporsional DGP
rekomendasi teknis serta berpedoman pada Peraturan BupatiWalikota dan petunjuk teknisnya. Selain terlibat dalam Tim Teknis yang melakukan proses penghitungan dan penyusunan rekomendasi
teknis, forum multi stakeholder berperan dalam pengawasan pelaksanaan alokasi dana ke sekolah-sekolah. Pengawasan dilakukan melalui monitoring dan pengaduan-pengaduan yang kemudian ditindaklanjuti dengan
analisis dan laporan kepada para pengambil kebijakan.
2. Pelaksanaan rencana kerja
Program DGP dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: • Penghitungan DGP. Penghitungan didasarkan pada kebutuhan operasional sekolah yang dikaitkan dengan
kegiatan-kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar pelayanan minimal SPM dan standar nasional pendidikan SNP
. • Analisis kesenjangan. Analisis kesenjangan ini diarahkan pada sekolah-sekolah yang kekurangan guru
dan sekolah-sekolah yang berkelebihan guru .
• Rekomendasi teknis. Isi rekomendasi teknis yang paling utama adalah mengusulkan agar Pemerintah Daerah melaksanakan distribusi guru sesuai hasil analisis kekurangan dan kelebihan guru
. • Uji publik. Hasil penghitungan DGP dan rekomendasi didiskusikan dengan berbagai pihak, termasuk
masyarakat dan DPRD. Hal ini dilakukan agar pihak-pihak yang berkepentingan memahami dan memberi masukan untuk pengambil kebijakan dalam penerapan distribusi guru
. • Regulasi. Setelah semua pihak yang berkepentingan memahami dan menyetujui hasil penghitungan dan
rekomendasi DGP, maka BupatiWalikota menerbitkan Peraturan tentang Pemerataan dan Penataan Guru yang diikutioleh petunjuk teknis pelaksanaannya
. • Perencanaan dan penganggaran. Untuk bisa dilaksanakan, hasil penghitungan dan rekomendasi
dimasukkan ke dalam perencanaan dan penganggaran daerah, baik di tingkat kabupatenkota maupun satuan kerja parangkat daerah SKPD, yang dalam hal ini Dinas Pendidikan Renja, RKA, DPA
. • Pelaksanaan. Sesuai dengan perencanaan dan penganggaran yang telah ditentukan, maka distribusi guru
dilaksanakan secara transparan dan sesuai dengan petunjuk teknis .
• Pelaporan, monitoring, dan evaluasi. Untuk menjamin distribusi guru dilaksanakan sesuai peraturan, maka pelaporan yang akuntabel dilakukan secara teratur sehingga program ini dapat mencapai tujuannya.
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara teratur sehingga perbaikan-perbaikan penyelenggaraan distribusi guru dapat dilaksanakan.
14
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Distribusi Guru Secara Proporsional DGP
3. Proses perubahan dan perkembangan manfaat dari cara kerja
Sekurang-kurangnya ada tiga perubahan yang segera tampak sebagai hasil pelaksanaan program DGP dengan pendekatan Kinerja:
• Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam daya tanggap terhadap ketimpangan distribusi guru. • Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan program DGP. Forum-forum multi
stakeholder di daerah-daerah mitra KINERJA telah menunjukkan keterlibatan dan berperan secara signiikan dalam setiap tahapan program
. • Peningkatan kemampuan sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya untuk secara bertahap
mencapai standar pelayanan publik SPP, SPM dan SNP. Pengalaman di Kabupaten Luwu Utara menunjukkan bahwa program DGP terus berlanjut walaupun masa
pendampingan K INERJA sudah berakhir. Hal ini dimungkinkan karena komitmen pemerintah daerah, DPRD
sangat tinggi serta adanya forum multi-stakeholder yang aktif mendampingi dan mengawasi program tersebut.