Kewajiban Terkait dengan Karyawan

BAB II PEMBAHASAN

A. Kewajiban Terkait dengan Karyawan

Employee-Related Liabilities Jumlah yang terhutang kepada karyawan untuk gaji atau upah pada akhir periode akuntansi dilaporkan sebagai kewajiban lancar. Pos-pos yang berhubungan dengan kompensasi karyawan yang juga sering dilaporkan sebagai kewajiban lancar adalah sebagai berikut : 1. Pemotongan Gaji Pemotongan gaji dilakukan dalam suatu perusahaan untuk beberapa hal. Jenis yang paling umum dari pemotongan gaji adalah premi asuransi, tabungan karyawan serta iuran serikat kerja. Jika jumlah gaji yang dipotong oleh perusahaan belum diserahkan kepada pihak yang berwenang pada akhir periode akuntansi, maka jumlah itu harus diakui sebagai kewajiban lancar. Di Indonesia, penghasilan karyawan hanya dipotong PPh pasal 21 atas Penghasilan Kena Pajak karyawan yang bersangkutan, yaitu penghasilan bruto dikurangi tunjangan-tunjangan yang diterima karyawan dan dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP. PTKP Undang-Undang no.36 tahun 2008 untuk seorang karyawan tetap besarnya: Keadaan Wajib Pajak PTKP setahun Tidak kawin tanpa tanggungan Rp15.840.000,00 Kawin tanpa anak tanggungan Rp17.160.000,00 Kawin dengan 1 anak tanggungan Rp18.480.000,00 Kawin dengan 2 anak tanggungan Rp19.800.000,00 Kawin dengan 3 anak tanggungan Rp21.120.000,00 Karyawati Rp15.840.000,00 Adapun besarnya PPh pasal 21 yang dipotong didasarkan pada tarif pajak menurut UU no.36 tahun 2008, yaitu: Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp50.000.000,00 5 Di atas Rp50.000.000,00 s.d Rp250.000.000,00 15 Di atas Rp250.000.000,00 s.d Rp500.000.000,00 25 Di atas Rp500.000.000,00 30 Sedangkan di Amerika Serikat, ada tiga unsur pemotong pajak, yaitu: a. Pajak Jaminan Sosial Social Security Taxes Di Amerika Serikat, sejak tanggal 1 Januari 1937, undang- undang Jaminan Sosial telah menetapkan tunjangan asuransi federal untuk orang lanjut usia, orang yang selamat dari bencana, dan orang cacat O.A.S.D.I bagi pribadi- pribadi tertentu dan keluarganya melalui pengenaan pajak baik kepada perusahaan pemberi kerja dan karyawannya. Gaji atau upah kotor karyawan dipotong oleh perusahaan untuk membayar pajak tersebut. Baik perusahaan maupun karyawan dikenai tarif yang sama yaitu 6,2 berdasarkan gaji kotor pekerja hingga batas tahunan sebesar 50.000. Selain O.A.S.D.I, pemberi kerja serta karyawan juga di kenai potongan untuk asuransi kesehatan federal untuk orang lanjut usia atau disebut Medicare. Medicare merupakan program dua bagian yang dirancang untuk mengurangi biaya perawatan kesehatan yang tinggi bagi mereka yang berumur di atas 65 tahun. Hal tersebut dibiayai melalui Pajak Asuransi Rumah Sakit terpisah yang dibayar oleh pemberi kerja dan pekerja pada tarif 1,45 dari total kompensasi pekerja. Rencana Sukarela menangani sebagian besar tagihan dokter dan pelayanan medis serta kesehatan lainnya yang dibiayai oleh pembayaran bulanan dari semua yang mendaftar ditambah dana yang mencukupi dari pemerintah federal. Gabungan O.A.S.D.I, yang sering disebut Federal Insurance Contribution Act FICA dan Pajak Asuransi Rumah Sakit Federal biasanya dikenal sebagai pajak jaminan sosial. Tarif gabungan untuk pajak ini adalah 7,65 dari upak pekerja hingga 90.000 dan 1,45 atas kelebihan sebesar 90.000. Perusahaan harus melaporkan jumlah pajak jaminan sosial pekerja dan pemberi kerja yang belum disetor atas upah kotor yang dibayarkan harus dilaporkan oleh pemberi kerja sebagai kewajiban lancar. Contoh : Pak Duta seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan PT. 507, dan mempunyai gaji kotor senilai 100.000. Dari gaji tersebut dikenai pajak O.A.S.D.I, serta Medicare. Maka perhitungan pajaknya adalah sebagai berikut : Pajak orang cacat O.A.S.D.I 6,2 x 100.000 6200 Pajak untuk Medicare 1,45 x 100.000 1450 Jumlah pajak yang memotong gaji 7650 Maka PT.507 akan mencatat pajak yang harus dibayar dari potongan gaji Pak Duta selaku karyawan sebagai berikut : Biaya Gaji 100.000 Hutang Pajak O.A.S.D.I 6200 Hutang Pajak Medicare 1450 Kas 92350 Setelah pajak dibayarkan, maka PT.507 akan mencatat sebagai berikut: Hutang Pajak O.A.S.D.I 6200 Hutang Pajak Medicare 1450 Kas 7650 b. Pajak Pengangguran Unemployment Taxes Pajak gaji lainnya yang dipungut oleh pemerintah federal yang bekerja sama dengan pemerintah negara bagian menyediakan suatu sistem asuransi pengangguran. Semua pemberi kerja yang memenuhi kriteria berikut ini dikenai pajak Federal Unemployment Tax Act F.U.T.A : 1 membayar upah sebesar 1.500 atau lebih selama setiap kuartal kalender dalam tahun berjalan atau tahun sebelumnya atau 2 mempekerjakan paling sedikit satu atau setidaknya satu hari dalam setiap 20 minggu selama tahun kalender berjalan atau sebelumnya. Pajak ini hanya dipungut dari setiap pemberi kerja dengan tarif 6,2 atas kompensasi 7000 pertama yang dibayarkan kepada setiap pekerja selama tahun kalender. Pemberi kerja atau majikan memperoleh kredit pajak yang tidak melebihi 5,4 dari kontribusi yang dikerjakan ke rencana negara bagian untuk kompensasi pengangguran. Pemberi kerja dikenai pajak pengangguran negara bagian sebesar 5,4 atau lebih, maka hanya pajak 0,8 yang terhutang kepada pemerintah. Walaupun undang- undang pajak negara bagian biasanya berkisar antara 3 hingga 7 atau lebih tinggi lagi, namun semua negara bagian menetapkan satu bentuk tarif keringanan, yang mengijinkan pengurangan tarif kontribusi negara bagian. Pemberi kerja yang menunjukkan dengan pengalaman tunjangan dan kontribusinya bahwa mereka telah menyediakan lapangan kerja yang stabil dapat memperoleh pengurangan ini, jika besarnya dana negara bagian cukup untuk menyediakan pengurangan itu. Dalam rangka untuk tidak mengenakan denda kepada pemberi kerja yang telah menghasilkan pengurangan tarif kontribusi negara bagian, undang- undang federal mengijinkan suatu kredit sebesar 5,4 walaupun tarif kontribusi negara bagian yang efektif kurang dari 5,4. Contoh : Appliance Repair, Corp. memiliki gaji kena pajak 100.000, terkena tarif federal 6,2 dan tarif kontibusi negara bagian sebesar 5,7. Namun karena pengalaman menyediakan lapangan kerja yang stabil, tarif negara bagian perusahaan telah dikurangi menjadi 1. Perhitungan pajak pengangguran federal dan negara bagian untuk Appliance Repair Co adalah sebagai berikut : Pembayaran pajak pengangguran negara bagian 1x100.000 1.000 Pajak penganggurab federal {6,2-5,4100.000} 800 Total pajak pengangguran federal dan negara bagian 1.800 Perusahaan mencatat pajak pengangguran yang masih harus dibayar sebagai berikut : Beban Pajak Pengangguran Negara bagian 1000 Beban Pajak Pengangguran Federal 800 Hutang Pajak Pengangguran Negara bagian 1000 Hutang Pajak Pengangguran Federal 800 Setelah pajak pengangguran dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak yang berwenang, maka perusahaan mencatat jurnalnya sebagai berikut : Hutang Pajak Pengangguran Negara bagian 1000 Hutang Pajak Pengangguran Federal 800 Kas 1800 Pajak pengangguran federal dibayarkan secara kuartalan dengan formulir pajak yang diajukan secara tahunan. Perusahaan biasanya juga membayar kontribusi negara bagian secara kuartalan. Karena baik pajak perngangguran pajak federal maupun negara bagian diperhitungkan atas kompensasi yang dihasilkan, maka jumlah kontribusi pemberi kerja yang diakrualkan tetapi belum dibayar harus dicatat sebagai beban operasi dan sebagai kewajiban lancar apabila laporan keuangan disiapkan pada akhir tahun. c. Pemotongan Pajak Penghasilan Undang- undang pajak penghasilan federal dan beberapa negara bagian mengharuskan pemberi kerja untuk memotong dari pembayaran gaji upah setiap pekerja, pajak penghasilan yang dikenakan atas upah tersebut. jumlah pajak penghasilan yang dipotong dihitung oleh pemberi kerja menurut rumus yang diberikan pemerintah atau tabel pemotongan pajak. Jumlah tersebut tergantung pada lamanya periode pembayaran dan upah kena pajak, status pernikahan dan tanggungan dari setiap karyawan. Jika pajak penghasilan yang dipotong ditambah pajak jaminan sosial karyawan dan pemberi kerja melebihi jumlah yang ditetapkan per bulan, maka pemberi kerja diwajibkan menyetorkan kepada pemerintah selama bulan tersebut. Di bawah ini adalah ilustrasi berbagai pemotongan gaji dan kewajiban Pos Siapa yang Membayar Pemotongan pajak penghasilan Pajak FICA bagian karyawan Karyawan Iuran serikat kerja Pajak FICA bagian pemberi kerja Pengangguran federal Pemberi Kerja Pengangguran negara bagian Contoh kasus : Asumsikan pembayaran gaji mingguan sebesar 10.000 seluruhnya terkena pajak FICA dan Medicare 7,65, pajak pengangguran federal 0,8 dan negara bagian 4, dengan pemotongan pajak penghasilan sebesar 1.320 dan iuran serikat kerja sebesar 88. Perusahaan menghitung potongan gaji untuk karyawan sebagai berikut : Pajak FICA dan Medicare 7,65 x 10.000 765 Pemotongan pajak penghasilan 1.320 Iuran serikat kerja 88 2.173 Perusahaan mencatat upah dan gaji yang dibayarkan dan potongan gaji karyawan sebelum pajak dibayarkan kepada pihak yang berwenang adalah sebagai berikut : Beban Gaji dan Upah 10.000 Hutang Pajak yang Dipotong 1.320 Hutang Pajak FICA 765 Hutang Iuran Serikat Kerja 88 Kas 7.827 Pemberi kerja melaporkan jumlah ini sebagai kewajiban hingga diserahkan Maka setelah pajak itu dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak yang berwenang perusahaan akan mencatat sebagai berikut : Hutang Pajak yang Dipotong 1.320 Hutang Pajak FICA 765 Hutang Iuran Serikat Kerja 88 Kas 2.173 Sedangkan perhitungan hutang pajak pemberi kerja adalah sebagai berikut : Pajak FICA dan Medicare 7,65 x 10.000 765 Pajak pengangguran federal 0,8 x 10.000 80 Pajak pengangguran negara bagian 4x10.000 400 + 1.245 Ayat jurnal untuk mencatat pajak gaji pemberi kerja sebelum pajak tersebut dibayarkan adalah sebagai berikut : Beban Pajak Gaji 1.245 Hutang Pajak FICA 765 Hutang Pajak Pengangguran Federal 80 Hutang Pajak Pengangguran Negara Bagian 400 Maka setelah pajak itu dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak yang berwenang perusahaan akan mencatat sebagai berikut : Hutang Pajak FICA 765 Hutang Pajak Pengangguran Federal 80 Hutang Pajak Pengangguran Negara Bagian 400 Kas 1.245 Pemberi kerja atau majikan diharuskan untuk menyetorkan kepada pemerintah bagiannya atas pajak FICA bersama dengan jumlah pajak FICA yang dipotong dari setiap kompensasi kotor karyawan. Semua pajak FICA pemberi kerja yang belum disetorkan harus dicatat sebagai beban pajak gaji dan hutang pajak gaji 2. Absensi yang dikompensasi Absensi yang dikompensasi compensated absences adalah absensi dari pekerjaan seperti cuti, sakit dan hari libur. Suatu kewajiban harus diakrualkan untuk biaya kompensasi atas absensi di masa depan jika semua konsidi seberti berikut dibawah ini terpenuhi : a Kewajiban pemberi kerja atau majikan yang berhubungan dengan hak karyawan untuk menerima kompensasi atas absensi di masa depan berasal dari jasa karyawan yang telah diserahkan. b Kewajiban yang berhubungan dengan hak yang bersifat terjamin penuh atau berakumulasi. c Pembayaran kompensasi itu adalah sangan mungkin, dan d Jumlahnya dapat diestimasi dengan layak. Jika seorang majikan atau pemberi kerja memenuhi kondisi a b dan c tetapi tidak mengakrualkan kewajiban karena lalai memenuhi kewajiban d, maka fakta ini harus diungkapkan. 3. Perjanjian Bonus Banyak perusahaan memberikan bonus kepada semua pejabat atau karyawan tertentu sebagai tambahan atas gaji atau upah reguler mereka. Sering kali jumlah bonusnya bergantung pada laba tahunan perusahaan. Sebagai contoh, karyawan Ford Motor Company mendapat bagian atas kesuksesan operasi perusahaan dengan menggunakan laba bersih sebagai dasar utama perhitungan. Dari sudut pandang perusahaan, pembayaran bonus kepada karyawan dapat dianggap sebagai tambahan upah dan harus dimasukkan sebagai pengurang dalam menentukan laba bersih tahun berjalan. Contoh kasus: Perusahaan Palmer Inc. Menunjukkan laba tahun 2009 sebesar 100.000, dan akan membayar bonus sebesar 10.700 pada bulan januari 2010. Palmer membuat ayat jurnal penyesuaian tertanggal 31 Desember 2009 untuk mencatat bonus adalah sebagai berikut : Beban Bonus Karyawan 10.700 Hutang Bonus Pembagian Laba 10.700 Pada bulan januari 2010, ketika palmer membayar bonus, ayat jurnalnya : Hutang Bonus Pembagian Laba 10.700 Kas 10.700 Palmer seharusnya mencantumkan akun beban dalam laporan laba- rugi sebagai beban operasi. Kewajiban, yaitu Hutang Bonus Pembagian Laba, biasanya akan dibayar dalam periode waktu yang singkat dan harus dicatat sebagai kewajiban lancar dalam neraca. Serupa dengan perjanjian bonus dicatat sebagai kewajiban untuk beban bersyarat meliputi pembayaran sewa atau royalti yang bergantung pada jumlah pendapatan yang dihasilkan atau kuantitas produk yang di produksi. Beban bersyarat itu didasarkan atas pendapatan atau unit yang diproduksi biasanya lebih mudah untuk dihitung daripada perjanjian produk. Sebagai contoh, asumsikan bahwa suatu lease mensyaratkan pembayaran sewa yang tetap sebesar 500 per bulan dan 1 dari semua penjualan di atas 300.000 per tahun. Maka kewajiban sewa tahunan akan berjumlah 6.000 ditambah 0,01 dari setiap dolar pendapatan di atas 300.000. Atau, suatu perjanjian royalti dapat menimbulkan piutang bagi pemilik paten sebesar 1,00 atas setiap ton produk yang dihasilkan dari proses yang dipatenkan, atau menimbulkan piutang bagi pemilik hak mineral sebesar 0,50 atas setiap barel minyak. Dengan bertambahnya setiap unit produk yang diproduksi atau ekstraksi, maka suatu tambahan kewajiban, biasanya kewajiban lancar, akan tercipta.

B. Kewajiban Kontijensi