Transfer Berjalan ProdukHukum BankIndonesia NPI trw0308b

22 Secara keseluruhan, penurunan pendapatan investasi langsung Direct Investment juga tercermin dari profitabilitas perusahaan PMA di Indonesia Foreign Direct Investment yang sedikit menurun menjadi 18,3 dari 18,7 pada triwulan sebelumnya. Tabel 23 Implied YieldInterest Rate Di sisi lain, defisit pendapatan neto dari investasi portofolio meningkat menjadi USD0,9 miliar dari triwulan sebelumnya defisit USD0,3 miliar. Peningkatan defisit tersebut terkait dengan meningkatnya pembayaran deviden atas surat berharga saham yang dimiliki asing menjadi USD0,7 miliar dari sebelumnya USD0,3 miliar. Sementara itu, pendapatan neto investasi dari surat berharga utang mencapai defisit USD0,3 miliar, sedikit meningkat dari periode sebelumnya defisit USD0,1 miliar. Peningkatan defisit pendapatan investasi portofolio tersebut seiring dengan kenaikan persentase imbal hasil investasi surat berharga penduduk milik asing di dalam negeri dari 5,1 menjadi 5,6, lebih tinggi daripada kenaikan imbal hasil investasi surat berharga asing milik penduduk di luar negeri dari 3,3 menjadi 3,6. Sementara itu, pendapatan investasi lainnya mencatat defisit USD0,3 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya defisit USD0,9 miliar. Hal itu terutama akibat meningkatnya pembayaran bunga utang luar negeri khususnya sektor swasta akibat kenaikan posisi utang luar negeri meskipun rata-rata bunga utang sedikit menurun menjadi 3,0 dari 3,1 pada triwulan sebelumnya.

5. Transfer Berjalan

Transfer berjalan pada Tw. III-2008 mencatat surplus sebesar USD1,4 miliar, relatif tidak berbeda dibandingkan triwulan sebelumnya. Penerimaan terbesar masih tetap disumbangkan oleh workers’ remittances WR-TKI sebesar USD1,7 miliar, sedikit lebih rendah daripada periode sebelumnya. Kondisi pelemahan ekonomi dunia pada akhir triwulan III diperkirakan mulai memberi dampak pada penerimaan WR- TKI tersebut khususnya pada akhir triwulan laporan. Sementara itu, outflows WR-TKA Tenaga Kerja Asing pada periode laporan mencapai USD0,3 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal itu ditengarai sebagai dampak mulai melemahnya pertumbuhan ekonomi domestik. Penempatan TKI selama triwulan ketiga mencapai sekitar 162 ribu orang, menurun 3,2 dibandingkan 167 ribu orang pada triwulan kedua. Dengan penempatan sebesar itu, posisi stok TKI yang bekerja di luar negeri sampai dengan akhir triwulan III mencapai sekitar 4,3 juta orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar, sekitar 2,1 juta orang bekerja di Malaysia, 1,4 juta orang bekerja di Arab Saudi dan sekitar 0,8 juta orang bekerja di beberapa negara seperti Taiwan, Korea Selatan, Hongkong serta Singapura. TKI yang bekerja di Malaysia sebagian besar TKI formal 70 yang bekerja di sektor perkebunan dan properti. Sebaliknya, penempatan TKI di Arab Saudi hampir seluruhnya TKI informal 97 yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Adapun negara penyumbang terbesar WR-TKI selama triwulan laporan adalah Malaysia USD619 juta pangsa 37, Arab Saudi USD562 juta 34, Hongkong USD144 juta 7, dan Taiwan USD97 juta 6. Meskipun Malaysia masih menjadi negara utama penyumbang Workers’ remittances pengiriman uang TKI, namun sejak bulan Agustus 2008 mengalami Implied Interest Rate Q.1. Q.2. Q.3. Inflows: Direct Investment 15,1 9,0 6,1 Portfolio Investment 3,4 3,3 3,6 Other Investment 3,5 3,1 2,8 Outflows: Direct Investment 18,6 18,7 18,3 Portfolio Investment 5,6 5,1 5,6 Other Investment 3,0 3,1 3,0 rasio interestdividend annualized thd posisi investasi 2008 23 penurunan sejalan dengan menurunnya jumlah TKI yang bekerja di Malaysia stok TKI. Penurunan tersebut terkait dengan kepulangan TKI lebih besar daripada penempatan baru. Malaysia aktif mendeportasi tenaga kerja asing di negaranya, sehingga terjadi peningkatan frekuensi pemulangan atas tenaga kerja. Menurut pemerintah, jumlah TKI yang dipulangkan mencapai 500-1000 orang tiap minggunya. Selain keempat negara utama penyumbang WR- TKI, Korea Selatan memiliki potensi yang cukup besar. Meskipun pengiriman uang TKI dari Korea Selatan selama Tw.III hanya mencapai USD 22,6 juta pangsa 1,4 namun sampai dengan akhir Juli 2008 sudah diberangkatkan sebanyak 6000 orang untuk tenaga formal. Jumlah TKI tersebut masih belum dapat memenuhi kuota 9000 tenaga kerja sampai dengan akhir tahun 2008. Menurut pemerintah, kuota tersebut akan dapat dipenuhi karena pengiriman terus dilakukan secara bertahap sekitar 1000 – 1500 TKI berangkat setiap sebulan hingga akhir Desember tahun ini. Komponen lain yang menyumbang surplus transfer berjalan adalah penerimaan hibah non investasi, bantuan berupa barang habis pakai seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan. Pada Tw. III-2008 penerimaan hibah mencapai USD25,2 juta, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya USD15,8 juta. Penyaluran hibah masih didominasi oleh NGO sekitar 98, lebih tinggi dibandingkan yang diterima dan disalurkan melalui pemerintah. Hibah yang disalurkan melalui NGO mencapai USD24,2 juta, meningkat dibandingkan USD13,8 juta pada periode sebelumnya. Sedangkan hibah yang disalurkan melalui Pemerintah mencapai USD1 juta, juga lebih rendah dari USD2 juta pada triwulan sebelumnya. Pada triwulan III 2008, beberapa program yang didanai oleh hibah luar negeri antara lain bantuan pendidikan dari RANTF Recovery of Aceh-Nias Trust Fund pada bulan September 2008 untuk sekolah di Lamno provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan bantuan sosial berupa beasiswa pendidikan dasar bagi anak yatim piatu di Aceh pada bulan Agustus 2008. Tabel 24 Perkembangan Hibah Non Investasi -500 500 1000 1500 2000 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 2006 2007 2008 Grafik 20 Perkembangan Workers Remittances TKI Inflow TKA Outflow worker remittance, net juta USD juta USD HIBAH NON INVEST. Current Transfer Q.1. Q.2. Q.3 Q.4 Total Q.1. Q.2. Q.3. Total 116 43 88 143 391 70 16 25 Public Govt. 14 8 7 14 44 1 2 1 Private NGO 101 35 81 129 346 69 14 24 sumber: BRR UN 2007 2008 24 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN 25 Transaksi modal dan finansial pada Tw. III 2008 mencatat surplus USD0,5 miliar, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya surplus USD2,6 miliar. Penurunan surplus tersebut terutama disebabkan oleh arus keluar modal portofolio asing dalam bentuk penjualan SBI, SUN dan saham terkait dengan kondisi pasar keuangan global yang memburuk. Meskipun terjadi arus keluar modal portofolio, namun transaksi modal dan finansial tersebut masih mencatat surplus yang dapat mengimbangi defisit transaksi berjalan. 1. Transaksi Modal Transaksi modal pada triwulan III 2008 mencatat surplus sebesar USD200 juta, sedikit meningkat dibanding triwulan sebelumnya USD73 juta. Surplus tersebut terutama berasal dari bantuan hibah untuk investasi, seperti pembangunan rumah tinggal, jembatan, jalan, sekolah, dan lain-lain. Keseluruhan hibah tersebut diberikan masih dalam rangka bantuan korban bencana alam di beberapa tempat di tanah air. Dari total hibah tersebut, sebagian besar 90 merupakan hibah investasi melalui sektor swasta NGO yakni sekitar USD192 juta dan sisanya USD7 juta melalui sektor publik pemerintah. Bentuk hibah investasi antara lain bantuan sosial dari RANTF berupa pembangunan rumah anak yatim piatu di kabupaten Aceh Jaya pada bulan Agustus 2008 dan bantuan kesehatan berupa pembangunan puskesmas pada bulan Juli di kabupaten yang sama. Tabel 25 Perkembangan Hibah Investasi

2. Transaksi Finansial