34
Konflik yang didasarkan pada kepentingan terjadi di kalangan ormas Forum Ka’bah yang terdiri dari HTI, Garis, FUI, dan FPI dengan pengurus D
KM yang mengatasnamakan Jihad Ngaji Ahad di Mesjid Kota Parahyangan. Permasalahan ini
menjadi timbul disebabkan oleh keinginan Forum Ka’bah yang ingin menjadi pengurus di Mesjid Kota Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung.
Konflik yang dilatarbelakangi oleh politik pun terjadi ketika adanya gelaran pesta demokrasi rakyat, yaitu saat pemilihan kepala desa. Permasalahan yang terjadi adalah
salah satu pihak yang mendukung salah satu calon kepala desa merasa dirugikan dalam pergelaran pesta demokrasi tersebut. Oleh sebab itu terjadilah konflik antar pendukung
masing-masing calon pada pemilihan tersebut. Konflik ini terjadi di Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang.
4.2.1.4 Konflik Dengan Latar Belakang Tanah
Konflik masalah tanah biasanya terjadi akibat adanya sengketa kepemilikan dan sengketa hak penggunaan tanah. Sengketa tanah antara warga m
asyarakat Desa Margamekar dan Desa Sukamanah Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung dengan
Pemda Kabupaten Bandung menyangkut lahan pertanian seluas 1. 347.541 m2.
Permasalahan tersebut sejak tahun 2004. Konflik persengketaan tanah juga terjadi di perbatasan Desa Corenda dan Desa
Karang Tengah, Kecamata Leles, Kabupaten Garut. Kebutuhan sumber air yang menjadi kebutuhan utama dalam pertanian mendorong para pihak untuk dapat menguasainya.
Proses penyelesaian yang berlarut-larut membuat ketegangan kedua pihak semakin membesar. Kondisi ini pun mengakibatkan terenggutnya nyawa salah satu masyarakat
Desa Karang Tengah.
4.2.1.5 Konflik Komunal
Bentrok massal bermula dari pertengkaran antara komunitas Maluku dan warga setempat di Perumahan Tityan Indah, Kabupaten Bekasi pada 19 maret 2013. Warga
kampong Rawa Bambu memukul kepala pemabuk dari komunitas Maluku dengan botol saus hingga berdarah. Kejadian tersebut karena pelaku pemukulan merasa terganggu oleh
komunitas Maluku yang sering mabuk-mabukan. Perkelahian antar kampung di perbatasan Kota dan Kabupaten Sukabumi. Adanya
perebutan para pengguna jalan untuk menggunakan jalan yang lebih bagus. Jalan rusak yang berada di anatara kedua kampung Cisaat dan Pasir Pogor yang masing-masing
35
terletak di Kabupaten dan Kota Sukabumi. Walikota Sukabumi memprioritaskan perbaikan jalan dan sarana disekitarnya demi meredam konflik lanjutan
Tawuran warga antara Kampung H ujung Kidul dengan Kampung Cib
ogo. Penyerangan warga Kampung Hujung oleh warga Kampung Cobogo. Penyerangan
tersebut disebakan kejadian saling senggol di jalanan. Usaha penjajakan damai oleh pengurus wilayah tapi tidak berhasil.
Keresahan antara masyarakat dengan geng motor di Kabupaten Pangandaran. Geng motor dianggap sering membuat onar dan meresahkan warga. Hal ini berujung pada
penangkapan para anggota geng motor. Selain itu, di Kabupaten Pangandaran sempat terjadi pengeroyokan pelajar oleh masa. Masa mencurigai keikutsetaan pelajar sebagai
anggota geng motor. Konflik kepemudaan di yang terjadi di Jawa Barat disebabkan oleh interaksi sosial
yang tidak baik antar pemuda, bentrokan ini sering dipicu karena adanya perebutan perempuan yang disertai cekcokan antara pihak yang berselisih. Permasalahan ini meluas
sehingga melibatkan aktor-aktor yang terlibat lebih banyak, dengan meluasnya pertikaian ini sehingga melibatkan pemuda antar kampong saling bentrok. Jenis Konflik horizontal
pemuda ini terjadi di Kecamatan Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi.
4.2.2 Pemetaan Sebaran Wilayah Konflik di Jawa Barat