Kajian Strategi Pengelolaan ... Miftahul Hayati
9
88,7 masyarakat kelompok tani HKm telah melakukan tanaman campuran tajuk tinggi, sedang dan rendah.
Menurut penelitian, 88 responden menyatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah tanaman kayu-kayuan dan MPTS di areal kelola setelah adanya program HKm, meskipun
belum sebanyak yang diwajibkan Pemda yaitu 400 batanghektar. 41 responden menyatakan bahwa jumlah tanaman kayu-kayuan dan MPTS antara 200
– 400 batang per-hektarnya. Program HKm dengan penanaman jenis kayu dan MPTS yang beragam
jenis ini, ikut berperan serta dalam melestarikan keragaman sumberdaya hayati yang ada. Dari segi keragaman tanaman, program HKm di Kelurahan Tugusari cenderung
berkelanjutan.
b. Kondisi Ekonomi
Program HKm di Kelurahan Tugusari menurut 88,9 responden memberikan lapangan pekerjaan dan penghasilan pada masyarakat. Pendapatan tunai masyarakat dari hasil
kelola areal HKm masih didominasi oleh hasil panen kopi yang sifatnya musiman. Sedangkan untuk tanaman MPTS saat ini rata-rata belum menghasilkan pendapatan secara rutin, bahkan
sekitar 40 responden saat ini belum mendapatkan manfaat dari tanaman MPTS baru mendapatkan hasil dari panen kopi saja. Hasil panen dari MPTS rata-rata dihasilkan dari lada,
pisang, durian, alpukat, cengkeh, pinang, cabe, jengkol, petai, jahe, serai, lengkuas, salam, tomat, padi.
Menurut penelitian, 84,3 responden menyatakan bahwa ada peningkatan pendapatan setelah mengikuti program HKm ini. Namun naiknya pendapatan ini tidak
menentu, tergantung harga pasaran kopi saat itu. Jika dirata-rata, pendapatan petani tiap bulannya sebelum dan sesudah ada HKm seperti terlampir pada Tabel 3 dan Tabel 4
Tabel 3 Pendapatan Sebelum ada HKm No
Pendapatan Jumlah Anggota
orang Persentase
1. 2.
3 4.
5. 6.
Tidak Tau 100.000
– 250.000 250.000
– 500.000 500.000
– 750.000 750.000
– 1.000.000 1.000.000
17 25
19
3 14
5 20,84
30,12 22,89
3,61 16,87
6,02
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2015
Kajian Strategi Pengelolaan ... Miftahul Hayati
10
Tabel 4 Pendapatan Sesudah Ada HKm No
Pendapatan Jumlah Anggota
orang Persentase
1. 2.
3 4.
5. 6.
Meningkat tapi tidak menentu 100.000
– 250.000 250.000
– 500.000 500.000
– 750.000 750.000
– 1.000.000 1.000.000
17 2
24 12
7 21
20,84 2,41
28,92 14,46
8,43 25,30
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2015
Dari tabel di atas, rata-rata pendapatan masyarakat meningkat dimana persentase jumlah pendapatan masyarakat terbanyak sebelum ada HKm berada di Rp. 100.000
– 250.000 yaitu 30,12, sesudah ada HKm pendapatan masyarakat mulai mengalami peningkatan
dimana petani dengan pendapatan 100.000 – 250.000 hanya sekitar 2,41. Setelah ada HKm
ini, persentase penghasilan Rp. 1.000.000 mengalami peningkatan dari 6,02 menjadi 25,30 responden. Peningkatan pendapatan ini dominan berasal dari hasil panen kopi,
sedangkan dari tanaman MPTS dan tanaman tajuk rendah lainnya masih dimanfaatkan sendiri, mengingat hasilnya yang belum banyak. Berdasarkan segi pendapatan, program HKm
di Kelurahan Tugusari saat ini cenderung berkelanjutan, namun harus diwaspadai terkait tanaman kayu dan MPTS yang semakin rimbun, dimana makin rimbunnya tanaman ini
membuat produktivitas kopi di Kelurahan Tugusari makin menurun. Harus ada upaya pemangkasan dan peningkatan hasil produksi dari tanaman MPTS.
c. Kondisi Sosial