Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

c. Kemandirian operasional pelayanan 3 4 7 Jatidiri koperasi a. Rasio partisipasi bruto b. Rasio promosi ekonomi anggota PEA = MEPPP + SHU Bagian Anggota 7 3 10 Skor yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan penilaiaan terhadap aspek- aspek tersebut dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam koperasi yang dibagi dalam 5 lima golongan yaitu: Tabel 2.2 Penggolongan predikat tingkat kesehatan koperasi Predikat Skor a. Sehat b. Cukup sehat c. Kurang sehat d. Tidak sehat e. Sangat tidak sehat 80 ≤ x 100 60 ≤ x 80 40 ≤ x 60 20 ≤ x 40 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan yang berupa studi kasus pada Koperasi Mitra Anak Sejati Dusun Sabrang Giripurwo Girimulyo Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dipusatkan pada objek tertentu sehingga hasil dan kesimpulan yang diambil terbatas pada objek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Mitra Anak Sejati yang beralamatkan di Dusun Sabrang Giripurwo Girimulyo Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2013.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Bagian atau unit simpan pinjam. 21 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah laporan keuangan koperasi periode 2010 sampai dengan 2012 untuk mengetahui apakah koperasi ini sehat atau tidak.

D. Data yang Diperlukan

1. Gambaran umum koperasi. 2. Data keuangan koperasi berupa Neraca dan Perhitungan Hasil Usaha selama tahun 2010 sampai dengan 2012.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapat data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian mengenai bagianunit simpan pinjam agar memperoleh gambaran yang jelas. 2. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pihak-pihak yang ada dalam koperasi dalam hal ini pengurus, pengawas, dan pengelola untuk memperoleh informasi yang diperlukan. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada di koperasi.

F. Teknik Analisis Data

1. Melakukan Penilaian Aspek Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dalam melakukan penilaiaan kesehatan koperasi simpan pinjam terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu aspek Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Efisiensi, Likuiditas, Kemandirian dan Pertumbuhan, dan Jatidiri Koperasi sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14PerM.KUKMXII2009 a. Permodalan 1. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total aset ditetapkan sebagai berikut: a Untuk rasio antara modal sendiri dengan total aset lebih kecil atau sama dengan 0 diberikan nilai 0. b Untuk setiap kenaikan rasio 4 mulai dari 0 nilai ditambah 5 dengan maksimum nilai 100. c Untuk rasio lebih besar dari 60 sampai rasio 100 setiap kenaikan rasio 4 nilai dikurangi 5. d Nilai dikalikan bobot sebesar 6 diperoleh skor permodalan. Tabel 3.1. Standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset Rasio modal Nilai Bobot Skor 0 X 20 25 6 1,50 20 X 40 50 6 3,00 40 X 60 100 6 6,00 60 X 80 50 6 3,00 80 X 100 25 6 1,50 2. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko, ditetapkan sebagai berikut : a Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko lebih kecil atau sama dengan 0 diberi nilai 0. b Untuk setiap kenaikan rasio 1 mulai dari 0 nilai ditambah 1 dengan nilai maksimum 100. c Nilai dikalikan bobot sebesar 6, maka diperoleh skor permodalan. Tabel 3.2 Standar perhitungan skor rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko Rasio Modal dinilai dalam Nilai Bobot dinilai dalam Skor 0 x 10 6 10 x 20 10 6 0,6 20 x 30 20 6 1,2 30 x 40 30 6 1,8 40 x 50 40 6 2,4 50 x 60 50 6 3,0 60 x 70 60 6 3,6 70 x 80 70 6 4,2 80 x 90 80 6 4,8 90 x 100 90 6 5,4 100 100 6 6,0 3. Rasio Kecukupan Modal Sendiri a Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara Modal Sendiri Tertimbang dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR dikalikan dengan 100 . b Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSPUSP koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.