2.4. Tingkat kebutuhan Fleksibilitas berdasarkan Demand
Tingkat kebutuhan fleksibiltas berdasarkan Demand sangat penting dan mempengaruhi Flexibilitas Supply Chain. Perubahan demand adalah
suatu hal yang menjadi sumber timbulnya kebutuhan untuk menjadi fleksibel. Adanya perbedaan tingkat fleksibilitas pada Supply Chain
mengindikasikan terjadi perbedaan pada parameter-parameter fleksibilitas yang dijadikan acuan dalam penelitian. Itu sebabnya tidak semua parameter
fleksibilitas yang disebutkan di atas cocok dan tepat untuk suatu supply chain yang akan diteliti pada perusahaan. Pada suatu sistem supply chain
suatu parameter bisa jadi merupakan suatu faktor
yang penting, namun pada model supply chain yang lain faktor tersebut, dianggap tidak terlalu penting.
Menurut Beamon 1999 keuntungan manfaat fleksibilitas Supply chain adalah :
• Mereduksi jumlah backorder yang ada.
• Mereduksi jumlah lost sates.
• Mereduksi jumlah order yang terlambat.
• Memudahkan untuk merespon dan mengakomodasi variasi demand,
misalkan Faktor musiman. •
Memudahkan untuk merespon dan mengakomodasi berkurangnya performasi mesin machine breakdown.
• Memudahkan untuk merespon dan mengakmodasi berkurangnya
performasi dari supplier. •
Memudahkan untuk merespon dan mengakomodasi berkurangnya performasi pengiriman.
• Memudahkan untuk merespondan mengakomodasi produk baru,
pasar baru dan pesaing baru.
2.5. Kuadran Pengukuran Fleksibilitas Supply Chain.
Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan analisa terhadap fleksibilitas suatu supply chain adalah melakukan penilaian atau assessment
mengenai seberapa fleksibel suatu supply chain untuk memenuhi kebutuhan pasar mengingat kebutuhan pasar yang sangat bersifat fluktuatif. Parameter-
parameter fleksibilitas supply chain lah yang digunakan ketika melakukan penilaian ini dengan sebelumnya
menyesuaikan parameter-parameter mana sesuai dengan kondisi perusahaan yang sedang diukur fleksibilitas supply chain yang dimilikinya menurut
Gambar 2.5 Kuadran fleksibilitas Supply Chain Eunike 2002.
Pujawan 2002 yang dikutip oleh Eunike 2002. Identifikasi kondisi fleksibilitas supply chain dapat digambarkan dalam kuadaran fleksibilitas
sebagai berikut :
Pada kuadran I dan III menunjukkan kondisi yang seimbang, yakni kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki fleksibilitas sebanding.
Kebutuhan yang tinggi diimbangi dengan kemampuan yang tinggi pada kuadran I dan kebutuhan yang rendah dapat diimbangi dengan kemampuan
yang rendah pada kuadran III.
Kondisi II dan IV menggambarkan keadaan yang bermasalah dan memerlukan penanganan. Kondisi II terjadi pada saat kebutuhan akan
fleksibilitas rendah namun kemampuan akan fleksibilitasnya tinggi overdesign. Overdesign dapat mengakibatkan terjadinya ketidak efisien
dalam perusahaan dan akan menyebabkan pula banyaknya cost yang akan terbuang secara sia-sia.
Pada kondisi IV ini yang terjadi ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutan akan tingkat fleksibilitas yang tinggi dan
mengakibatkan terjadinya nervousness. Nervousness ini menyebabkan terjadinya lost oppurtunity yaitu kondisi dimana terjadi ketidakmampuan
memenuhi permintaan dan mengakibatkan perusahaan tidak dapat bersaing
high II
Unmatched condition, Over design system
I
IV Unmatched condition,
Flexibility is too low III
low high
low capabilit
requirement
dipasar. Selanjutnya dapat diketahui tingkat fleksibilitas supply chain Tbk sebagai berikut:
Tbk =
100 x
Terbobot Kebutuhan
Nilai Total
Terbobot Kemampuan
Nilai Total
2.6. Uji Instrumen