dalamnya. Selain pengertian ini masih ada pengertian lainya yaitu akuntansi sebagai suatu proses.
Akuntansi  menurut  AAA  American  Accounting  Association  dalam kardiman
2010:2 akuntansi
adalah proses
pengidentifikasian, pengukuran,dan  penyampaian  informasi  ekonomi  yang  memungkinkan
dilakukanya penilaian dan keputusan yang tepat bagi para pemakai informasi tersebut.
Saat  ini,  akuntansi  telah  familiar  disebut  sebagai  language  of  business atau  bahasa  dunia  usaha  Endang,  2011:  4.  Penyebutan  ini  dikarenakan
produk  dari  akuntansi  adalah  laporan  keuangan  yang  merupakan  sumber pertukaran  informasi  antara  satu  perusahaan  dengan  perusahaan  yang  lain.
Jika  dilihat  dari  sudut  pandang  lain  yaitu  di  dalam  perusahaan,  akuntansi merupakan  suatu  proses  di  dalam  suatu  perusahaan  yang  mendukung
keberlangsungan usaha suatu perusahaan.
C. Tujuan Pembelajaran Akuntansi
Mempelajari  ilmu  akuntansi  dapat  memberikan  maanfaat  positif  bagi seseorang  dalam  mengelola  keuangan  pribadi  maupun  dunia  usahanya,
sehingga  dapat  memonitor  dan  merekam  transaksi  biaya  secara  sistematis, serta dapat memperole sajian informasi biaya dalam bentuk yang lebih mudah
dipahami.  Dengan  ilmu  ini  juga  seseorang  dapat  memprediksi  dan meningkatkan rencana kedepan.
D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Akuntansi
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk  kualitas  yang  harus  dimiliki  mereka  yang  telah  menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek
sikap,  pengetahuan,  dan  keterampilan  afektif,  kognitif,  dan  psikomotor yang  harus  dipelajari  peserta  didik  untuk  suatu  jenjang  sekolah,  kelas  dan
mata  pelajaran.  Kompetensi  Inti  harus  menggambarkan  kualitas  yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi  Inti  berfungsi  sebagai  unsur  pengorganisasi  organising element kompetensi  dasar. Sebagai  unsur pengorganisasi,  Kompetensi  Inti
merupakan  pengikat  untuk  organisasi  vertikal  dan  organisasi  horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan
antara  konten  Kompetensi  Dasar  satu  kelas  atau  jenjang  pendidikan  ke kelasjenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu
akumulasi  yang  berkesinambungan  antara  konten  yang  dipelajari  siswa. Organisasi  horizontal  adalah  keterkaitan  antara  konten  Kompetensi  Dasar
satu  mata  pelajaran  dengan  konten  Kompetensi  Dasar  dari  mata  pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga
terjadi proses saling memperkuat. Kompetensi  Inti  dirancang  dalam  empat  kelompok  yang  saling  terkait
yaitu  berkenaan  dengan  sikap  keagamaan  kompetensi  inti  1,  sikap  sosial kompetensi 2, pengetahuan kompetensi inti 3, dan penerapan pengetahuan
kompetensi 4. Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan  harus  dikembangkan  dalam  setiap  peristiwa  pembelajaran  secara
integratif. Kompetensi  yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan  secara  tidak  langsung  indirect  teaching  yaitu  pada  waktu
peserta  didik  belajar  tentang  pengetahuan  kompetensi  kelompok  3  dan penerapan pengetahuan kompetensi Inti kelompok 4.
Kompetensi  Dasar  merupakan  kompetensi  setiap  mata  pelajaran  untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah
konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang  bersumber  pada  kompetensi  inti  yang  harus  dikuasai  peserta  didik.
Kompetensi  tersebut  dikembangkan  dengan  memperhatikan  karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
KI  terdiri  atas  sejumlah  KD  sebagai  acuan  baku  yang  harus  dicapai. Berikut adalah SK dan KD Akuntansi SMK kelas X:
Tabel 2.1 KI dan KD Akuntansi SMK Kelas X Semester Ganjil Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar 1.
Menghayati  dan  mengamalkan ajaran agama yang dianut
2. Menghayati  dan  mengamalkan
prilaku-prilaku jujur,
disiplin, tanggung  jawab,peduli,  santun,
ramah  lingkungan,  gotong  royong, kerja  sama,cinta  damai,  responsif,
dan  proaktif  dan  menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
1.1 Menunjukkan keimanan sebagai
rasa  syukur  dan  keyakinan terhadap
kebesaran sang
pencipta karna
menyadari keteraturan  dan  kompleksitas
alam  dan  jagadraya  yang  diatur oleh sang pencipta.
2.1 Memiliki  motivasi  internal  dan
menunjukkan  rasa  ingin  tahu
berbagai permasalahan
bangsadalam  berinteraksi  secara efektif  dengan  lingkungan  sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. 3.
Memahami,  menerapkan,  dan  dan menjelaskan  pengethuan  faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif
dalam ilmu
pengetahuan,  teknologi  ,  seni, budaya,  dan  humaniora  dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban
terkait penyebab
fenomena  dan  kejadian,  serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik  sesuai  dengan  bakat  dan minat untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah,
menalar, dan
menyajikan  dalam  dalam  ranah konkrit  dan  ranah  abstrak  terkait
dengan pengembangan dari yang di pelajari  di  sekolah  secara  mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan. dalam
menemukan dan
memahami  ilmu  pengetahuan dasar
tentang ilmu
yang dipelajari.
2.2 Menunjukkan  prilaku  ilmiah
disiplin,  jujur,  teliti,  tanggung jawab,  obyektif,  kritis,  kreatif,
inovativ,  santun,  peduli  dan ramah
lingkungan dalam
melakukan  pekerjaan  sebagai bagian dari sikap ilmiah.
2.3 Menghargai  kerja  individu  dan
kelompok  dalam  pembelajaran sehari-hari
sebagai wujud
implementasi sikap kerja 3.9  Menjelaskan  persamaan  dasar
akuntansi 4.9
Menyusun persamaan
dasar akuntansi.
Sumber: Asep Ropi smkplusqurota.blogspot.com . Dari tuntutan materi yang harus dipelajari oleh siswa pada jenjang kelas X SMK tersebut di atas,
terdapat  salah  satu  materi  pokok  yaitu  kompetensi  dasar  persamaan  dasar akuntansi.  Kompetensi  ini  membutuhkan  pendalaman  konsep  materi  yang
memadai,  sehingga  siswa  tidak  hanya  sekedar  menghafal  kebiasaan pencatatan  dari  transaksi  yang  ada.  Kedalaman  pemahaman  konsep  yang
dimiliki  siswa  akan  membantu  memudahkan  siswa  untuk  memahami kompetensi kompetensi.
E.
Media Pembelajaran Berbentuk Komik 1.
Definisi dan Karakteristik Komik
McCloud  dalam  MS  Gumelar  2011:  6  memaparkan  definisi  “komik adalah gambar yang berjajar dalam urutan yang disengaja dimaksudkan untuk
menyampaikan  informasi  atau  menghasilkan  respon  estetik  da ri pembaca”.
Komik  dalam  etimologi  bahasa  Indonesia  berasal  dari  kata  “comic”  yang kurang lebih secara semantik berarti lucu, lelucon MS  Gumelar, 2011:  2.
Dengan pengertian ini pantaslah jika banyak orang yang mempunyai presepsi bahwa komik adalah sesuatu yang identik dengan suatu hal yang lucu. Lucu
dalam hal ini mencakup segi gambar tokoh yang ditampilkan dan juga konten yang ada pada komik tersebut.  Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005: 64
memberikan definisi yang senada bahwa komik adalah suatu bentuk  kartun yang  mengungkapkan  karakter  dan  memerankan  suatu  cerita  dalam  urutan
yang  erat  dihubungkan  dengan  gambar  untuk  memberikan  hiburan  kepada
para  pembacanya.  Dengan  berbagai  definisi  yang  berasal  dari  para  tokoh tersebut  tidak  heran  jika  predikat  menghibur  dan  menyenangkan  telah
melekat pada komik semenjak awal kemunculannya pada tahun 1980-an.
2. Jenis-jenis Komik
Berikut  adalah  jenis-jenis  komik  beserta  penjabarannya  yang  diambil dari sebuah website yang bernama jagoan comic 2007:
1 KartunKarikatur Cartoon Kartun yang hanya berupa satu tampilan saja, dengan beberapa gambar
yang dipadu dengan tulisan- tulisan. Biasanya komik tipe kartunkarikatur ini berjenis humor banyolan dan editorial kritikan atau politik sindiran
yang dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya.
2 Komik Potongan Comic Strip Bentuk  komik  ini  hanya  berupa  penggalan-penggalan  gambar  yang
disusundirangkai  menjadi  sebuah  alur  cerita  pendek.  Namun  isiceritanya tidak  terpaku  harus  selesai  pada  satu  kali  terbitan  namun  dapat  juga
dijadikan suatu cerita bersambungberseri. Biasanya terdiri dari 3 hingga 6 panel  atau  sekitarnya.  Komik  Potongan  Comic  Strip  ini  biasanya
disodorkan  dalam  tampilan  harian  atau  mingguan  di  sebuah  surat  kabar, majalah  maupun  tabloidbuletin.  Penyajian  isi  cerita  juga  dapat  berupa
humorbanyolan  atau  cerita  yang  serius  namun  disenangi  oleh  pembaca.
Contoh: Panji Koming di surat kabar Kompas dan Gibug Komik Potongan yang dijadikan buku saku.
3 Buku Komik Comic Book Kumpulan  gambar-gambar,  tulisan  dan  cerita  dikemas  dalam  bentuk
sebuah buku terdapat sampul dan isi. Buku Komik Comic Book ini acap kali disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam buku komik
berisikan 32 halaman, biasanya pada umumnya ada juga yang 48 halaman dan 64 halaman, buku ini biasanya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain.
Buku komik dibagi menjadi beberapa macam, antara lain: a
Komik Kertas Tipis Trade Paperback Buku komik ini berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu lebar dan
besar.  Walau  berkesan  tipis  namun  bisa  juga  dikemas  dengan menggunakan  kualitas  kertas  yang  baik  bagus  sehingga  penampilan
penyajian buku ini terlihat menarik. Apalagi dengan gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat digemari.
b Komik Majalah Comic Magazine
Buku komik ini berukuran seperti majalah ukuran besar, biasanya menggunakan  tipe  kertas  yang  tebal  dan  keras  untuk  sampulnya.
Dengan  ukuran  yang  besar  tersebut  misalnya,  64  halaman  bisa menampung  banyak  gambar  dan  isi  cerita.  Contoh  :  komik  Tintin,
Asterix dan Obelix.
c Komik Novel Grafis Graphic Novel
Biasanya  isi  ceritanya  lebih  panjang  dan  komplikasi  serta membutuhkan tingkat berpikir yang lebih dewasa untuk pembacanya.
Isi buku bisa lebih dari 100 halaman. Bisa juga dalam bentuk seri atau cerita putus.
d Komik Tahunan Comic Annual
Bila  pembuat  komik  sudah  dalam  skup  penerbit  yang  serius,  si penerbit akan secara teratur berskala misalkan setiap tahun atau setiap
beberapa  bulan  sekali  akan  menerbitkan  buku-buku  komik  baik  itu cerita putus maupun serial. Contoh komik tahunan yang ada di dalam
negeri,  yaitu  MC  Gramedia,  PMK,  Mizan,  Terant,  Bumi  Langit, Jagoan Comic, dan sebagainya. Adapun contoh yang ada di luar negeri,
yaitu Marvel Comics, DC Comics, dan sebagainya. e
Album Komik Comic Album Para  penggemar  bacaan  komik  baik  itu  komik  karikatur  maupun
komik strip dapat mengkoleksi hasil guntingan dari berbagai sumber media bacaan, dimana hasil koleksinya dikumpulkan dan disusun rapi
menjadi sebuah bundelan album bacaan. f
Komik Online Webcomic Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan buletin,
media  internet  juga  dapat  dijadikan  sarana  dalam  mempublikasikan komik-komik. Dengan menyediakan situs web maka para pengunjung
pembaca dapat menyimak komik.
Dengan menggunakan media internet, jangkauan pembacanya bisa lebih  luas  diseluruh  dunia  yang  memiliki  koneksi  internet  dapat
mengaksesnya  dari  pada  media  cetak.  Komik  online  bisa  dijadikan langkah awal untuk mempublikasikan komik-komik dengan biaya yang
relatif lebih murah dibanding media cetak. Contoh:www.gibug.comdan www.kaptenbandung.com
g Buku Instruksi dalam Format Komik Instructional Comics
Tidak sedikit sebuah panduan atau instruksi sesuatu dikemas dalam format  komik,  bisa  dalam  bentuk  buku  komik,  poster  komik,  atau
tampilan lainnya. Pengguna pembaca akan lebih mudah cepat mengerti bila  melihat  alunan  gambar  dari  pada  harus  membaca  prosedur-
prosedur dalam bentuk tulisan. Selain itu, dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
h Rangkaian Ilustrasi Storyboard
Biasanya  didalam  dunia  perfilman  maupun  periklanan,  sebelum melangkah dalam pembuatan film iklan akan lebih mudah bekerjanya
bila  dibuatkan  rangkaian  ilustrasinya  terlebih  dahulu,  biasanya rangkaian  ilustrasi  ini  dibuat  dalam  bentuk  gambar,  dan  sudah  tentu
rangkaian ilustrasi gambar tersebut disusun menjadi sebuah rangkaian yang bisa disebut komik. Namun tidak usah jauh-jauh ke dalam dunia
perfilman  iklan,  sebelum  para  komikus  membuat  komik  sudah  pasti terlebih dahulu membuat sebuah rangkaian ilustrasinya, setelah itu baru
diproses penggambaran, penintaan, pewarnaan dan penataan tampilan layout.
i Komik Ringan Comic Simple
Biasanya  jenis  komik  ini  terbuat  dari  hasil  cetakan  kopian  dan steples  buatan  tangan.  Hal  ini  dimana  pemilik  dan  pembuat  komik
dengan biaya yang rendah turut dapat menciptakan komik-komik dan berkarya, cara ini digunakan sebagai alternatif cara untuk turut berkarya
kecil-kecilan, bisa dijadikan langkah awal bagi para komikus. Contoh: Kakek Bejo pragatcomic.com.
j Perencanaan dalam Pikiran Planning on Mind
Cukup sering bila kita ingin melakukan sesuatu, terlebih dahulu kita membayangkan  apa-apa  saja  yang  akan  kita  lakukan  nantinya
persiapan.  Dengan  bayangan-bayangan  dalam  pikiran  tersebut sebenarnya sudah menjadi rangkaian gambar-gambar yang mana bisa
juga  disebut  juga  sebagai  komik,  hanya  saja  gambar-gambar  tersebut tidak tertuang dalam coretan diatas kertas melainkan tergambar didalam
pikiran kita.
3. Komik sebagai Media Pembelajaran
Luasnya  popularitas  komik  telah  mendorong  banyak  guru bereksperimen  dengan  medium  ini  untuk  maksud  pengajaran  Nana
Sudjana  dan  Ahmad  Rivai,  2005:  65.  Eksperimen  ini  tentunya bermaksud  untuk  membawa  nuansa  kesenangan  yang  dapat  diciptakan
oleh komik di dalam ruang pembelajaran. Penggunaan komik memiliki kemampuan  untuk  menciptakan  minat  belajar  siswa  serta  membantu
siswa  dalam  mempermudah  mengingat  materi  pelajaran  yang dipelajarinya  Elis  Mediawati,  2011:  70.  Pembelajaran  yang
menyenangkan  akan  membuat  otak  siswa  berada  pada  kondisi  rileks sehingga  pelajaran  yang  disampaikan  pun  akan  lebih  terserap  dengan
baik. Materi yang dirasa rumit akan lebih dapat diuraikan.
4. Kelebihan-Kelebihan komik
Komik sebagai media pembelajaran dalam Riska Dwi dan M. Syaichudin 2010: 78:
a Peranan  pokok  dari  buku  komik  dalam  instruksional  adalah
kemampuannya dalam menciptakan minat peserta didik. b
Membimbing minat baca yang menarik pada peserta didik, serta c
Melalui bimbingan dari guru, komik dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca.
d Komik menambah pembendaharaan kata-kata pembacanya.
e Mempermudah  anak  didik  menangkap  hal-hal  atau  rumusan  yang
abstrak. f
Dapat mengembangkan minat baca anak dan salah satu bidang studi yang lain.
g Seluruh jalan cerita komik pada menuju satu hal yakni kebaikan atau
studi yang lain.
5. Kekurangan-Kekurangan komik
Komik  sebagai  media  pembelajaran  juga  memiliki  kekurangan  sebagai berikut:
a Guru harus menggunakan motivasi potensial dari buku-buku komik,
tetapi  jangan  berhenti  hanya  sampai  disitu  saja,  apabila  minat  baca telah  dibangkitkan  cerita  bergambar  harus  dilengkapi  oleh  materi
bacaan  film,  gambar,  tetap  model  foto,  percobaan  serta  berbagai kegiatan yang kreatif.
b Kemudahan  orang  membaca  komik  membuat  malas  membaca
sehingga   menyebabkan penolakan-penolakan atas buku-buku yang tidak bergambar.
F.  Penelitian dan Pengembangan Research and Depelopment
Meteode  penelitian  dan  pengembangan  atau  dalam  bahasa  inggrisnya research  and  depelopment
adalah  metode  penelitian  yang  digunakan  untuk menghasilkan  produk  tertentu,  dan  menguji  keefektifan  produk  tersebut.
Menurut borg and gall 1989 : 624, educational research and depelopmant is a process used to develop and validate educational product
. Atau dapat diartikan bahwa  penelitian  pengembangan  pendidikan  adalah  sebuah  proses  yang
digunakan  untuk  mengembangan  dan  memvalidasi  produk  pendidikan.  Hasil dari  penelitian  pengembangan  tidak  hanya  pengembangan  produk  yang  sudah
ada melainkan untuk menemukan pengetahuan dan jawaban atas permasalahan praktis.
Metode  pengembangan  dan  penelitian  juga  didefinisikna  sebagai  suatu metode  penelitian  yang  digunakan  untuk  menghasilkan  produk  tertentu,  dan
menguji  keefektifan  produk  tersebut  Sugiyono,  2011  :  297,  selanjutnya, penelitian  pengembangan  adalah  sebuah  strategi  atau  metode  penelitian  yang
cukup  ampuh  untuk  memperbaiki  praktik  Sukmadinata  2009  penelitian pengembangan juga diartikan sebagai suatu  proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan  suatu  produk  baru  atau  menyempurnakan  produk  yang  telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan Sujadi, 2003: 164. Sejalan dengan hal
tersebut,  menurut  Richey  and  klein  2007  :  1,  pengembangan  adalah  proses penerjamahan spesifikasi desain  ke dalam  bentuk fisik  yang berkaitan dengan
desain  sistematik,  pengembangan  dan  evaluasi  memproses  dengan  maksud menetapakan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajran dan non-
pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. Model penelitian pengembangan menurut sugiyono 2009 : 409, penelitian
dan pengembangan terdiri dari 10 langkah yaitu : 1.
Potensi dan masalah. Penelitian harus berangkat dari potensi atau masalah. Potensi adalah segala
seuatu  yang  memiliki  nilai  tambah  sedangkan  masalah  adalah  perbedaan antara harapan dan kenyataan.
2. Pengumpulan data.
Pengumpulan berbagai data yang diperlukan dalam perancangan produk.
3. Desain produk
Pembuatan  rancangan  produk  awal  yang  akan  dibuat  lengkap  dengan spesifikasinya.
4. Validasi desain
Proses penilaian terhadap rancangan berdasarkan pemikiran rasional bukan fakta di lapangan, denngan cara menghadirkan para ahli yang sesuai.
5. Revisi desain.
Koreksi ahli dijadikan untuk bahan perbaikan produk. 6.
Uji coba produk Hasil  dari  perbaikan  dibuat  prototipe  jadi,  kemudian  diuji  cobakan
penggunaanya  pada  kelompok  terbatas.  Desain  ujicoba  produk menggunakan  desain  ekperimen  dengan  cara  membandingkan  keadaan
sebelum  dan  sesudah  befoer-after  menggunakan  produk  atau menggunakan kelompok kontrol pretest-postest group desain. Kemudian
dilakukan uji efektifitas dengan menggunakan uji-t. 7.
Revisi produk Proses perbaikan produk berdasarkan saran dan hasil uji efektifitas pada uji
coba produk. 8.
Uji coba pemakaian Ujicoba  pemakaian  produk  yang  lebih  luas  dan  tetap  dinilai  kekuarangan
dna hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi produk
Perbaikan dilakukan apabila ada saran perbaiakan atau usulan pada ujicoba pada kelompok luas.
10. Produksi masall
Setelah  beberapa  kali  pengujian  dan  dinilai  efektif  maka  dapat  dilakukan produksi secara masall.
Dengan  model  borg  dan  gell  Sukmadinata,  2010  :  169-170,  maka  prosedur yang ditempuh dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dan pengumpulan data
Melakukan  penelitian  pendahuluan  dan  pengumpulan  data  awal  untuk kajian  pustaka,  pengamatan  kelas,  identifikasi  permasalahan  dan
merangkum permasalahan. 2.
Perencanaan Melakukan  perencanaan  yaitu  identifikasi  dan  definisi  ketrampilan,
perumusan tujuan dan uji ahli atau uji coba pada sekala kecil. 3.
Pengembangan draf produk Mengembangkan  jenisbentuk  produk  awal  meliputi  penyiapan  materi
pempelajaran, penyusunan buku petunjuk, dan perangkat evaluasi. 4.
Uji coba lapangan awal Melakukan  uji  coba  lapangan  awal  tahap  awal,  dilakukan  terhadap  1-3
sekolah  menggunakan  6-12  subjek.  Pengumpulan  informasidata  dengan menggunakan observasi, wawancara, kuesioner dan dilanjutkan analisi data.
5. Merevisi hasil uji coba
melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran- saran dari hasil uji lapangan awal.
6. Uji coba lapangan
Melakukan  uji  coba  lapangan  utama,  dilakukan  terhadap  5-15  sekolah, dengan 30-100 subjek.
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan
Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama.
8. Uji pelaksanaan lapangan.
Melakukan  uji  lapangan  oprasional  dilakukan  terhadap  10-30  sekolah, melibatkan  40-200  subjek,  data  dikumpulkan  melalui  wawancara,
observasi dan kuesioner. 9.
Penyempurnaan produk akhir. Perbaikan  terhadap  produk  akhir,  berdasarkan  saran  dalam  uji  coba
lapangan. 10.
Disemenasi dan implementasi Mendesiminasikan  dan  mengimplementasikan  produk,  melaporkan  dan
menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk  komersial, dan memantau
distribusi dan kontrol kualitas. Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and Carey
1985. Model ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah
–langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah:
1. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.
2. Melaksanakan analisi pembelajaran.
3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa.
4. Merumuskan tujuan performansi.
5. Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan.
6. Mengembangkan strategi pembelajaran.
7. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran.
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif.
9. Merevisi bahan pembelajaran.
10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Model  Dick and Carey  Model  Dick and Carey terdiri  dari 10 langkah. Setiap  langkah  sangat  jelas  maksud  dan  tujuannya  sehingga  bagi  perancang
pemula sangat cocok sebagai dasar untuk mempelajari model desain yang lain. Kesepuluh  langkah  pada  model  Dick  and  Carey  menunjukan  hubungan  yang
sangat  jelas,  dan  tidak  terputus  antara  langkah  yang  satu  dengan  yang  lainya. Dengan  kata  lain,  system  yang  terdapat  pada  Dick  and  Carey  sangat  ringkas,
namun  isinya  padat  dan  jelas  dari  satu  urutan  ke  urutan  berikutnya.  Langkah awal pada model Dick and Carey adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran.
Langkah ini sangat sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi maupun sekolah menengah dan sekolah dasar, khususnya dalam mata pelajaran tertentu di mana
tujuan  pembelajaran  pada  kurikulum  agar  dapat  melahirkan  suaturancangan pembangunan.
Penggunaan  model  Dick  and  Carey  dalam  pengembangan  suatu  mata pelajaran dimaksudkan agar:
  Pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan mampu  melakukan  hal
–hal  yang  berkaitan  dengan  materi  pada  akhir pembelajaran.
  Adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dikehendaki.
  Menerangkan  langkah–langkah  yang  perlu  dilakukan  dalam  melakukan perencanaan desain pembelajaran
G. Hasil penelitian yang relevan