Rancangan pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi persamaan dasar Akuntansi untuk SMK kelas X Akuntansi semester I.

(1)

viii

RANCANGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SMK KELAS X AKUNTANSI

SEMESTER I

Florentina Stevia Argawati Putri Universitas Sanata Dharma

2016

Tugas akhir ini bertujuan untuk memaparkan Rancangan Pengembangan Media Pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Materi Persamaan Dasar Akuntansi pada Siswa SMK Kelas X Jurusan Akuntansi semester I.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

Development) yang didesain sesuai dengan langkah-langkah penelitian dan pengembangan

menurut Sugiyono.

Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini telah dibuat sesuai dengan kebutuhan siswa SMK kelas X semester I, telah mempertimbangkan beberapa aspek juga kriteria dalam pemilihan media yang akan dikembangkan, dan telah sesuai dengan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono.


(2)

ix

MATERIALS OF BASIC ACCOUNTING THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMK IN THE FIRST SEMESTER

Florentina Stevia Argawati Putri Sanata Dharma

2016

This paper aims to present draft development of Learning Media of Student Worksheet of which topic is Creative Accounting Equation for the tenth grade Students of Accounting expertise in SMK in the first semester.

This paper is a research and development which is designed in accordance with the steps of research and development developed by Sugiyono.

Draft Development of Student Worksheet is the Material of Accounting Equation for the tenth grade Students of SMK in the first semester which has been made according to the needs of vocational students of the tenth grade student in the first semester. It has considered several aspects of the criteria in the selection of media that will be developed , and they are in accordance with steps of research and development developed by Sugiyono .


(3)

RANCANGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA

(LKS) MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK

SMK KELAS X AKUNTANSI SEMESTER I

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

FLORENTINA STEVIA ARGAWATI PUTRI NIM : 101334023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

(5)

(6)

iv

Persembahan

Dengan sepenuh hati karya ilmiah ini kupersembahkan untuk :  Tuhan Yesus Kristus

 Kedua orang tuaku yang terkasih yaitu Papa Wulfram Margono dan Veronica Purwati

 Kekasihku Nurcahya Wisnu Pratama  Keluarga PAK A 2010

 Sahabat-sahabatku yaitu Sela, Lita, Ema, dan Nina  Almamater Univesitas Sanata Dharma


(7)

v

Motto

Where there is a will, there is a way (dimana ada kemauan pasti ada jalan)

Learn from the mistake in the past, try by using a different way, and always hope for a successful future

(belajarlah dari kesalahan masa lalu, mencoba lagi dengan cara yang berbeda, dan selalu beharap untuk sebuah kesuksesan di masa depan)

Do the best and pray. God will take care of the rest


(8)

(9)

(10)

viii ABSTRAK

RANCANGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SMK KELAS X

AKUNTANSI SEMESTER I

Florentina Stevia Argawati Putri Universitas Sanata Dharma

2016

Tugas akhir ini bertujuan untuk memaparkan Rancangan Pengembangan Media Pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Materi Persamaan Dasar Akuntansi pada Siswa SMK Kelas X Jurusan Akuntansi semester I.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

Development) yang didesain sesuai dengan langkah-langkah penelitian dan

pengembangan menurut Sugiyono.

Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini telah dibuat sesuai dengan kebutuhan siswa SMK kelas X semester I, telah mempertimbangkan beberapa aspek juga kriteria dalam pemilihan media yang akan dikembangkan, dan telah sesuai dengan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono.


(11)

ix ABSTRACT

DEVELOPMENT DESIGN OF STUDENT WORKSHEET BASIC ON EQUATION MATERIALS OF BASIC ACCOUNTING THE TENTH

GRADE STUDENTS OF SMK IN THE FIRST SEMESTER

Florentina Stevia Argawati Putri Sanata Dharma

2016

This paper aims to present draft development of Learning Media of Student Worksheet of which topic is Creative Accounting Equation for the tenth grade Students of Accounting expertise in SMK in the first semester.

This paper is a research and development which is designed in accordance with the steps of research and development developed by Sugiyono.

Draft Development of Student Worksheet is the Material of Accounting Equation for the tenth grade Students of SMK in the first semester which has been made according to the needs of vocational students of the tenth grade student in the first semester. It has considered several aspects of the criteria in the selection of media that will be developed , and they are in accordance with steps of research and development developed by Sugiyono .


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan

judul “Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan

Dasar Akuntansi untuk SMK Kelas X Akuntansi Semester I” dengan baik. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di program studi pendidikan akuntansi, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan tugas akhir ini, kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Kahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.

4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia memberikan saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis.


(13)

xi

5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si. selaku dosen penguji I yang telah meluangkan waktu untuk menguji, memberi kritik dan saran demi kesempurnaan tugas akhir ini.

6. Bapak Dr. Sebastianus Widanarto P, S.Pd.,M.Si. selaku dosen penguji II yang telah meluangkan waktu untuk menguji, memberi kritik dan saran demi kesempurnaan tugas akhir ini.

7. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku dosen penguji III yang telah meluangkan waktu untuk menguji, memberi kritik dan saran demi kesempurnaan tugas akhir ini.

8. Keluarga tercinta, Papa dan Mama yang selalu memberikan semangat dan dorongan berupa materi dan doanya

9. Kekasih saya Nurcahya Wisnu Pratama, yang selalu mendukung usaha dan membantu saya.

10. Segenap sahabat-sahabat saya yang memberikan dukungannya agar saya cepat menyelesaikan tugas akhir ini, yaitu Gisella Ika, Herlita Setiawati, Emanuela Sarasmia, Chareninna Arysta F.

11. Seluruh teman-teman prodi pendidikan Akuntansi 2010 kelas A, terimakasih atas saran dan semangat selama ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi ini. Oleh karna itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaiakan dimasa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.


(14)

(15)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4


(16)

xiv

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Media Pembelajaran ... 6

B. Fungsi Media Pembelajaran ... 8

C. Jenis-jenis Media Pembelajaran... 9

D. Lembar Kerja Siawa ... 10

E. Kelebihan dan Kekurangan LKS ... 11

F. Fungsi Lembar Kerja Siswa ... 12

G. Penelitian dan Pengembangan ... 13

H. Karakterisik Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 20

I. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 20

BAB III PEMBAHASAN A. Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 23

B. Kelayakan Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 26

C. Draft Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 28

D. Pembahasan ... 35

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 37

B. Keterbatasan ... 38

C. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 40


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Hal tersebut menuntut agar guru mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Seiring dengan tanggung jawab profesional pengajar dalam proses pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru dituntut untuk selalu

menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program

pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, yaitu tujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasai oleh semua siswa.

Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran ini, setiap guru dituntut untuk benar-benar memahami strategi pembelajaran yang akan diterapkannya. Sehubungan dengan hal tersebut yang menjadi masalah yaitu, seorang guru perlu memikirkan strategi atau pendekatan yang akan digunakan seperti halnya media pembelajaran yang akan digunakan.


(18)

2

Masalah pembelajaran akuntansi pada siswa SMK kelas X semester I yang sering muncul yaitu siswa SMK kelas X masih asing dengan mata pelajaran akuntansi, buku paket atau buku latihan yang kurang menunjang, dan kurang adanya buku pedoman dari guru. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan media yang murah dan efisien yang meskipun sederhana, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Salah satu penyebab masalah diatas adalah kurangnya buku latihan atau buku paket yang menjunjang, merupakan akibat dari belum optimalnya media pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya. Maka dari itu, pengembangan media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Melalui analisis kebutuhan siswa diketahui berdasarkan observasi ketika mahasiswa PPL bahwa siswa memerlukan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Siswa membutuhkan media pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, dan berkualitas. Oleh karena itu pengembang atau peneliti membuat langkah terobosan yang diharapkan dapat mengembalikan motivasi dan semangat belajar siswa dengan mengembangkan media pembelajaran yang menarik.

Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: (1) motivasi, (2) perbedaan individual, (3) tujuan pembelajaran, (4) organisasi isi, (5) persiapan sebelum belajar, (6) emosi, (7) partisipasi, (8) umpan balik, (9)


(19)

3

penguatan, (10) latihan dan pengulangan, dan (11) penerapan. Dari beberapa pertimbangan pemilihan media pembelajaran di atas, terdapat kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media, yaitu sebagai berikut: (a) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) tepat untuk mendukung isi pelajaran, (c) praktis, luwes dan bertahan, (d) guru terampil menggunakannya, (e) pengelompokan sasaran, dan (f) mutu teknis.

Media pembelajaran yang akan dikembangkan adalah berupa lembar kerja siswa yang dilengkapi dengan instruksi-instruksi yang lengkap dan kolom-kolom yang sudah disediakan juga sangat lengkap. Selain itu lembar kerja siswa dinilai sangat baik dipergunakan dalam latihan pengembangan dan penunjang untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar untuk mengoptimalkan hasil belajar.

Dalam hal ini materi yang akan dipelajari tentang persamaan dasar akuntansi pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan kelas X Bidang Keahlian Akuntansi. Materi persamaan dasar akuntansi adalah refleksi dari kegiatan sehari-hari siswa. Pemilihan materi dan media dimaksudkan agar siswa Sekolah Menengah Kejuruan kelas X Bidang Keahlian Akuntansi mampu mengubah kondisi pembelajaran dari yang biasanya guru berperan

menentukan “apa yang dipelajari” menjadi “bagaimana menyediakan dan

memperkaya pengalaman belajar siswa”. Pengalaman belajar siswa dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain. Penyajian pembelajaran akuntansi dengan menggunakan LKS menuntut


(20)

4

adanya partisipasi aktif dari para siswa, karena LKS merupakan bentuk usaha guru untuk membimbing siswa secara terstruktur, melalui kegiatan yang mampu memberikan daya tarik kepada siswa untuk mempelajari akuntansi. Melalui pembelajaran dengan LKS keefektifan proses belajar mengajar dapat ditingkatkan.

Berdasarkan latar belakang yang telah ada di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah tersebut dengan judul:

RANCANGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SISWA SMK

KELAS X AKUNTANSI SEMESTER I”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan berbagai masalah: Lembar Kerja Siswa (LKS) Persamaan Dasar Akuntansi yang seperti apa yang layak digunakan siswa SMK Kelas X Akuntansi ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasakan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas media pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS). Melalui media pembelajaran lks ini diharapkan siwa dapat dengan mudah mempelajari pelajaran akuntansi.


(21)

5 D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa

Untuk membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa khusunya pada mata pelajaran akuntansi.

2. Bagi Sekolah

Menambah variasi media pembelajaran yang dapat digunakan sewaku-waktu baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

3. Bagi Guru

Sebagai alternatif media pembelajaran yang menarik dan bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi peneliti berikutnya.

5. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang telah di peroleh selama studi dan didalam meneliti penulis juga memperoleh pengalaman yang dapat dipraktikan.


(22)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengembangan Media Pembelajaran

1. Definisi Pengembangan Media Pembelajaran

Pengembangan dalam arti yang sangat sederhana adalah suatu proses, cara pembuatan. Menurut Iskandar Wiryokusumo (2011). Pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya atas prakarsa sendiri menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesama, maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri. H.M Arifin (1977). Berpendapat bahwa pengembangan bila dikaitkan dengan pendidikan berarti suatu proses perubahan secara bertahap kearah tingkat yang cenderung lebih tinggi dan


(23)

7

meluas dan mendalam yang secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan atau kematangan.

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yang dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology

(AECT).

Dari pengertian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan media

pembelajaran adalah proses perubahan secara bertahap dalam

menyampaikan materi pembelajaran dengan media yang menyenangkan.

2. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut:


(24)

8

b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran;

c. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar; d. membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik.

c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.

d. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.

B. Fungsi Media Pembelajaran

Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:

a. menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah;

b. membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya; c. membuat konsep abstrak ke konsep konkret;


(25)

9

d. memberi kesamaan persepsi;

e. mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak; f. menyajikan ulang informasi secara konsisten;

g. memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.

C. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Ragam jenis media pembelajaran sangatlah beragam. Ini tentu sangat menguntungkan kita karena kita bisa memilih media pembelajaran sesuai dengan topik yang akan kita ajarkan. Ada 6 jenis media pembelajaran:

a. Media Visual

Media visual berfungsi untuk meyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk-bentuk visual. Selain itu, media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas ide, menggambarkan fakta yang mungkin mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual. Jenis-jenis media visual antara lain: gambar, foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta atau globe, papan flanel, dan papan buletin.

b. Media Audio

Media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada


(26)

lambang-10

lambang auditif. Jenis-jenis media audio antara lain: radio dan alat perekam atau tape recorder.

c. Media Proyeksi Diam

Jenis-jenis media proyeksi diam antara lain: film bingkai, film rangkai, OHT, opaque proyektor, dan mikrofis.

d. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual

Jenis-jenis media proyeksi gerak dan audio visual antara lain: film gerak, film gelang, program TV, dan video.

e. Multimedia

Vaughan (2004) menjelaskan bahwa “Multimedia adalah sembarang

kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi, dan video

yang diterima oleh pengguna melalui komputer”. Sedangkan Heinich dkk. (2005) mengatakan bahwa “Multimedia merupakan

penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang terpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video untuk membentuk

aturan informasi ke dalam sistem komputer”.

f. Benda

Benda-benda yang ada di alam sekitar dapat juga digunakan sebagai media pembelajaran, baik itu benda asli maupu tiruan.

D. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa merupakan salah satu komponen dari perangkat pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur kemampuan serta pemahaman


(27)

11

siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Lembar kerja siswa (LKS) adalah media belajar yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa dalam suatu kelas untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (Lestari, 2007:9).

Bulu Lestari (2007 : 9) memberikan pengertian tentang LKS bahwa LKS adalah lembar yang berisi informasi perintah atau instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk penerapan belajar untuk mencapai tujuan instruksi khusus. Menurut Ratna (2004 : 2) bahwa LKS adalah salah satu media pembelajaran, yaitu guru memberikan tugas agar siswa melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa LKS adalah tugas yang diberikan kepada siswa untuk memberikan kesempatan mendapat pengetahuan yang lebih lus tentang topik-topik dan konsep-konsep yang telah diajarkan di dalam kelas, dan menyediakan suatu pola untuk menganalisis materi pelajaran itu.

E. Kelebihan dan Kekurangan LKS

Kelebihan Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Menunjukkan siswa lebih aktif karena harus mengerjakan LKS

2. Menuntut siswa lebih untuk mencapai kompetensi dasar yang diinginkan 3. Situasi siswa lebih demokratis, sehingga dapat menimbulkan gairah

belajar siswa

4. Melatih dan mengembangkan cara belajar siswa untuk dapat belajar mandiri.


(28)

12

5. Guru dapat mengetahui sejauh mana pencapaian siswa dalam suatu pokok/sub pokok bahasan melalui LKS yang diperiksa oleh guru.

Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Membutuhkan waktu yang relatif banyak dalam mempersiapkannya

2. Siswa yang kurang akan tinggal oleh temannya yang lebih giat belajar, sehingga untuk mengurangi ketertinggalan siswa yang kurang dengan siswa yang lebih, maka dalam pembagian kelompok kerja diusahakan adanya pemerataan siswa yang pandai pada setiap kerja.

3. Guru yang kurang kreatif dalam membuat LKS akan mengalami

kesulitan, sehingga untuk menghindari hal demikian, maka guru perlu membuat pelatihan khusus dari Dinas Pendidikan Nasional sebelum membuat LKS yang nantinya akan digunakan sekolah (Ratna, 2004).

F. Fungsi Lembar Kerja Siswa

Fungsi LKS disini ditinjau dari dua segi yaitu bagi siswa dan bagi guru. Penjelasan dengan dua hal yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek ataupun di luar kelas/ ruang belajar.

b. Sebagai sarana belajar dimana siswa berpeluang besar untuk

mengembangkan kemampuannya, menerapkan pengetahuannya,

melatih keterampilannnya, dan memproses diri sendiri untuk mendapatkan perolehannya.


(29)

13

2. Bagi Guru

Melalui LKS, guru dapat menyelenggarakan kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan metode “membelajarkan siswa” yang

tinggi. Guru hanya memberikan instruksi bila dibutuhkan, tidak dalam bentuk jawaban atas pertanyaan tetapi berupa panduan bagi siswa untuk memecahkan masalah tersebut.

G. Penelitian dan Pengembangan (Research and Depelopment )

Meteode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya

research and depelopment adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Borg and Gall (1989 : 624), educational research and depelopmant is

a process used to develop and validate educational product, atau dapat

diartikan bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan produk yang sudah ada melainkan untuk menemukan pengetahuan dan jawaban atas permasalahan praktis.

Metode pengembangan dan penelitian juga didefinisikan sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2011 : 297), selanjutnya, penelitian pengembangan adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik (Sukmadinata 2009) penelitian


(30)

14

pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sujadi, 2003: 164). Sejalan dengan hal tersebut, menurut Richey and Klein (2007 : 1), pengembangan adalah proses penerjamahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan dengan desain sistematik, pengembangan dan evaluasi memproses dengan maksud menetapakan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajran dan non-pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada.

Model penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2009 : 409), penelitian dan pengembangan terdiri dari 10 langkah yaitu :

1. Potensi dan masalah.

Penelitian harus berangkat dari potensi atau masalah. Potensi adalah segala seuatu yang memiliki nilai tambah pada produk yang diteliti. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan meningkatkan pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti. Masalah juga bisa dijadikan sebagai potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Masalah akan terjadi jika terdapat penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini bisa diatasi melalui R&D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.


(31)

15

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

3. Desain produk

Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and

development bermacam-macam. Sebagai contoh dalam bidang teknologi,

orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk berkualias, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya serta memudahkan fihak lain untuk memulainnya. Desain sistem ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian.

4. Validasi desain

Proses penilaian terhadap rancangan berdasarkan pemikiran rasional bukan fakta di lapangan, dengan cara menghadirkan para ahli yang sesuai. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.

5. Revisi desain.

Setelah validasi desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya.


(32)

16

Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.

6. Uji coba produk

Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan produk tersebut yang diuji coba. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efisiensi sistem kerja lama dengan yang baru.

7. Revisi produk

Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata lebih baik dari sistem lama. Perbedaan ini sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dpat diberlakukan.

8. Uji coba pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Ujicoba pemakaian produk yang lebih luas dan tetap dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi produk

Revisi produk ini dilakukan apabila dalam perbaikan kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya


(33)

17

pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja.

10. Pembuatan produk masal

Setelah beberapa kali pengujian dan dinilai efektif maka dapat dilakukan produksi secara masal.

Dengan model Borg dan Gell (Sukmadinata, 2010 : 169-170), maka prosedur yang ditempuh dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dan pengumpulan data

Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan data awal untuk kajian pustaka, pengamatan kelas, identifikasi permasalahan dan merangkum permasalahan.

2. Perencanaan

Melakukan perencanaan yaitu identifikasi dan definisi ketrampilan, perumusan tujuan dan uji ahli atau uji coba pada sekala kecil.

3. Pengembangan draf produk

Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi penyiapan materi pempelajaran, penyusunan buku petunjuk, dan perangkat evaluasi.

4. Uji coba lapangan awal

Melakukan uji coba lapangan awal tahap awal, dilakukan terhadap 1-3 sekolah menggunakan 6-12 subjek. Pengumpulan informasi/data dengan menggunakan observasi, wawancara, kuesioner dan dilanjutkan analisis data.


(34)

18

melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan awal.

6. Uji coba lapangan

Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 5-15 sekolah, dengan 30-100 subjek.

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan

Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama.

8. Uji pelaksanaan lapangan.

Melakukan uji lapangan oprasional (dilakukan terhadap 10-30 sekolah, melibatkan 40-200 subjek), data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan kuesioner.

9. Penyempurnaan produk akhir.

Perbaikan terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba lapangan.

10.Desiminasi dan implementasi

Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan kontrol kualitas.

Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and Carey (1985). Model ini termasuk ke dalam model prosedural.


(35)

19

1. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran. 2. Melaksanakan analisi pembelajaran.

3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa. 4. Merumuskan tujuan performansi.

5. Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan. 6. Mengembangkan strategi pembelajaran.

7. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran.

8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif. 9. Merevisi bahan pembelajaran.

10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.

Model Dick and Carey Model Dick and Carey terdiri dari 10 langkah. Setiap langkah sangat jelas maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk mempelajari model desain yang lain. Kesepuluh langkah pada model Dick and Carey menunjukan hubungan yang sangat jelas, dan tidak terputus antara langkah yang satu dengan yang lainya. Dengan kata lain, sistem yang terdapat pada Dick and Carey sangat ringkas, namun isinya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan berikutnya. Langkah awal pada model Dick and Carey adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran. Langkah ini sangat sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi maupun sekolah menengah dan sekolah dasar, khususnya dalam mata pelajaran tertentu di mana tujuan pembelajaran pada kurikulum agar dapat melahirkan suatu rancangan pembangunan.


(36)

20

Penggunaan model Dick and Carey dalam pengembangan suatu mata pelajaran dimaksudkan agar:

 Pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan mampu melakukan hal–hal yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran.

 Adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dikehendaki.

 Menerangkan langkah–langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan perencanaan desain pembelajaran

H. Karakteristik Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegitan seperti percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.

2. Merupakan bahan ajar cetak.

3. Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik.

4. Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan,

daftar isi, dan lain-lain.

I. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Secara umum pengembangan media pembelajaran adalah suatu upaya untuk menciptakan suatu alat atau produk baru yang kegunaannya sesuai


(37)

21

bidang yang dikembangkan sebagai jalan untuk membantu dalam pembelajaran seseorang untuk lebih mengenal, mengetahui dan memahami materi pembelajaran. Ada penelitian yang membahas tentang pengembangan media untuk membantu dalam kegiatan proses belajar mengajar, yaitu Agung Nugroho (2013), Pinalis Tiodora (2014), dan Indriana Mei Listiyani (2012).

Dalam penelitiannya, Agung Nugroho memberi judul “Pengembangan

Lembar Kerja Siswa dengan Media Gambar Untuk Membantu Siswa Kelas XI

IPS Memahami Materi Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa”, yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Akuntansi dengan media gambar yang layak digunakan untuk siswa kelas XI IPS dalam memahami materi Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa, yang mempunyai kelebihan berupa gambar-gambar pada lembar kerja siswa sehingga meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Pinalis Tiodora yang berjudul

Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Pada

Kompetensi Dasar Persamaan Dasar Akuntansi Pada Siswa SMK kelas X”

menemukan media pembelajaran akuntansi berupa komik yang dikembangkan layak digunakan dalam pelajaran akuntansi khususnya pada kompetensi penafsiran persamaan akuntansi untuk meningkatkan pemahaman siswa SMK kelas X.

Demikian juga dari penelitian yang dilakukan oleh Indriana Mei Listiyani


(38)

22

Akuntansi pada Kompetensi Dasar Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa

SMK Kelas X”menemukan bahwa media pembelajaran berbentuk Komik Akuntansi yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan. Terbukti dengan skor penilaian oleh ahli materi sebesar 131,11 atau 87,54% yang termasuk dalam kriteria sangat baik, skor penilaian ahli media sebesar 105,50 atau 92% yang termasuk dalam kriteria sangat baikdan skor penilaian oleh praktisi pembelajaran sebesar 169 atau 99,39% yang termasuk dalam kriteria sangat baik. Pada uji coba lapangan, dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan komik akuntansi, berhasil meningkatkan rata-rata nilai tes siswa dari 51,88 manjadi 92,5. Dengan demikian, media pembelajaran berbentuk komik ini sangat layak digunakan untuk pembelajaran akuntansi di SMA Kelas X.


(39)

23 BAB III PEMBAHASAN

A. Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Menurut Sugiyono (2011:408) langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu dan untuk menguji kefektifan produk yang dimaksud. Langkah-langkah yang sudah dilakukan peneliti terinci sebagai berikut:

11. Potensi dan masalah.

Penelitian harus berangkat dari potensi atau masalah. Masalah yang ditemui oleh peneliti pada pembelajaran akuntansi yaitu siswa SMK kelas X masih asing dengan mata pelajaran akuntansi, buku paket atau buku latihan yang kurang menunjang, dan kurang adanya buku pedoman dari guru.

Salah satu penyebab masalah di atas yang paling menonjol adalah kurangnya buku latihan atau buku paket yang menjunjang, merupakan akibat dari belum optimalnya media pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya. Maka dari itu, pengembangan media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Potensi adalah segala sesuatu yang memiliki nilai tambah pada produk yang diteliti. Melalui analisis kebutuhan siswa diketahui berdasarkan observasi ketika mahasiswa PPL bahwa siswa memerlukan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Siswa membutuhkan media pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, dan berkualitas. Oleh karena itu pengembang atau peneliti membuat langkah


(40)

24

terobosan yang diharapkan dapat mengembalikan motivasi dan semangat belajar siswa dengan mengembangkan media pembelajaran yang menarik. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan meningkatkan pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti. Masalah juga bisa dijadikan sebagai potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Masalah ini bisa diatasi melalui research and

development dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model,

pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan pengembangan lembar kerja siswa.

12. Pengumpulan data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data guna memperoleh informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan melakukan rancangan pengembangan lembar kerja siswa yang sesuai yang diharapkan dapat mengatasi masalah di atas.

13. Desain produk

Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and

development bermacam-macam. Sebagai contoh dalam bidang teknologi,

orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk berkualias, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai


(41)

25

pegangan untuk menilai dan membuatnya serta memudahkan fihak lain untuk memulainnya. Desain sistem ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian.

14. Validasi desain

Proses penilaian terhadap rancangan berdasarkan pemikiran rasional bukan fakta di lapangan, dengan cara menghadirkan para ahli yang sesuai. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.

15. Revisi desain.

Setelah validasi desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan ahli desain, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.

16. Uji coba produk

Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung duji coba dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan produk tersebut yang diuji coba. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efisiensi sistem kerja lama dengan yang baru.


(42)

26

Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata lebih baik dari sistem lama. Perbedaan ini sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat diberlakukan.

18. Uji coba pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Ujicoba pemakaian produk yang lebih luas dan tetap dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.

19. Revisi produk

Revisi produk ini dilakukan apabila dalam perbaikan kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja.

20. Pembuatan produk masal

Setelah beberapa kali pengujian dan dinilai efektif maka dapat dilakukan produksi secara masal.

B. Kelayakan Rancangan Lembar Kerja Siswa

Setelah melalukan rancangan untuk mengembangkan lembar kerja siswa (lks) yang sesuai dengan masalah-masalah yang telah ditemukan di atas, peneliti juga sudah melakukan langkah-langkah yang sesuai yang


(43)

27

menunjang pengembangan lembar kerja siswa. Ada 3 langkah yang telah dilakukan peneliti sejauh ini yaitu dengan merumuskan potensi dan masalah, pengumpulan data dan yang terakhir adalah mendesain produk yang akan dikembangkan. Desain lembar kerja siswa yang sudah dibuat oleh peneliti sudah cukup mewakili pengembangan lembar kerja siswa dari lembar kerja siswa yang sudah ada. Desain lembar kerja siswa yang sudah dikembangkan oleh peneliti lebih menarik, dilengkapi dengan instruksi-instruksi yang engkap dan kolom-kolom yang sudah disediakan juga sangat lengkap. Selain itu, lembar kerja siswa ini dinilai sudah layak dikembangkan karena dinilai sangat baik digunakan dalam latihan pengembangan dan penunjang untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dlam proses belajar mengajar untuk mengoptimalkan hasil belajar. Desain lembar kerja siswa ini sudah menjawab permasalahan yang ada dan dapat digunakan untuk menunjang hasil belajar siswa sehingga desain lembar kerja siswa yang dirancang oleh peneliti ini sudah layak diuji cobakan.


(44)

28

C. Draft Rancangan Lembar Kerja Siswa (LKS)


(45)

29


(46)

30


(47)

31


(48)

32


(49)

(50)

(51)

35 D. Pembahasan

Langkah-langkah Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah di lakukan yang sesuai dengan model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono, yaitu:

1. Potensi dan masalah

masalah yang ditemukan peneliti pada saat peneliti

melaksanakan program PPL di SMK Putra Tama adalah masih asingnya mata pelajaran Akuntansi pada siswa kelas X, begitu juga dengan buku-buku paket penunjang mata pelajaran Akuntansi yang tersedia di sekolah tersebut masih sangat kurang. Selain itu juga latihan-latihan soal yang ada pada buku paket yang ada tidak begitu banyak sehingga siswa kurang mendapatkan latihan-latihan soal akuntansi yang seharusnya pada mata pelajaran Akuntansi terdapat banyak latihan soal untuk melatih siswa untuk lebih terampil dalam mempelajari Akuntansi. Oleh karena masalah tersebut peneliti membuat Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Akuntansi materi Persamaan Dasar Akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMK kelas X Jurusan Akuntansi semester I dalam mempelajari Akuntansi.

2. Pengumpulan Data

Setelah menemukan potensi dan masalah seperti di atas, maka peneliti mengumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk merancang Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Pada langkah ini peneliti hanya membuat Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Akuntansi materi Persamaan Dasar Akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMK kelas X Jurusan Akuntansi semester I.


(52)

36

Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian dan pengembangan bermacam-macam. Pada tahap ini peneliti merancang desain produk dengan memperimbangkan beberapa kriteria pemilihan media, yaitu: (a) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) tepat untuk mendukung isi pelajaran, (c) praktis, luwes, dan bertahan, (d) guru terampil menggunakannya, (e) pengelompokan sasaran, dan (f) mutu teknis. Desain sistem ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian.

Langkah-langkah selanjutnya melalui validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi prodk, uji coba pemakaian, revisi produk dan produksi masal tidak dilakukan peneliti.


(53)

37 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini dibuat untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah pada Bab 1. Beradasarkan peneliti dalam perancagan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Peneliti telah membuat Rancangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini sesuai dengan kebutuhan siswa dengan memperhatikan pertimbangan beberapa hal sebagai berikut: (1) motivasi, (2) perbedaan individual, (3) tujuan pembelajaran, (4) organisasi isi, (5) persiapan sebelum belajar, (6) emosi, (7) partisipasi, (8) umpan balik, (9) penguatan, (10) latihan dan pengulangan, dan (11) penerapan.

2. Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi

Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini mempertimbangkan beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut: (a) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) tepat untuk mendukung isi pelajaran, (c) praktis, luwes dan bertahan, (d) guru terampil menggunakannya, (e) pengelompokan sasaran, dan (f) mutu teknis. 3. Langkah-langkah yang telah dilakukan peneliti dalam membuat

Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi Untuk Siswa SMK kelas X semester I ini sudah sesuai dengan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono, yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk masal, tetapi peneliti hanya


(54)

38

melakukan 3 langkah, yaitu: (1) menemukan potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, dan (3) desain produk. Menurut peneliti Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi ini sudah layak digunakan oleh siswa SMK kelas X Akuntansi.

B. Keterbatasan

Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini juga memiliki keterbatasan yaitu waktu yang disediakan untuk peneliti untuk meneruskan rancangan pengembangan lembar kerja siswa (LKS). Selain itu, media lembar kerja siswa (LKS) ini belum diujikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar siswa.

C. Saran

Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini, peneliti merumuskan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Media pembelajaran adalah sarana untuk belajar, maka manfaatkan media pembelajaran yang tersedia terutama media pembelajaran lembar kerja siswa (LKS) ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pemahaman materi dan prestasi belajar.

2. Bagi Guru

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Guru sebaiknya tidak boleh kehilangan ide-ide yang brilian agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegitan belajar di kelas.

3. Bagi sekolah

Sekolah hendaknya pintar dalam memanfaatkan media pembelajaran yang telah tersedia di sekolah.


(55)

39

Mengingat rancangan media pembelajaran lembar kerja siswa (LKS) ini hanya terdiri dari satu materi saja, maka alangkah baiknya untuk media pembelajaran dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS) selanjutnya dapat memuat lebih banyak materi pelajaran dan menggunakan gambar-gambar yang lebih menarik agar produk yang dihasilkan menjadi lebih baik.


(56)

40

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Sukirman, M.Pd. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah, B. 2002. Belajar dengan Pendekatan Aktif, Inovatif, Lingkungan,

Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sardiman A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: CV Rajawali.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Erhan dan Yusuf Junaedi. 2000. Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi

Indonesia Perusahaan Jasa dan Dagang. Jakarta: Ercontara Rajawali.

Anggawirya, Erhans, WIT. 2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.

Fathoni, Nur Huda. 2010. Tugas PBA Lembar Akuntansi Siswa Kelas 1 SMK

Mengelola Buku Jurnal. Malang.

Harti, Dwi. 2011. Modul Akuntansi 1A. Semarang: Erlangga.

Harti, Dwi. 2011. Modul Akuntansi 1B. Semarang: Erlangga.

Haryono, Al. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi Edisi 1 Jilid ke-6. Yogyakarta: Liberty.

Lestari, Endah Budi. 2010. Akuntansi 1A untuk SMK. Yogyakarta: LP2IP.

Soemantri, Hendi. 2005. Memahami Akuntansi SMK Seri A. Bandung: Armico.


(57)

41

Tim Akuntansi SMK. 2007. Mengelola Bukti Akuntansi. Jakarta: Galaxy Puspa Mega.

Widayati, Elis. 2010. Mudah Memahami Akuntansi untuk SMA Sederajat. Yogyakarta: Flashbooks.

www.google.com

www.belajar-muganet.com/smk www.e-dukasi.net

Http://daruiulum.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.HTML//


(58)

42


(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

5

1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan penyajian laporan mengei transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan serta penafsiran atau hasil – hasilnya. Transaksi keuangan merupakan tindakan atau peristiwa – perstiwa yang terjadi dalam suatu perusahaan yang dapat dinilai/diukur dengan satuan uang.

Objek akuntansi adalah transaksi yang bersifat finansial/keuangan atau transaksi yang akibatnya dapat diukur dengan satuan uang.

2. Tujuan Akuntansi

Tunjuan akuntansi antara lain meliputi hal-hal berikut.

a. Memberikan informasi keuangan dari suatu unit ekonomi. b. Mengetahui akibat transaksi terhadap harta, utang, dan modal.

c. Mengetahui susunan dan nilai harta-harta, uang, serta modal setiap saat diperlukan.

d. Mengetahui laba/rugi (hasil kegiatan operasi) selama periode tertentu.

3. Fungsi-Fungsi Akuntansi

Akuntansi berfungsi sebagai alat untuk hal-hal sebagai berikut. a. Mencatat dan menganalisis transaksi keuangan perusahaan. b. Meringkas catatan-catatan mengenai transaksi keuangan menjadi


(64)

6

c. Mengadakan interpretasi atas hasil-hasil transaksi keuangan sebagai pedoman melalui laporan keuangan.

4. Pengguna dan Keuangan Informasi Akuntansi

Adapun pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi antara lain sebagai berukut.

a. Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan (Manajer)

Bagi manajer perusahaan, informasi akuntansi digunakan untuk melindungi harta perusahaan, menyusun rencana kegiatan perusahaan yang akan dating, mengukur laba perusahaan dalam periode tertentu, dan mengawasi kegiatan perusahaan.

b. Pihak Ekstern Perusahaan

Selain pihak intern perusahaan, masih terdapat pihak-pihak lain di luar perusahaan yang memerlukan informasi akuntansi. Pihak-pihak tersebut di antaranya sebagai berikut.

1) Investor atau calon investor, para investor melakukan penanaman modal dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan bagian laba. Investor atau calon investor memerlukan informasi akuntansi untuk membantu menentukan apakah harus membeli atau menjual investasi tersebut.

2) Karyawan, karyawan dan kelompok yang mewakili mereka

membutuhkan informasi akuntansi untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi tersebut jjuga diperlukan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa (gaji), manfaat pension, dan pembukaan lapangan pekerjaan atau kebutuhan tenaga kerja.

3) Pemberi pinjaman (bank), pemberi pinjaman hanya bersedia memberikan kreditnya kepada suatu perusahaan yang dipandang mampu mengembalikan atau mengangsur pinjaman beserta bunganya pada saat jatuh tempo atau tepat pada waktunya. 4) Pemasok/kreditur lainnya, pemasok atau kreditur lainnya tertarik

dengan informasi akuntansi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi

pinjaman, kecuali jika sebagai pelanggan utama mereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5) Pelanggan, pelanggan membutuhkan informasi akuntansi untuk kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.

6) Pemerintah, pemerintah menggunakan informasi akuntansi untuk pembayaran pajak, ketaatan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan penetapan kebijakan tertentu.


(65)

7

7) Masyarakat, perusahaan mempengaruhi masyarakat dengan berbagai cara, di antaranya perusahaan dapat memberikan

kontribusi yang berarti pada perkonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic.

5. Bidang Spesialisasi Akuntansi

Mengingat penggunaan akuntansi sudah demikian luas dalam kehidupan dan pengelolaan usaha mengakibatkan munculnya berbagai macam spesialisasi di bidang akuntansi. Berdasarkan tujuannya, spesialisasi di bidang akuntansi dapat dibedakan menjadi berikut.

a. Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah akuntansi yang tujuan utamanya mengolah data keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan terutama untuk kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan. b. Akuntansi biaya (cost accounting) adalah akuntansi yang tujuan

utamanya adalah mengolah informasi biaya untuk menghasilkan laporan harga pokok dan informasi biaya operasional maupun biaya

nonoperasional sebagai dasar untuk menetapkan harga jual,

menetapkan nilai persediaan, serta pengawasan dan pengendalian biaya terutama untuk kepentingan pihak intern perusahaan.

c. Akuntansi manajemen (management accounting) adalah bidang akuntansi yang tujuannya menyediakan dan mengolah informasi keuangan untuk kebutuhan manajemen perusahaan sebagai dasar utnuk menyusun perencanaan, pengawasan, dan kebijakan lainnya yang segera harus diambil dalam operasional unit usaha/perusahaan.

d. Akuntansi pemerikasaan (auditing) adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk melakukan verivikasi kembali terhadap keabsahan dokumen dan prosedur serta proses akuntansi yang telah dilaksanakan oleh pihak manajemen/pengelola perusahaan, sehingga laporan keuangan/informasi akuntansi yang disajikan oleh pihak manajemen sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, objektif, dan dapat dipercaya.

e. Akuntansi perpajakan (tax acounting) adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan laporan keuangan untuk keperluan fiscal/perpajakan dan pengisian SPT.

f. Akuntansi anggaran (budgeting) adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyusun rencana kerja untuk masa yang akan datang yang dilengkapi dengan rincian taksiran biaya operasional dengan titik tolak data akuntansi masa lalu.

g. Akuntansi pemerintahan (government accounting) adalah bidang

akuntansi yang dilaksanakan untuk mengelola anggaran pendapatan dan belanja Negara yaitu aplikasi konsep-konsep dan standar-standar


(66)

8

h. System akuntansi (accounting system) adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk penetapan prosedur dan pengendalian data akuntansi, sehingga proses akuntansi dapat berjalan lancer, cepat, tepat, efektif, dan efisien.

6. Tugas-Tugas Jabatan/Profesi dalam Bidang Akuntansi

Jabatan/profesi dalam bidang akuntansi disebut akuntan. Akuntan adalah orang yang mempunyai keahlian/spesialisasi dan kemahiran di bidang akuntansi. Gelar akuntan akan diberikan kepada:

a. Mereka yang mempunyai ijazah jurusan akuntansi (program akuntan) dan universitas atau badan perguruan tinggi sejenis yang telah diakui atau ditunjuk oleh pemerintah.

b. Mereka yang mempunyai sertifikat Ujian Negara Akuntansi (UNA) atau program profesi akuntansi, serta

c. Mereka yang telah memiliki gelar srjana jurusan akuntansi yang telah menempuh pendidik profesi akuntan.

Profesi akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Akuntan public (public accountan) adalah orang yang ahli di bidang akuntansi dan secara resmi memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk menjual jasa bidang akuntansi kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Jasa yang dapat diberikan atau dijual oleh seseorang akuntan publik adalah jasa pemeriksaan (auditing), jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen (management advisory service). b. Akuntan intern (private accountan) adalah ahli akuntansi yang

bekerja untuk dan atas nama suatu perusahaan. Untuk menjadi seorang akuntan intern tidak perlu mendapat izin resmi dari Menteri Keuangan. Akuntan intern adalah seorang karyawan dan menerima gaji dari perusahaan tempatnya bekerja. Tugas seorang akuntan intern antara lain menyusun system akuntansi, menyusun laporan keuangan, menyusun budget/anggaran, menangani masalah perpajakan, dan melakukan pemeriksaan intern.

c. Akuntan pemerintah (government accountan) adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah seperti BPK, BPKP, BUMN, BUMD, inspektorat Jendral, dan Inspektorat Wilayah Provinsi. d. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja dan bertugas dalam

bidang pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengembangan ilmu akuntansi misalnya di lembaga-lembaga penelitian akuntansi sekolah dan universitas.

7. Jenis-Jenis Perusahaan

Terdapat tiga jenis perusahaan yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.


(67)

9

a. Perusahaan manufaktur, perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong dalam perusahaan manufaktur seperti pabrik rokok, pabrik sabun, dan sebagainya.

b. Perusahaan dagang, perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari perusahaan lain barang yang akan dijualnya.

c. Perusahaan jasa, perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat mata. Contoh perusahaan jasa adalah hotel, biro perjalanan, dan sebagainya.

1. Mengidentifikasi Transaksi Keuangan

Sebagai suatu system informasi keuangan, akuntansi merupakan proses dari tiga kegiatan yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan

pengkominukasian transaksi keuangan dalam suatu organisasi, baik perusahaan maupun bukan perusahaan kepada pihak-pihakyang menggunakan informasi keuangan tersebut.

Bagian pertama dalam proses ini adalah pengidentifikasian transaksi-transaksi keuangan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memilih dan menyeleksi peristiwa-periistiwa (transaksi keuangan) yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam perusahaan serta dapat mengukur dengan satuan uang.

Transaksi-transaksi keuangan tersebut harus diidentifikasi dan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa peristiwa yang diwujudkan dalam suatu kegiatan, misalnya sebagai berikut.

a. Investasi (penanaman) modal oleh pemilik dalam perusahaan. b. Pembelian barang-barang oleh perusahaan.

c. Pembelian perlengkapan oleh perusahaan. d. Pembelian peralatan oleh perusahaan.

e. Penjualan barang atau jasa kepada langganan.

f. Pembayaran beban-beban/biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

g. Pembayaran utang kepada kreditur.

h. Penerimaan piutang dari langganan (debitur). i. Pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik. j. Pemakaian perlengkapan.

Setelah transaksi keuangan daoat teridentifikasi dan diukur dengan satuan uang, kegiatan yang kedua adalah proses pencatatan


(68)

10

kronologis). Di dalam proses pencatatan, transaksi keuangan tersebut juga diklarifikasikan dan dilakukan peringkasan.

Kemudian kegiatan yang ketiga adalah proses mengominikasikan transaksi keuangan tersebut ke dalam bentuk laporan/informasi keuangan yang disajikan untuk kepentingan pihak-pihak pengguna informasi keuangan tersebut. Pengguna atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi dapat menganalisis dan

menginterpretasikan/menafsirkan informasi keuangan tersebut sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan untuk

menentukan langkah-langkah berikutnya.

2. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan dasar akuntansi adalah hubungan antara unsur-unsur harta, utang, dan modal dalam satu posisi keuangan perusahaan. Persamaan dasar akuntansi merupakan persamaan dimana aktiva (harta) sama denga pasiva (utang dan modal).

Dalam praktiknya system akuntansi yang digunakan adalah system berpasangan (doble entry). Dengan system ini setiap pencatatan transaksi yang terjadi dalam perusahaan selalu mempengaruhi dua bagian atau lebih, sehingga akan menghasilkan keseimbangan yang merupakan ciri dari akuntansi berpasangan. Bentuk keseimbangan ini disajikan alam

pe sa aa dasa aku ta si .

3. Bentuk-Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

Apabila pemilik menyetorkan uang tunai pada perusahaan, maka perusahaan akan memperoleh uang tunai. Uang tunai itub disebut kekayaan atau harta. Namun, harta atau kekayaan perusahaan itu sebenarnya bukan hanya berupa uang tunai. Tanah, gedung, peralatan, dan aktiva lancer merupakan harta atau kekayaan perusahaan. Hak kekayaan pemilik itu disebut modal. Persamaan antara kekayaan dan modal dinyatakan dalam persamaan akuntansi yaitu sebagai berikut.

Harta (aktiva) = Hak Kekayaan

Atau

Harta - Modal

Harta perusahaan yan digunakan sebagai sumber pembelanjaan dalam kegiatan usaha dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu dari pemilik dan kreditur. Dari pemilik disebut modal, sedangkan dari kreditur disebut utang. Apabila harta perusahaan diperoleh dari dua


(69)

11

sumber tersebut, maka persamaan akuntansinya menjadi seperti berikut.

Harta = Utang + Modal

Utang ditulis terlebih dahulu sebelum modal dimaksudkan dalam hak kreditur atas kekayaan harus didahulukan dalam menerima kembali pembayarannya sebelum perusahaan itu dibubarkan.

Dalam operasi usaha dimungkinkan adanya pendapatan dan beban. Pendapatan merupakan kenaikan harta yang diperoleh dari operasi dari operasi usahanya. Adapun beban merupakan penurunan harta karena merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban mengurangi modal. Pendapatan dan beban akan berpengaruh pada modal. Dalam pengembangan persamaan akuntansi pencatatan dan beban dapat dipisahkan dari modal. Bentuk persamaannya dinyatakan sebagai berikut.

Harta = Utang + Modal + Pendapatan - Beban

4. Pengertian Harta, Utang, dan Modal

Selanjutnya, marilah kita lihat secara lebih jelas kategori dan unsur-unsur dalam persamaan dasar akuntansi!

a. Harta atau Aktiva (Asset)

Harta atau aktiva adalah kekayaan yang dimiliki ileh perusahaan dan diharapkan dapat memberi manfaat untk masa akan datang.

Aktiva antara lain terdiri dari kas (cash), piutang wesel/wesel tagih (notes receivable), piutang usaha (account receivable), piutang penghasilan (accured revenues), perlengkapan (supplies), persekot biaya (prepaid expenses), perabot (equipment), dan lain-lain.

b. Utang/Kewajiban (Liabilities)

Utang/kewajiban adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi atau dibayar kepada pihak ketiga (kreditur/orang yang meminjami) dengan uang atau jasa pada waktu yang telah ditentukan, atau dapat dikatakan bahwa utang merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan, misalnya utang usaha (account payable), utang wesel (notes payable), dan lain-lain.

c. Modal Pemilik Ow e ’s E uity/Capital

Modal pemilik adalah investasi dari pemilik atas kekayaan bersih perusahaan yang bersangkutan. Modal dapat diperoleh dari kekayaan


(70)

12

yang dimiliki oleh perusahaan (harta) dikurangi dengan utang (kewajiban).

Dalam persamaan dasar akuntansi modal akan bertambah apabila ada investasi atau penanaman modal dan

pendapatan/penghasilan (revenues)dari hasil operasi perusahaan, sedangkan modal akan berkurang apabila ada pengambilan untuk keperluan pribadi (prive/drawing) dan beban/biaya (expenses) yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan.

Hubungan-hubungan tersebut dapat ditunjukan dalam ilustrasi sebagai berikut.

Bertambah (Increase) Berkurang (Decrease) Investasi modal Prive

Pendapatan pemilik Beban/Biaya

5. Harta, Utang, dan Modal dalam Hubungannya dengan Transaksi

Transaksi keuangan yang terjadi mengubah besarnya komponen (harta, utang, dan modal) dalam persamaan akuntansi. Perubahan yang disebabkan oleh transaksi keuangan menyangkut sedikitnya dua komponen dalam persamaan. Perubahan dalam harta dan utang karena kegiatan operasi disebut pendapatan dan beban.

a. Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dengan Harta 1) Pembelian barang habis pakai (perlengkapan), peralatan, gedung,

dan lain-lain secara tunai.

Contoh: Perusahaan membeli peralatan senilai Rp. 1.000.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa peralatan bertambah. Adapun harta berupa kas berkurang masing-masing senilai Rp. 1.000.000,00.

2) Penerimaan piutang usaha

Contoh: Diterima pelunasan piutang senilai Rp. 500.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas bertambah, sedangkan harta berupa piutang usaha berkurang masing-masing senilai Rp. 500.000,00.

3) Penjualan aktiva secara tunai

Contoh: Dijual tunai mesin operasi senilai Rp. 5.000.000,00.

Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas bertambah, dan harta berupa mesin berkurang masing-masing senilai Rp. 5.000.000,00. b. Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dan Utang


(71)

13

Contoh: Dibeli peralatan senilai Rp. 1.000.000,00 secara kredit. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa peralatan bertambah, utang juga bertambah masing-masing senilai Rp. 1.000.000,00. 2) Menerima pinjaman dari kreditur

Contoh: Perusahaan menerima pinjaman dari bank senialai Rp. 5.000.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas bertambah, utang juga bertambah masing-masing senilai Rp. 5.000.000,00.

3) Pembayaran utang.

Contoh: Perusahaan membayar utang pada bank senilai Rp. 500.000,00. Perubahan yang terjadi adalah harta berupa kas berkurang, utang juga berkurang masing-masing senilai Rp. 500.000,00.

c. Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dengan Modal 1) Investasi oleh pemilik

Contoh: Hanifan memulai usahanya dengan menyetorkan modal senilai Rp. 1.000.000,00 secara tunai. Perubahan yang terjadi adalah harta berupa kas bertambah, modal juga bertambah masing-masing senilai Rp. 1.000.000,00.

2) Penerimaan pendapatan

Contoh: Perusahaan mendapat pendapatan seniali Rp. 750.000,00. Perubahan yang terjadi adalah harta berupa kas bertambah, modal juga bertambah masing-masing senilai Rp. 750.000,00.

3) Pembayaran beban

Contoh: Dibayar gaji pegawai sebesar Rp. 700.000,00, maka akan terjadi perubahan yaitu harta berupa kas berkurang dan modal juga berkurang masing-masing senilai Rp. 700.000,00.

4) Penarikan modal oleh pemilik

Contoh: Diambil untuk keperluan pribadi uang senilai Rp.

100.000,00. Maka harta berupa kas berkurang dan modal berkurang masing-masing senilai Rp. 100.000,00.

6. Pencatatan Transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi

Contoh pencatatan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi: Tuan Aditya Suseno mendirikan sebuah usaha reparasi elektronik yang diberi nama Usaha Reparasi Sukses. Transaksi yang terjadi selama bulan November 2013 adalah sebagai berikut.

a. Transaksi A (Penyetoran Modal oleh Pemilik)

Pada tanggal 1 November 2013, Tuan Aditya menyetor uang pribadinya sebesar Rp. 50.000.000,00 sebagai modal mendirikan usaha.


(72)

14

Dalam persamaan akuntansi, setoran tersebut berarti menambah harta perusahaan dalam bentuk kas, sebesar Rp. 50.000.000,00. Adapun sebagai bukti bahwa Tuan Aditya telah menyetorkan uangnya dan memiliki ha katas kekayaan perusahaan dinyatakan oleh perusahaan perubahan pda jumlah modal yang bertambah Rp. 50.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

Tanggal

Aktiva

=

Passiva

Keterangan

Kas Modal Tuan Aditya

01-Nop 50.000.000 50.000.000 Modal awal

b. Transaksi B (Sewa Toko)

Untuk menunjang kegiatan usahanya, maka pada tanggal 2 November 2013 Tuan Aditya menyewa satu ruang took. Untuk itu, dibayar sewa took selama nsatu tahun sebesar Rp.12.000.000,00.

Analisis Transaksi B

Transaksi tersebut menyebabkan harta perusahaan berupa kas berkurang sebesar Rp12.000.000,00. Dilain pihak, sewa took tersebut menyebabkan modal berkurang dalam jumlah yang sama. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut. Tanggal Aktiva = Passiva Keterangan

Kas Modal Tuan Aditya

01-Nop 50.000.000 50.000.000 Modal awal

02-Nop

(12.000.000)

(12.000.000) Beban sewa

38.000.000 38.000.000

c. Transaksi C (Pembelian Perlengkapan Toko secara Tunai)

Pada tanggal 3 November 2013 Usaha Reparasi Sukses membeli perlengkapan reparasi secara tunai senilai Rp1.000.000,00. Analisis Transaksi C

Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (perlengkapan) dan aktiva (kas). Adanya pembelian perlengkapan secara tunai

menyebabkan perlengkapan bertambah sebesar Rp1.000.000,00 dan kas berkurang dalam jumlah yang sama yaitu sebesar Rp1.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.


(73)

15 Tanggal

Aktiva Passiva

Keterangan Kas Perlengkapan Reparasi Modal Tuan Aditya 03-Nop

38.000.000 38.000.000

(1.000.000) 1.000.000

37.000.000 1.000.000 38.000.000

d. Tansaksi D (Pembelian Peralatan Reparasi secara Tunai dan Kredit)

Untuk menunjang usahanya, pada tanggal 5 November 2013 Tuan Aditya membeli peralatan reparasi seharga Rp20.000.000,00. Untuk pembelian ini baru dibayar tunai sebesar Rp10.000.000,00, sisanya dibayar kemudian.

Analisis Transaksi D

Dalam transaksi ini, pembelian peralatan menyebabkan harta berupa peralatan reparasi bertambah sebesar Rp20.000.000,00. Dilain pihak, karena pembayaran dilakukan secara tunai dan kredit, maka kas berkurang sebesar Rp10.000.000,00 dan utang bertambah sebesar Rp10.000.000,00.Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

Tanggal

Aktiva

=

Pasiva

Keterangan

Kas Perlengkapan

Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya

37.000.000 1.000.000 - - 38.000.000

05-Nop (10.000.000) 20.000.000 10.000.000 -

27.000.000 1.000.000 20.000.000 10.000.000 38.000.000

e. Transaksi E (Pembelian Perlengkapan Reparasi secara Tunai)

Untuk menambah kelancaran usaha, pada tanggal 8 November 2013 Usaha Reparasi Sukses membeli perlengkapan reparasi secara tunai senilai Rp3.000.000,00.

Analisis Transaksi E

Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (perlengkapan) dan aktiva (kas). Adanya pembelian perlengkapan secra tunai menyebabkan perlengkapan bertambah sebesar Rp3.000.000,00 dan kas berkurang dalam jumlah yang sama yaitu sebesar Rp3.000.000,00.Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut. Tanggal Aktiva = Pasiva Keterangan

Kas Perlengkapan

Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya


(74)

16

08-Nop (3.000.000) 3.000.000 - - -

24.000.000 4.000.000 20.000.000 10.000.000 38.000.000

f. Transaksi F (Penerimaan Pendapatan Usaha)

Pada tanggal 10 November 2013, diterima secara tunai pembayarab untuk jasa perbaikan beberapa barang elektronik senilai

Rp3.000.000,00. Analisis Transaksi F

Transaksi tersebut menyebabkan harta perusahaan berupa kas bertambah sebesar Rp3.000.000,00. Dilain pihak, modal perusahaan juga bertambah sebesar Rp3.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

Tanggal

Aktiva

=

Pasiva

Keterangan

Kas Perlengkapan

Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya

24.000.000 4.000.000 20.000.000 10.000.000 38.000.000 Pendapatan usaha

10-Nop 3.000.000 - - - 3.000.000

27.000.000 4.000.000 20.000.000 10.000.000 41.000.000

g. Transaksi G (Pembayaran Sebagian Utang)

Pada tanggal 12 November 2013, dibayar sebagian utang ats pembelian peralatan took pada tanggal 5 November sebesar Rp5.000.000,00. Analisis transaksi G

Transaksi tersebut mempengaruhi kelompok aktiva (las) dan kewajiban (utang usaha). Adanya pembayaran utang menyebabkan kas dan utang usaha berkurang Rp5.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

Tanggal

Aktiva

=

Pasiva

Keterangan

Kas Perlengkapan

Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya 27.000.000 4.000.000 20.000.000 10.000.000 41.000.000

12-Nop (5.000.000) - - (5.000.000) -

22.000.000 4.000.000 20.000.000 5.000.000 41.000.000

h. Transaksi H (Pembayaran Gaji Pegawai)

Pada tanggal 15 november 2013, dibayar gaji karyawan dua minggu pertama sebesar Rp3.000.000,00.

Analisis Transaksi H

Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva dan modal (modal Tuan Aditya). Adanya pembayaran gaji pegawai menyebabkan kas dan modal berkurang sebesar Rp3.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.


(75)

17 Tanggal Aktiva = Pasiva Keterangan

Kas Perlengkapan

Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya 22.000.000 4.000.000 20.000.000 5.000.000 41.000.000

Beban gaji

12-Nop (3.000.000) - - - (3.000.000)

19.000.000 4.000.000 20.000.000 5.000.000 38.000.000

i. Transaksi I (Penerimaan Pendapatan Usaha secara Tunai dan Kredit)

Pada tanggal 18 November 2013, diterimma pendapatan untuk jasa perbaikan beberapa barang elektronik senilai Rp4.000.000,00. Diterima tunai sebesar Rp2.000.000,00 dan sisanya dibayar kemudian.

Analisis Transaksi I

Transaksi tersebut menyebabkan harta perusahaan berupa kas

bertambah sebesar Rp2.000.000,00 dan piutang usaha juga bertambah sebesar Rp2.000.000,00. Di lain pihak, modal perusahaan juga

bertambah sebesar Rp4.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

Tanggal Aktiva = Pasiva Keteran gan

Kas Piutang

Usaha Perlengkapa n Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya

19.000.000 - 4.000.000 20.000.000 5.000.000 38.000.000

Pndp usah

18-Nop 2.000.000 2.000.000 - - - 4.000.000

21.000.000 2.000.000 4.000.000 20.000.000 5.000.000 42.000.000

j. Transaksi J (Pembelian Perlengkapan Reparasi secara Kredit)

Untuk menambah kelancaran usaha, pada tanggak 20 November 2013 Usaha Reparasi Sukses membeli perlengkapan reaparasi secara kredit senilai Rp2.000.000,00.

Analisis Transaksi J

Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (perlengkapan)dan kewajiban (utang usaha). Adanya pembelian perlengkapan secra kredit menyebabkan perlengkapan bertambah sebesar Rp2.000.000,00 dan utang bertambah dalam jumlah yang sama yaitu sebesar

Rp2.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

Tanggal Aktiva = Pasiva Keteran gan

Kas Piutang

Usaha Perlengkapa n Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya 21.000.000 2.000.000 4.000.000 20.000.000 5.000.000 42.000.000


(1)

22

(1.000.000) - - - - (1.000.000)

30.000.000 5.000.000 2.000.000 20.000.000 (2.500.000) 2.000.000 52.500.000

LATIHAN KASUS

1. Tuan Yudha mendirikan perusahaan perorangan dengan nama Yudha Service. Berikut adalah transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2013.

1 Tuan Yudha menyetorkan uang tunai sebagai modal awal Rp200.000.000,00. 2 Perusahaan meminjam uang tunai kepada Tuan Anindito Rp35.000.000,00. 3 Membayar biaya sewa gedung untk bulan Januari 2013 sebesar

Rp18.000.000,00.

4 Membeli perlengkapan kantor secara kredit Rp5.000.000,00.

5 Membayar utang kepada Tuan Anindito secara tunai Rp. 25.000.000,00. 6 Menerima kas dari penjualan jasa usahanya sebesar Rp6.000.000,00. 7 Membayar beban pemeliharaan kendaraan Rp1.000.000,00.

8 Membayar gaji karyawan kantor sebesar Rp2.000.000,00.

9 Telah diserahkan jasa kepada Ny. Yulianti tetapi uangnya belum diterima sebesar Rp4.000.000,00.

10 Tuan Yudha mengambil uang tunai keperluan pribadi sebesar Rp5.000.000,00.

Diminta.

Buatlah analisis atau pengaruh yang diakibatkan dan transaksi keuangan tersebut dengan membuka akun kas, piutang usaha, perlengkapan kantor, utang usaha, dan modal Tuan Yudha!

Penyelesaian:

Tanggal

Aktiva

=

Pasiva

Kas Piutang

Usaha Perlengkapa n Reparasi Peralatan Reparasi Akm. Penystn Peralatan Utang Usaha Modal Tn Yudha


(2)

23

2. Slamat, seorang pensiunanyang membuka usaha pengangkutan dengan nama Usaha Angkutan SLamat, dia menginvestasikan uang sejumlah

Rp500.000.000,00 per tanggal 1 September 2013. Selanjutnya Usaha Angkutan Slamat melakukan transaksi sebagai berikut.

Sep 2 Dibeli dengan tunai minibus sebanyak 4 unit seharga Rp50.000.000,00 per unit

3 Dibeli tunai perlengkapan mobil yaitu oli, minyak rem, dan kampas seharga Rp. 30.000.000,00.


(3)

24

4 Dibayar per kas ganti rugi pada penumpang yang mendapat kecelakaan Rp4.500.000,00.

5 Diterima tunai pendapatan sewa sebesar Rp26.000.000,00.

7 Slamat menambah investasi pada perusahaan dengan menyetor uang tunai Rp75.000.000,00.

8 Dibayar gaji para sopir Rp12.000.000,00.

9 Dibayar per kas biaya telepon sebesar Rp1.200.000,00. 10 Difakturkan untuk ditagih sewa minibus Rp35.000.000,00.

12 Dibeli dengan kredit perlengkapan mobil seharga Rp6.000.000,00 dari Toko Utama

13 Dibayar per kas gaji montir Rp1.750.000,00.

15 Diterima pendapatan sewa sebesar Rp45.000.000,00. 16 Difakturkan untuk ditagih pendapatan sewa bus sebesar

Rp12.000.000,00.

20 Slamat mengambil uang tunai dari perusahaan untuk kepentingan pribadinya Rp3.000.000,00.

22 Dibayar utang pada Toko Utama Rp4.500.000,00.

25 Diterima tunai dari langganan kredit sejumlah Rp28.000.000,00. 26 Dibayar per kas biaya air dan listrik sebesar Rp900.000,00. 28 Dibeli tambahan perlengkapan mobil dari Toko Utama seharga

Rp4.000.000,00. Pembayaran per 1 bulan.

29 Diterima uang tunai pendapatan sewa sebesar Rp25.000.000,00. 30 Difakturkan untuk ditagih sewa bus yang telah dipakai oleh Departemen

Tenaga Kerja sejumlah Rp40.000.000,00.

30 DIterima dari bank pemberitahuan bahwa telah dikreditkan Rp5.000.000,00 untuk jasa bank bulan September.

- Persediaan Perlengkapan Rp28.000.000,00 - Atas minibus disusutkan Rp2.000.000,00


(4)

25 Diminta:

Susunlah persamaan dasar akuntansi untuk bulan September!

Penyelesaian:

Tanggal

Aktiva

=

Pasiva

Kas Piutang

Usaha

Perlengkapa n Reparasi

Peralatan Reparasi

Akm. Penystn Peralatan

Utang Usaha

Modal Tn Slamat


(5)

26

3. Perhatikan transaksi dibawah ini!

2013 Jan. 2 Bapak Subekti menginvestasikan uangnya sebesar Rp40.000.000,00 untuk membuka usaha.

10 Dikeluarkan kas oleh Bapak Subekti pemilik perusahaan ini, untuk membayar sewa gedung yang dibayar di muka sebesar

Rp22.400.000,00.

15 Dibeli secara tunai perlengkapan seharga Rp3.200.000,00. Dibeli peralatan untuk reparasi Rp15.600.000,00, pembayaran dilakukan secara tunai Rp11.600.000,00, sedangkan sisanya Rp4.000.000,00 akan menjadi utang.

16 Diterima pendapatan dari usaha reparasi kendaraan Rp2.800.000,00. 17 Dibeli perlengkapan seharga Rp1.600.000,00, pembayaran dilakukan

secara tunai sebesar Rp800.000,00 sedangkan sisanya akan dibayar kredit.

18 Dibayar upah karyawan sebesar Rp1.200.000,00.

20 Diterima pendapatan dari usaha reparasi Rp3.600.000,00, pendapatan itu diterima dalam bentuk kas Rp2.800.000,00, sedangkan sisanya akan diterima kemudian.

22 Dibayar pemakaian listrik, air, dan telepon Rp1.000.000,00. 24 Pemakaian perlengkapan selama bulan Januari Rp1.200.000,00. 26 Dibayar upah karyawan Rp2.000.000,00.

28 Dibayar sebagian uang utang sebesar Rp2.800.000,00.

30 Digunakan kas untuk keperluan pribadi sebesar Rp400.000,00. Berdasarkan transaksi diatas buatlah persamaan dasar akuntansi!


(6)

27

Kas Piutang

Usaha

Perlengkapa n Reparasi

Peralatan Reparasi

Akm. Penystn Peralatan

Utang Usaha

Modal Tn Subekti