Penyulingan dengan Air Direbus Penyulingan dengan Air dan Uap Dikukus

Penyulingan Minyak Atsiri Dari Nilam Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM - 19 - utamanya ialah pathcouli alcohol 40,04 yang memiliki titik didih 280,37 o C dan titik leleh 56 o C. Turhana, 2007.

2.3. Proses penyulingan Minyak Atsiri

Menurut Agus Kardinan 2005 dan Hieronymus Budi Santoso 1990, penyulingan minyak atsiri dapat dilakukan dengan tiga macam :

2.3.1. Penyulingan dengan Air Direbus

Penyulingan bahan- bahan dari tumbuh-tumbuhan dengan menggunakan air adalah cara tertua yang pernah dilakukan manusia. Bahan baku yang digunakan biasanya bunga, daun atau bahan-bahan lain berbentuk tepung yang mudah bergerak didalam air dan tidak mudah rusak oleh panas uap air. Prinsip kerja penyulingan dengan air adalah : Ketel penyulingan diisi air sampai volumenya hampir separuh, lalu dipanaskan. Sebelum air mendidih, bahan baku dimasukkan kedalam ketel penyulingan. Dengan demikian, penguapan air dan minyak atsiri berlangsung bersamaan. Cara ini disebut penyulingan langsung Direct distillation. Konkretnya, penyulingan dengan cara ini dilakukan dengan merendam bahan-bahan yang akan disuling dalam air, lalu direbus. Uap air yang keluar dialirkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penyulingan Minyak Atsiri Dari Nilam Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM - 20 - melalui kondensor agar menjadi cair terkondensasi. Selanjutnya cairan tersebut campuran minyak dengan air ditampung. Cairan yang tertampung dibiarkan beberapa saat akan terpisah menjadi bagian air dan minyak, tergantung pada berat jenisnya. Bahan yang berat jenisnya lebih besar akan berada dibagian bawah. Selanjutnya dengan membuka keran pada alat penampung, antara minyak dan air akan dipisahkan. Kelemahan penyulingan ini yaitu kualitas minyak atsiri yang dihasilkan cukup rendah, kadar minyaknya sedikit, terkadang menjadi proses hidrolisis ester, dan produk minyaknya bercampur dengan hasil sampingan.

2.3.2. Penyulingan dengan Air dan Uap Dikukus

Penyulingan dengan cara dikukus memiliki kualitas yang lebih baik dan produksinya relatifnya lebih baik dari cara direbus. Prinsip kerja : Ketel penyulingan diisi air sampai pada batas saringan. Bahan baku diletakkan diatas saringan sehingga tidak berhubungan langsung dengan air yang mendidih tetapi berhubungan dengan uap air. Penyulingan ini dinamakan penyulingan tidak langsung indirect distillation. Pada pristiwa ini air yang menguap akan membawa partikel-partikel minyak atsiri dan dialirkan melalui pipa ke alat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penyulingan Minyak Atsiri Dari Nilam Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM - 21 - pendingin sehingga terjadi pengembunan dan uap air yang bercampur minyak atsiri tersebut akan mencair kembali. Selanjutnya, campuran ini dialirkan ke alat pemisah untuk memisahkan minyak atsiri dan air. Konkretnya bahan yang akan disuling diletakkan di atas permukaan air dengan jarak tertentu dari atas saringan. Ketel suling diisi air sampai permukaan air tidak jauh dari saringan. Selanjutnya uap dari air dalam ketel mengalir melalui bahan yang akan disuling dan membawa minyak atsiri kedalam kondensor. Cairan hasil kondensasi yang terdiri atas campuran air dan minyak ini ditampung pada suatu tabung, selanjutnya dilakukan proses pemisahan minyak dan air. Minyak dan air dapat dipisahkan dengan membuka keran tabung. Penyulingan ini sering dilakukan petani untuk kebutuhan ekspor.

2.3.3. Penyulingan dengan Uap Diuapkan