78
serbuk, kristal, butiran granular pelet, tablet atau khelat.
Pupuk padat dapat diaplikasikan melalui tanah atau daun, dengan
memperhatikan hal berikut: jika pupuk tersebut mudah larut dalam
air, maka pemberiannya dapat dilakukan melalui daun atau
sebaliknya. Salah satu contoh pupuk yang mudah larut dalam air adalah
urea. Pupuk cair terbagi dua yaitu pupuk
yang berbentuk cairan ataupun pupuk padat yang mudah larut
dalam air. Pupuk padat yang mudah larut
dalam air disebut pupuk solution fertilizer.
6.2. Pupuk buatan
Pupuk jenis ini mengandung unsur hara tertentu dan umumnya
mempunyai kandungan hara yang tinggi.
6.2.1 Sifat umum pupuk buatan
Nilai suatu pupuk buatan ditentukan oleh sifat-sifatnya, yang harus
diketahui nilai suaatu pupuk adalah:
- Kadar unsur pupuk
- Kelarutan pupuk
- Kemasaman pupuk
- Higroskopisitas
- Bekerjanya pupuk
- Indeks garam
6.2.1.1. Kadar unsur pupuk
Banyaknya unsur hara yang dikandung oleh sutatu pupuk
merupakan faktor penentu utama untuk menilai pupuk tersebut,
karena jumlah unsur hara menentukan kemampuannya untuk
menaikkan kandungan hara tanah. Kadar unsur hara dinyatakan dalam
persen N, persen P
2
O
5
, dan persen K
2
O. Misalnya pupuk urea 45 artinya dalam setiap 100 kg pupuk
urea mengandung 45 kg N.
6.2.1.2. Kelarutan pupuk
Kelarutan pupuk menyatakan mudah tidaknya suatu pupuk larut dalam air,
dan diserap akar tanaman. Sifat kelarutan pupuk perlu diketahui
dalam hal:
- Penentuan atau pemilihan
metode cara pemupukan -
Waktu pemupukan -
Penggunaan pupuk dan untuk jenis tanaman apa.
Misalnya pupuk yang bersifat mudah larut dapat diaplikasikan pada saat
tanam atau setelah tanaman tumbuh, dan pupuk ini sesuai untuk
jenis tanaman semusim Pupuk yang tidak mudah larut dapat
disebar dilapang pada waktu sebelum tanam dan sesuai untuk
tanaman tahunan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
79
6.2.1.3. Kemasaman pupuk
Reaksi fisiologis pupuk yang diberikan ke tanah dapat bersifat
masam, alkalis atau netral. Sifat kemasaman pupuk dinyatakan
dengan nilai ekivalen kemasaman, yang artinya berapa jumlah Kg kapur
CaCO
3
yang diperlukan untuk meniadakan kemasaman yang
disebabkan oleh penggunaan 100 Kg suatu jenis pupuk.
Misalnya pupuk ZA dengan ekivalen 110, artinya untuk menghilangkan
kemasaman yang disebabkan oleh penggunaan 100 Kg ZA perlu
ditambahkan sebanyak 110 Kg kapur.
Dengan mengetahui sifat kemasaman pupuk kita akan
menggunakan pupuk yang bersifat alkalis untuk tanah-tanah masam,
atau sebaliknya.
6.2.1.4. Higroskopisitas pupuk
Higroskopisitas adala sifat mudah tidaknya pupuk bereaksi dengan uap
air. Pupuk yang higroskopis kurang baik
karena mudah menjadi basah atau mencair bila tidak tertutup.
Walaupun pada kondisi kelembaban udara rendah pupuk ini dapat
kembali kering, tetapi menjadi bongkahan yang keras.
Umumnya untuk mengurangi sifat higroskopisnya pupuk ini dibuat
dalam bentuk butiran, untuk mengurangi bidang sentuh dengan
uap air.
6.2.1.5. Cara bekerjanya pupuk
Bekerjanya pupuk adalah waktu yang diperlukan sejak saat
pemberian pupuk hingga pupuk tersebut dapat diserap tanaman.
6.2.1.6. Indeks garam
Pemupukan dapat meningkatan konsentrasi garam di dalam larutan
tanah. Indeks garam merupakan gambaran
perbandingan kenaikan tekanan osmotik karena penambahan 100 g
pupuk dengan kenaikan tekanan osmotik karena penambahan 100 g
NaNO
3
. Sifat ini penting diketahui untuk
menentukan penempatan pupuk yang tepat.
Misalnya dosis urea per Ha =
Sedangkan ZA
Indeks garam 107 Urea
Indeks garam 236 ZA
Di unduh dari : Bukupaket.com
80
Berdasarkan indeks garam diatas maka pupuk yang dipilih adalah urea
80.7 karena indeks garamnya lebih rendah dibandingkan dengan
ZA 162.7
6.2.2. Pupuk nitrogen