skor tertinggi 10 dan terendah 0. Berdasarkan skor yang diperoleh maka ukuran tindakan dapat dikategorikan berdasarkan skala likert Pratomo, 1990 dalam Lesnauli,
2008 a.
Tindakan baik, bila responden memperoleh skor jawaban 7 75 dari total skor.
b. Tindakan sedang, bila responden memperoleh skor jawaban 4-7 40-75
dari total skor c.
Tindakan kurang, bila responden memperoleh skor jawaban 4 40 dari total skor.
3.8. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner, dianalisa secara deskriftif yang disertai dengan bahasan dan kesimpulan.
Hasil yang didapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik merupakan Rumah Sakit Umum tipe A yang berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 335 MENKES SK VII 1990. Mulanya rumah sakit ini bernama Rumah Sakit Umum Kelas A di Medan. Perubahan nama ini berdasarkan pada
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 775 Menkes SK IX 1992. Nama Haji Adam Malik dipilih karena merupakan bagian dari penghargaan
terhadap Pahlawan Nasional yang menjadi kebanggan masyarakat Sumatera Utara. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik beralamat di Jalan Bunga Lau
no. 17 Kelurahan Kemenangan Kecamatan Medan Tuntungan. Letak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik berjarak lebih kurang 1 Km dari jalan Djamin Ginting
yang merupakan jalan raya menuju ke arah Brastagi. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik mulai berfungsi sejak tanggal
17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan dan untuk pelayanan rawat inap mulai berfungsi tepatnya pada tanggal 2 Mei 1992. Rumah sakit ini mulai beroperasi secara
total pada tanggal 21 Juli 1993 yang diresmikan oleh mantan Presiden RI, H. Soeharto.
Universitas Sumatera Utara
4.1.1. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Visi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik adalah ”Menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian yang Mandiri dan Unggul di
Sumatera pada Tahun 2015”. Dengan Misi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik adalah:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan terjangkau.
2. Melaksanakan pendidikan, pelatihan serta penelitian kesehatan yang professional.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan dengan prinsip efektif, efisien, akuntabel dan
mandiri.
4.1.2. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 279 Menkes SK III 2007 tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan melaporkan kegiatan secara teratur.
Komite Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi PPI memiliki beberapa tim yaitu Infection Prevention Control Officer IPCO, Infection Prevention Control
Nurse IPCN, dan Infection Prevention Control Link Nurse IPCLN yang ditetapkan pada tanggal 24 Februari 2010 dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik a.
Membuat kebijakan PPI Rumah Sakit. b.
Mensosialisasikan kebijakan PPI Rumah Sakit. c.
Membuat SOP PPI. d.
Menyusun pelaksanaan program PPI. e.
Menyusun Program Pelatihan dan Pendidikan PPI. f.
Melakukan investigasi dan penanggulangan masalah KLB infeksi nosokomial bersama tim PPI.
g. Mengevaluasi program PPI dan rekomendasi perbaikan PPI.
h. Memberi konsultasi petugas kesehatan rumah sakit dalam PPI.
i. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan
aman bagi yang menggunakan. j.
Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan. k.
Menerima laporan tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur Utama. l.
Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen
rumah sakit. 2.
Tugas dan Tanggung jawab Infection Prevention and Control Officer IPCO a.
Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar. b.
Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans. c.
Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensi antibiotika.
Universitas Sumatera Utara
d. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi dan
mendeteksi serta menyelidiki Kejadian Luar Biasa KLB. e.
Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan prosedur tetap.
f. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
g. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan dan
pengendalian infeksi.. 3.
Tugas dan Tanggung Jawab Infection Prevention Control Nurse IPCN a.
Memonitor kejadian infeksi di ruangan setiap hari. b.
Memonitor penerapan PPI, SOP dan Kewaspadaan Isolasi. c.
Melaksanakan surveilans infeksi. d.
Melatih Petugas Kesehatan tentang PPI. e.
Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama komite PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi.
f. Memonitor kesehatan Petugas Rumah Sakit Fasilitas Kesehatan.
g. Merekomendasikan Prosedur Isolasi dan menerima konsultasi pengendalian
infeksi bagi kasus di Rumah Sakit. h.
Melakukan audit PPI termasuk terhadap limbah, laundri, gizi dan lain-lain, dengan menggunakan daftar tilik.
i. Memonitor Kesehatan Lingkungan.
j. Memonitor penggunaan antibiotika yang rasional.
k. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilans infeksi.
l. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
Universitas Sumatera Utara
4. Tugas dan Tanggung Jawab Infection Prevention Control Link Nurse IPCLN
a. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien unit masing-
masing serta menyerahkan kepada IPCN ketika pasien pulang. b.
Memberi motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pengendalian infeksi pada setiap pasien.
c. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan infeksi nosokomial
pada pasien. d.
Berkoordinasi kepada IPCN untuk mengadakan penyuluhan dan konsultasi prosedur bagi pengunjung saat terjadi infeksi, potensial KLB di unit masing-
masing. e.
Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan standar isolasi.
f. Membuat laporan setiap bulan ke komite PPI.
Adapun kegiatan PPI yang sudah berlangsung dan sedang berjalan yaitu : 1.
Penyuluhan kepada keluarga pasien 2 kali setiap bulan yang bekerjasama dengan Instalasi PKMRS Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik. 2.
Sedang melaksanakan penelitian infeksi nosokomial pada pasien rawat inap bedah dari bulan April 2010.
3. Memberikan dan mengirimkan anggota untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Data Umum Responden
4.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik pada Ruang Kelas III Instalasi Rawat Inap Terpadu A dan Rawat Inap
terpadu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun 2010
No Karakteristik Responden
Frekuensi n=77
Persentase Total=100
1 Jenis Kelamin
- Laki-Laki - Perempuan
17 60
22,08 77,92
2 Pendidikan
- Pendidikan rendah - Pendidikan tinggi
73 4
94,81 5,19
3 Pekerjaan
- PNS - Swasta
- Wiraswasta - Buruh
- Tidak Bekerja 7
2 9
12 47
9,09 2,60
11,69 15,58
61,04
4 Sumber Informasi
- Tidak Ada - Petugas Kesehatan
- Buku 68
7 2
88,32 9,09
2,60
Adapun karakeristik responden dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, suku, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi. Berdasarkan tabel 4.1. dapat
dilihat bahwa dari 77 responden yang diteliti pada ruang rawat inap kelas III sebagian besar adalah perempuan yaitu sebanyak 60 orang 77,92, suku terbanyak adalah
Batak yaitu sebanyak 37 orang 48,05, sebanyak 32 orang 41,56 dari responden tamat SLTA, sebagian besar responden tidak memiliki pekerjaan atau
sebagai Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 47 orang 61,04, dan tidak memiliki
Universitas Sumatera Utara
sumber informasi mengenai pencegahan infeksi nosokomial yaitu sebanyak 68 orang
88,32. 4.3.
Data Perilaku Responden 4.3.1.
Pengetahuan Responden
Pengetahuan responden yaitu kemampuan responden dalam hal pemahaman terhadap pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit. Berdasarkan tabel 4.2. dapat
dilihat bahwa dari 77 responden sebanyak 60 orang 77,92 tidak mengetahui pengertian infeksi, sebanyak 49 orang 63,64 tidak mengetahui penyebab infeksi,
sebanyak 46 orang 59,74 mengetahui bahwa rumah sakit dapat menjadi tempat penularan infeksi, sebanyak 60 orang 77,92 tidak mengetahui hal yang dapat
menyebabkan terjadinya infeksi di rumah sakit, sebanyak 45 orang 58,44 mengetahui siapa saja yang beresiko terkena infeksi di rumah sakit, sebanyak 60
orang 77,92 mengetahui bahwa anak di bawah usia 12 tahun tidak boleh berkunjung ke rumah sakit, sebanyak 67 orang 87,01 tidak mengetahui tindakan
keluarga pasien yang beresiko menyebabkan terjadinya infeksi di rumah sakit, sebanyak 66 orang 85,71 tidak mengetahui tindakan yang dapat dilakukan oleh
keluarga pasien untuk mencegah terjadinya infeksi di rumah sakit, sebanyak 53 orang 68,83 mengetahui waktu yang tepat untuk mencuci tangan ketika berada di rumah
sakit, dan sebanyak 41 orang 53,25 tidak mengetahui bahwa keluarga pasien tidak boleh tidur dan menginap di dalam ruang perawatan pasien. Distribusi responden
menurut tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial pada Ruang Kelas III
Instalasi Rawat Inap Terpadu A dan Rawat Inap Terpadu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun 2010
No Pengetahuan Ya
Tidak Jumlah
n n
n
1 Mengetahui pengertian infeksi
17 22.08
60 77,92
77 100
2 Mengetahui penyebab infeksi
28 36,36
49 63,64
77 100
3 Mengetahui bahwa rumah sakit
dapat menjadi tempat penularan infeksi
46 59,74
31 40,26
77 100
4 Mengetahui penyebab infeksi di
rumah sakit 17
22,08 60
77,92 77
100
5 Mengetahui siapa saja yang
beresiko terkena infeksi di rumah sakit
45 58,44
32 41,56
77 100
6 Mengetahui anak di bawah usia
12 tahun tidak boleh berkunjung ke rumah sakit
60 77,92
17 22,08
77 100
7 Mengetahui tindakan keluarga
pasien yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi di rumah sakit
10 12,99
67 87,01
77 100
8 Mengatahui hal yang dapat
dilakukan keluarga pasien untuk mencegah infeksi di rumah
sakit 11
14,29 66
85,71 77
100
9 Mengetahui waktu mencuci
tangan yang tepat 53
68,83 24
31,17
77 100
10 Mengetahui bahwa tidak boleh menginap dalam ruang
perawatan pasien 36
46,75 41
53,25 77
100
4.3.2. Sikap Responden
Sikap responden adalah reaksi atau respon dari responden terhadap pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit. Distribusi responden menurut sikap
tentang pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap Tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial pada Ruang Kelas III Instalasi Rawat Inap
Terpadu A dan Rawat Inap Terpadu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun 2010
No Sikap
Setuju Tidak Setuju
Jumlah n
n n
1 Rumah sakit merupakan tempat
dimana penularan penyakit bisa terjadi
58 75,33
19 24,67
77 100
2 Keluarga pasien tidak beresiko
terkena dan menularkan infeksi 20
25,97 57
74,03 77
100
3 Berlama-lama berkunjung ke
rumah sakit beresiko infeksi 47
61,04 30
38,96 77
100
4 Keluarga pasien ikut menjaga
kebersihan rumah sakit 75
97,40 2
2,60 77
100
5 Mengunjungi pasien lebih dari
2 orang tidak beresiko menjadi penyebab infeksi
40 51,95
37 48,05
77 100
6 Anak di bawah usia 12 tahun
boleh berkunjung ke rumah sakit
23 29,87
54 70,13
77 100
7 Tidak berkunjung ke rumah
sakit ketika sedang tidak sehat 52
67,53 25
32,47 77
100
8 Menggunakan peralatan makan
yang sama dengan pasien 37
48,05 40
51,95 77
100
9 Tidak perlu mencuci tangan
setelah kontak dengan pasien dan lingkungan rumah sakit
3 3,90
74 96,10
77 100
10 Tidak menginap dalam ruang perawatan pasien
20 25,97
57 74,03
77 100
Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa dari 77 responden yang diteliti sebanyak 58 orang 75,33 setuju bahwa rumah sakit merupakan tempat dimana
penularan penyakit bisa terjadi, sebanyak 57 orang 74,03 setuju bahwa keluarga pasien beresiko terkena dan menularkan infeksi, sebanyak 47 orang 61,04 setuju
bahwa berlama-lama berkunjung ke rumah sakit dapat menjadi penyebab terjadinya infeksi, sebanyak 75 orang 97,40 setuju bahwa kebersihan lingkungan rumah
Universitas Sumatera Utara
sakit merupakan tanggung jawab bersama, sebanyak 37 orang 48,05 tidak setuju bahwa mengunjungi pasien lebih dari 2 orang menjadi penyebab terjadinya infeksi,
sebanyak 54 orang 70,13 setuju bahwa anak di bawah usia 12 tahun tidak boleh dibawa berkunjung ke rumah sakit, sebanyak 52 orang 67,53 setuju bahwa ketika
kondisi tubuh sedang tidak sehat sebaiknya tidak berkunjung ke rumah sakit, sebanyak 40 orang 51,95 tidak setuju menggunakan peralatan makan yang sama
dengan pasien, sebanyak 74 orang 96,10 tidak setuju jika mencuci tangan tidak perlu dilakukan, dan sebanyak 57 orang 74,03 tidak setuju jika tidak tidur dan
menginap di dalam ruang perawatan pasien.
4.3.3. Tindakan Resposden
Tindakan responden adalah bentuk perbuatan atau aktivitas nyata dari resonden terhadap pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit. Berdasarkan tabel
4.4. dilihat bahwa dari 77 responden yang diteliti terdapat sebanyak 62 orang 80,52 tidak mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien dan lingkungan rumah
sakit, sebanyak 55 orang 71,43 mencuci tangan setelah kontak dengan pasien dan lingkungan rumah sakit, sebanyak 73 orang 94,80 duduk atau beristirahat di
tempat tidur pasien, sebanyak 53 orang 68,83 menggunakan peralatan makan yang sama dengan pasein, sebanyak 53 orang 68,83 tidak menggunakan peralatan
mandi yang sama dengan pasien, sebanyak 75 orang 97,40 membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan, sebanyak 67 orang 87,01 tidur dan menginap
di dalam ruang perawatan pasien, sebanyak 47 orang 61,04 tidak membawa anak di bawah usia 12 tahun ketika berkunjung ke rumah sakit, sebanyak 50 orang
64,93 tetap berkunjung ke rumah sakit ketika kondisi tubuh sedang tidak sehat,
Universitas Sumatera Utara
dan sebanyak 75 orang 64,93 berlama-lama ketika berkunjung ke rumah sakit.
Distribusi frekuensi responden menurut tindakan dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut: Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tindakan Tentang
Pencegahan Infeksi Nosokomial pada Ruang Kelas III Instalasi Rawat Inap Terpadu A dan Rawat Inap Terpadu B Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun 2010
No Tindakan Ya
Tidak Jumlah
n n
n
1 Mencuci tangan sebelum kontak
dengan pasien dan lingkungan rumah sakit
15 19,48
62 80,52
77 100
2 Mencuci tangan setelah kontak
dengan pasien dan lingkungan rumah sakit
55 71,43
22 28,57
77 100
3 Duduk atau beristirahat di
tempat tidur pasien 73
94,80 4
5,20 77
100
4 Menggunakan peralatan makan
yang sama dengan pasien 53
68,83 24
31,17 77
100
5 Menggunakan peralatan mandi
yang sama dengan pasien 24
31,17 53
68,83 77
100
6 Membuang sampah pada tempat
yang sudah disediakan 75
97,40 2
2,60 77
100
7 Tidur dan menginap dalam
ruang perawatan pasien 67
87,01 10
12,99 77
100
8 Membawa anak di bawah usia
12 tahun berkunjung ke rumah sakit
30 38,96
47 61,04
77 100
9 Menjenguk pasien ketika
sedang tidak sehat 50
64,93 27
35,07 77
100
10 Berlama-lama berkunjung ke rumah sakit
75 97,40
2 2,60
77 100
Universitas Sumatera Utara
4.4. Hasil Penilaian Pengetahuan, Sikap dan Tindakan
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial pada Ruang
Kelas III Instalasi Rawat Inap terpadu A dan Rawat Inap Terpadu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun 2010
No Perilaku
Frekuensi n=77
Persen Total=100
1 Pengetahuan
- Baik - Sedang
- Kurang 1
21 55
1,30 27,27
71,43 2
Sikap - Baik
- Sedang - Kurang
31 39
7 40,26
50,65 9,09
3 Tindakan
- Baik - Sedang
- Kurang 4
38 35
5,20 49,35
45,45
Berdasarkan penilaian pengetahuan, sikap dan tindakan pada tabel 4.5.dapat dilihat bahwa dari 77 responden yang diteliti diketahui bahwa sebagian besar
responden memiliki pengetahuan dengan kategori kurang yaitu sebanyak 56 orang 72,73, sebagian besar responden memiliki sikap dengan kategori sedang yaitu
sebanyak 39 orang 50,65, dan sebagian besar responden memiliki tindakan dengan kategori sedang yaitu sebanyak 38 orang 45,45.
4.5. Tabel Silang
Data yang dimasukkan dalam tabel silang antara lain yaitu tingkat pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi dengan tingkat pengetahuan. Kemudian
tingkat pengetahuan dengan sikap dan tindakan.
Universitas Sumatera Utara
4.5.1. Tabel Silang Pendidikan, Pekerjaan, dan Sumber Informasi dengan Tingkat Pengetahuan
Tabel 4.6. Tabel Silang Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Responden pada Ruang Kelas III Instalasi Rawat Inap Terpadu A dan Rawat
Inap Terpadu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun 2010
Pendidikan Pengetahuan
Total Baik
Sedang Kurang
Pendidikan Rendah Pendidikan Tinggi
1 18 54 73
0 3 1 4
Total 1
21 55
77
Berdasarkan tabel 4.6. mengenai tabel silang pendidikan dengan tingkat pengetahuan, dari 77 responden dapat dilihat bahwa terdapat sebanyak 73 responden
berpendidikan rendah dan 4 orang responden berpendidikan tinggi. Diantara responden yang berpendidikan rendah terdapat 1 orang responden memiliki
pengetahuan dengan kategori baik, 18 orang responden memiliki pengetahuan dengan kategori sedang dan 54 orang responden memiliki pengetahuan dengan kategori
kurang. Sedangkan diantara responden yang berpendidikan tinggi terdapat 3 orang responden memiliki pengetahuan dengan kategori sedang, 1 orang responden
memiliki pengetahuan dengan kategori kurang, dan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Tabel Silang Pekerjaan dengan Tingkat Pengetahuan Responden pada Ruang Kelas III Instalasi Rawat Inap Terpadu A dan Rawat
Inap Terpadu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun 2010
Pekerjaan Pengetahuan
Total Baik
Sedang Kurang
Pegawai Negeri Pegawai Swasta
Wiraswasta Buruh
Tidak Bekerja 0 4 3
7
0 1 1 2
1 2 6 9
0 3 9 12
0 11 36 47
Total 1
21 55
77
Berdasarkan tabel 4.7. mengenai tabel silang pekerjaan dengan tingkat pengetahuan, dari 77 responden terdapat sebanyak 7 orang bekerja sebagai pegawai
negeri, 2 orang pegawai swasta, 9 orang berwiraswasta, 12 orang buruh, dan 47 orang tidak memiliki pekerjaan. Dari keseluruhan responden, hanya 1 orang yang memiliki
pengetahuan dengan kategori baik. Diantara responden yang bekerja sebagai pegawai negeri terdapat 4 orang memiliki pengetahuan dengan kategori sedang dan 3 orang
memiliki pengetahuan dengan kategori kurang. Diantara responden yang bekerja sebagai pegawai swasta terdapat 1 orang memiliki pengetahuan dengan kategori
sedang, dan 1 orang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang. Diantara responden yang berwiraswasta terdapat 2 orang memiliki pengetahuan dengan
kategori sedang dan 6 orang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang. Diantara responden yang bekerja sebagai buruh terdapat 3 orang memiliki pengetahuan dengan
kategori sedang dan 9 orang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang. Serta diantara responden yang tidak memiliki pekerjaan terdapat 11 orang memiliki
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan dengan kategori sedang dan 36 orang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang.
Tabel 4.8. Tabel Silang Sumber Informasi dengan Tingkat Pengetahuan Responden pada Ruang Kelas III Instalasi Rawat Inap Terpadu A
dan Rawat Inap Terpadu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun 2010
Sumber Informasi Pengetahuan
Total Baik
Sedang Kuranag
Tidak Ada Buku
Petugas Kesehatan 1 15 52
68
0 1 1 2
0 5 2 7
Total 1
21 55
77
Berdasarkan tabel 4.8. mengenai tabel silang sumber informasi dengan tingkat pengetahuan, dapat dilihat bahwa dari 77 responden terdapat sebanyak 68
orang tidak memiliki sumber informasi, 2 orang mendapatkan informasi dari buku, dan 7 orang mendapatkan informasi dari petugas kesehatan. Diantara responden yang
tidak memiliki sumber informasi terdapat 1 orang responden memiliki pengetahuan dengan kategori baik, 15 orang memiliki pengetahuan dengan kategori sedang, dan 52
orang memiliki pengatahuan dengan kategori kurang. Diantara responden yang mendapatkan informasi dari buku terdapat 1 orang responden memiliki pengetahuan
dengan kategori sedang, dan 1 orang responden memiliki pengetahuan dengan kategori kurang. Serta diantara responden yang mendapatkan informasi dari petugas
kesehatan terdapat 5 orang memiliki pengetahuan dengan kategori sedang dan 2 orang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2. Tabel Silang Pengetahuan dengan Sikap Tabel 4.9. Tabel Silang Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Responden pada
Ruang Kelas III Instalasi Rawat Inap Terpadu A dan Rawat Inap Terpadu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun 2010
Pengetahuan Sikap
Total Baik
Sedang Kurang
Baik Sedang
Kurang 0 1 0
1
14 7 0
21 17 31 7 55
Total 31
39 7
77
Berdasarkan tabel 4.9. mengenai tabel silang pengetahuan dengan sikap, dari 77 responden yang diteliti diketahui bahwa 1 orang responden yang memiliki
pengetahuan dengan kategori baik, memiliki sikap dengan kategori sedang. Dari 21 orang responden yang memiliki pengetahuan dengan kategori sedang, 14 orang
memiliki sikap dengan kategori baik dan 7 orang memiliki sikap dengan kategori sedang. Dan diantara 55 orang responden yang memiliki pengetahuan dengan
kategori kurang, 17 orang memiliki sikap dengan kategori baik, 31 orang memiliki sikap dengan kategori sedang, dan 7 orang memiliki sikap dengan kategori kurang.
Universitas Sumatera Utara
4.5.3. Tabel Silang Pengetahuan dengan Tindakan Tabel 4.10. Tabel Silang Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Responden
pada Ruang Kelas III Instalasi Rawat Inap Terpadu A dan Rawat Inap Terpadu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Tahun 2010
Pengetahuan Tindakan
Total Baik
Sedang Kurang
Baik Sedang
Kurang 0 1 0
1
4 14 3 21
0 23 32 55
Total 4
38 35
77
Berdasarkan tabel 4.10. mengenai tabel silang pengetahuan dengan tindakan, dari 77 responden yang diteliti diketahui bahwa 1 orang responden yang
memiliki pengetahuan dengan kategori baik, memiliki tindakan dengan kategori sedang. Diantara 21 orang responden yang memiliki pengetahuan dengan kategori
sedang, 4 orang memiliki tindakan dengan kategori baik, 14 orang memiliki tindakan dengan kategori sedang, dan 3 orang memiliki tindakan dengan kategori kurang. Dan
diantara 55 orang responden yang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang, 23 orang memiliki tindakan dengan kategori sedang dan 32 orang memiliki tindakan
dengan kategori kurang.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian secara umum diperoleh bahwa dari 77 responden pada ruang rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik yang terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 60 orang 77,92 dan sebagian besar responden tidak memiliki pekerjaan atau sebagai Ibu Rumah Tangga
yaitu sebanyak 47 orang 61,04. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memliki peran penting dalam hal pengasuhan, terutama pada saat salah seorang dari anggota
keluarga menderita suatu penyakit. Tidak adanya sumber informasi mengenai pencegahan infeksi di rumah
sakit menyebabkan responden tidak mengetahui bagaimana pencegahan infeksi di rumah sakit. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yaitu sebanyak 68 orang 88,32
dari seluruh responden tidak memiliki sumber informasi. Tidak adanya sumber informasi ini salah satunnya dikarenakan peran aktif dari responden dalam mencari
informasi yang rendah, walaupun pihak rumah sakit sudah menyediakannya dalam bentuk leaflet yang disediakan pada setiap unit perawatan dan tempat-tempat umum
lainnya. Pergantian keluarga pasien yang setiap saat terjadi, juga menyebabkan penyuluhan yang dilakukan oleh tim PPI rumah sakit tidak sampai pada semua
keluarga pasien. Maintenance terhadap pengadaan informasi yang masih kurang juga menyebabkan tempat-tempat penyediaan leaflet kosong dan terlambat diisi kembali.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pengetahuan Responden Tentang Pencegahan Infeksi di Rumah Sakit