1. 6 Cara Pengeluaran Cairan 1. 7 Pengaturan Elektrolit

• Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi peningkatan tekanan osmotik dan mengaktivasi jaringan saraf yang dapat mengakibatkan sensasi rasa dahaga. 2. Anti diuretik hormon ADII ADH dibentuk di hipotalamus dan di simpan dalam neurohifofisis dari hifofisis posterior. Stimuli utama untuk sekresi ADH adalah peningkatan osmolaritas dan penurunan cairan eksternal. Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air pada duktus koligentis, dengan demikian dapat menghemat air. 3. Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang bekerja pada tubulus ginjal untuk meningkatkan absorpsi natrium. Pelepasan aldesteron dirangsang oleh perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiostensin rennin serta sangat efektif dalam mengendaliakn hiperkalimia. 4. Prostaglandin Prostaglandin adalah asam lemak alami yang terdapat yang terdapat dalam banyak jaringan dan berfungsi dalam merespon radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi usus, dan mobilitas gastrointestinal. 5. Glukokortikoid Meningkatkan resorpsi natrium dan air, sehingga volume darah naik dan terjadi retensi urin natrium. Perubahan kadar glukokortikoid menyebabkan perubahan pada keseimbangan volume darah Tarwoto, 2006.

2. 1. 6 Cara Pengeluaran Cairan

Pengeluaran cairan terjadi melalui organ-organ seperti : a. Ginjal  Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170 liter darah untuk disaring setiap hari.  Produksi urin untuk semua usia 1 mlkgjam  Pada orang dewasa produksi urin sekitar 1, 5 literhari Universitas Sumatera Utara  Jumlah urin yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH dan aldesteron. b. Kulit  Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis yang merangsang aktivitas kelenjar keringat.  Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas otot, temperature lingkungan yang meningkat, dan demam.  Disebut jga isensible water loss IWL sekitar 15-20 ml24jam. c. Paru-paru  Menghasilkan IWL sekitar 400 mlhari  Meningkatkan cairan yang hilang sebagai respon terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman nafas akibat pergerakan atau demam. d. Gastrointestinal  Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari gastrointestinal setiap hari sekitar 100-200 ml  Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-15 cckg, BB24 jam, dengan kenaikan 10 dari IWL pada setiap kenaikan suhu 1 derajat celcius Tarwoto, 2006.

2. 1. 7 Pengaturan Elektrolit

Ada beberapa contoh pengaturan elektrolit yang sering ditemukan antara lain : a. Natrium sodium • Merupakan kation paling banyak yang terdapat pada cairan eksternal. • Na mempengaruhi keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan kontraksi otot • Sodium diatur oleh intake garam, aldesteron, dan pengeluran urin. Normal sekitar 135-148 mEqlt. b. Kalium potassium • Merupakan kation utama cairan intrasel Universitas Sumatera Utara • Berfungsi sebagai excibility neuromuscular dan kontaksi otot. • Diperlukan untuk pembentukan glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbangan asam basa, karena ion k dapat diubah menjadi ion hydrogen. Nilai normalnya sekitar 3, 5-5, 5mEqlt. c. Kalsium • Berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung, pembekuan darah, serta pembentukan tulang dan gigi • Kalsium dalam cairan ekstrasel diatur oleh kalenjar paratiroid dan tiroid • Hormon paratiroid mengabsorbsi kalsium melalui gastrointestinal, sekreasi melalaui ginjal • Hormon thirocalcitonin menghambat penyerapan kalsium tulang. d. Magnesium • Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel • Sangat penting untuk aktivitas enzim, neurochemi dan muscular excibility. Nilai normalnya sekitar 1, 5-2, 5 mEqlt. e. Klorida Terdapat pada cairan eksternal dan intrasel, normalnya sekitar 95-105 mEqlt. f. Bikarbonat • HCO 3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada cairan eksternal dan intrasel • Biknat diatur oleh ginjal g. Fosfat • Merupakan anion buffer dalam bentuk cairan intrasel dan ekstrasel • Berfungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuscular, metabolism karbohidrat, pengaturan asam dan basa • Pengaturan oleh hormon paratiroid Tarwoto, 2006. Universitas Sumatera Utara

2. 1. 8 Masalah Keseimbangan Cairan