24
2.2. Teori Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pengelolaan sumber daya merupakan strategi pembangunan masyarakat yang memberi peran dominan kepada masyarakat untuk
mengelola proses pembangunan, khususnya dalam mengontrol dan mengelola sumber daya produktif. Dengan demikian, strategi ini mengarah
pada penguatan mekanisme dalam pengelolaan sumber daya agar lebih efektif terutama dalam rangka pemenuhan kebutuhan lokal. Melalui strategi
ini setiap komunitas dapat mengembangkan sistem dan mekanisme yang memungkinkan warga masyarakat memanfaatkan sumber daya lokal yang
tersedia untuk memenuhi berbagai kebutuhan individu dan kebutuhan kolektif. Sumber daya lokal yang dimaksud antara lain berupa tanah, air,
informasi, teknologi, energi manusia dan kreativitas. Pengelolaan sumber daya dibagi menjadi dua yaitu pertama, strategi
pembangunan konvensional yaitu dalam strategi konvensional kontrol terhadap sumber daya dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya tersebut dilakukan oleh administrasi birokrasi yang terpusat. Kedua, strategi pengelolaan berbasis komunitas yaitu peranan
prakarsa, kreativitas dan partisipasi masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan menjadi sangat sentral. Memang benar, dalam strategi
pembangunan konvensional juga sering dikatakan ada unsur keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan, tetapi pada umumnya peranan
masyarakat terbatas pada keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan berbagai program yang sudah dirumuskan secara terpusat, dengan demikian
bersifat top down. Oleh sebab itu, keterlibatan seperti ini sebetulnya kurang
25
tepat disebut sebagai partisipasi, tetapi lebih tepat disebut sebagai bentuk mobilisasi pembangunan. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak ikut
mengambil keputusan dan merumuskan program, sehingga lebih berkedudukan sebagai konsumen program dari atas, tetapi dianggap
berkewajiban melaksanakannya. Sementara itu, dalam strategi ini masyarakat terlibat dalam segala proses pembangunan sejak identifikasi
masalah dan kebutuhan serta perumusan program. Dalam strategi ini mandat pengelolaan pembangunan, khususnya sumber daya, tidak berada pada
pihak pemerintah secara terpusat, tetapi berada pada masyarakat lokal. Untuk maksud tersebut diperlukan kapasitas masyarakat lokal dalam
melakukan identifikasi kebutuhan, identifikasi sumber daya, merumuskan tujuan, dan mengelola serta mendayagunakan sumber daya lokal. Sebagai
konsekuensinya, diperlukan suatu proses pengembangan kapasitas tersebut melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
2.3. Potensi Destinasi Pariwisata dan Daya Tarik Wisata