38
a. Hal-hal yang mengugurkan hadhanah
Menurut ulama Malikiyyah, hak hadhanah gugur dengan 4 empat sebab, yaitu:
1. Perginya perempuan hadhinah ke tempat yang jauh.
Maksudnya perginya hadhin ke tempat yang jauh dengan menempuh jarak lebih dari 133 KM, jika wali dari anak asuh pergi atau hadhinahnya perempuan
yang melaksanakan hadhanah maka wali dari anak asuh berhak mengambil anak tersebut dari hadhinah, dan gugurlah haknya mengasuh anak, kecuali ia
membawa serta anak itu mahdhun dalam perjalanan. Ulama Hanafiyyah berpendapat bahwa hak mengasuh anak dianggap gugur jika hadhinah yang
berstatus janda pergi ke tempat lain yang jauh, sehingga ayah anak yang diasuh tidak dapat mendatangi anaknya dalam jangka waktu setengah hari, untuk
kemudian kembali sampai ke rumah.
65
Adapun bagi hadhinah selain ibu si anak maka haknya gugur hanya dengan berpindah tempat tinggal. Ulama Syafi’iyyah berpendapat bahwa hak seseorang
untuk mengasuh anak menjadi gugur jika ia pergi dengan niat untuk pindah, baik jaraknya
jauh maupun
dekat. Ulama
Hambali berpendapat
bahwa hak
mengurusanak gugur jika orang yang mengurusnya berpergian jauh dengan menempuh jarak yang membolehkan shalat qashar.
66
65
Wahbah Az-Zulahaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu Hak-Hak Anak, Wasiat, Wakaf, Warisan Jilid 10,Terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani, Jakarta:Darul fikir, 2011, hlm. 70.
66
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
39
2. Bila ia menderita penyakit yang membahayakan.
Hak seseorang dalam melaksanakan tugas hadhanah gugur jika iamenderita penyakit yang membahayakan seperti gila, lepra, dan kusta. Hal ini menurut
pendapat ulama Mazhab Hambali. 3.
Bila ia fasik atau pengetahuan agamanya kurang Hak seseorang untuk mengurus anak juga gugur jika ia fasik atau pengetahuan
agamanya kurang, seperti misalnya ia tidak dapat dipercaya untuk mengurus anak karena tidak tercapainya kemaslahatan dalam asuhannya. Pendapat ini telah
disepakati oleh para ulama.
67
4. Bila ia sudah menikah lagi
Hak seorang hadhinah khususnya ibu jika ia sudah menikah lagi, kecuali jika jika hadhinah menikah dengan muhrim si anak.Akan tetapi, jika suami ibu
dari anak tersebut memiliki kasih sayang pada anak, maka hak hadhanah ibu tersebut masih berlaku.
68
Berbeda dengan pendapat ulama Mazhab Syafi’iyyah, bahwa hak hadhanah ibu gugur secara mutlak disebabkan perkawinannya dengan
laki-laki lain, baik laki-laki tersebut memiliki kasih sayang maupun tidak.
69
b. Kembalinya hak melaksanakan tugas hadhanah