Visi dan Misi Sekolah

A. Visi dan Misi Sekolah

Visi Sekolah adalah menyiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, cerdas dan terampil, mandiri serta mampu membina kerja sama dan kebersamaan dalam kehidupan yang luas sesuai dengan kompetensinya sendiri.

Visi dan misi sekolah pertama dibuat oleh tim khusus yang dibentuk oleh kepala sekolah, yaitu kepala sekolah dan beberapa guru. Rumusan yang dibuat oleh tim khusus kemudian didiskusikan berbersama-sama dengan dewan guru, dan beberapa siswa terutama pengurus OSIS. Dari hasil diskusi baru dirumuskan Visi dan Misi Sekolah yang disepakati. Visi dan Misi kemudian disosialisasikan setiap tahun kepada orang tua dan peserta, bersama Tata Tertib Sekolah, dalam acara MOS dan Pertemuan dengan Orang tua.

Visi sekolah inilah kemudian yang menjadi landasan visioner bagi sekolah untuk sosok peserta didik yang diharapkan di masa depan. Sosok pribadi peserta didik yang diharapkan menjadi landasan pendidikan nilai, moral dan karakter kepatuhan melalui pembinaan terhadap pada norma-norma di sekolah. Tentunya visi yang dicanangkan akan menjadi mengawang, kalau tidak dijabarkan dalam misi sekolah. Karena itu di samping visi tentulah terdapat misi sekolah.

Dr. H. Sarbaini, M.Pd Misi Sekolah adalah terdiri dari :

1. Penanaman nilai-nilai iman dan taqwa serta berakhlak mulia bagi seluruh warga sekolah.

2. Menghasilkan peserta didik yang disiplin, jujur, peduli, kreatif, bertanggung jawab, gemar belajar, dan mengembangkan diri.

3. Meningkatkan prestasi akademis dan penguasaaan teknologi informasi.

4. Memberi peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan kompetensinya sehingga berprestasi dengan tetap menjadi dirinya.

5. Memantapkan pelaksanaan Panca Budaya Sekolah, yaitu;

a. Budaya Disiplin. Motto: Tanpa disiplin anda tidak akan pernah sukses dan berprestasi.

b. Budaya Belajar. Motto: Tanpa belajar anda akan menjadi orang bodoh dan dibodohi.

c. Budaya Bersih. Motto: Tanpa bersih berarti anda tidak sehat.

d. Budaya Persatuan dan Persaudaraan. Motto: Dunia anda akan sempit, panas dan sumpek tanpa sahabat dan saudara.

e. Budaya Gemar Menabung. Motto: Menabung untuk masa depan lebih cerah

Jika ditarik benang merahnya dari visi, misi dan Panca Budaya Sekolah maka terdapat pertalian antara menyiapkan peserta didik yang berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, disiplin dan pendidikan nilai, moral dan karakter kepatuhan pada norma-norma sekolah. Melalui pembinaan, pendidikan nilai, moral dan karakter kepatuhan terhadap norma-norma sekolah, tidaklah hanya dijalankan melalui pembudayaan disiplin, tetapi secara bersama dipadukan dengan pembudayaan belajar, kebersihan, persatuan dan persaudaraan dan gemar menabung. Oleh karena pendidikan nilai, moral dan karakter kepatuhan pada norma-norma sekolah adalah bagian

Pendidikan Nilai, Moral dan Karakter Kepatuhan di Sekolah

pendidikan karakter disiplin, maka tanpa pendidikan nilai, moral dan karakter kepatuhan pada norma-norma sekolah, tanpa pembudayaan disiplin, tidaklah akan terwujud kesuksesan dan prestasi yang berbasis akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Dengan demikian juga tidak akan mampu menyiapkan dan mewujudkan sosok pribadi peserta didik yang diharapkan oleh visi sekolah.

Dasar sekolah membuat visi dan misi sekolah adalah ber- sumber pada nilai-nilai keagamaan, yakni dalam rangka peningkatan iman dan taqwa, maka ada beberapa misi dikembangkan, di antaranya adalah kejujuran, dan sebagainya. Kemudian juga nilai-nilai budaya masyarakat, misalnya, hormat, menghormati orang, berkata jujur, disiplin, dan tanggung jawab. Dikembangkan juga budaya hukum, karena menyangkut sanksi terhadap peserta didik.

Di sekolah ada tata tertib. Peserta didik harus mematuhi apa yang dikehendaki di dalam tata tertib. Tata tertib memuat sejumlah aturan-aturan yang dikehendaki dalam rangka mencapai visi dan misi sekolah. Sekolah secara khusus menghendaki peserta didik mematuhi tata tertib berdasarkan kesadaran dalam rangka untuk melaksanakan semua yang tertera dalam peraturan tata tertib itu.

Dengan demikian pendidikan nilai, moral dan karakter kepatuhan terhadap norma-norma sekolah di sekolah dilandasi oleh kesadaran yang diarahkan kepada misi sekolah dalam kerangka pencapaian visi sekolah, yaitu penanaman nilai iman dan taqwa, berakhlak mulia bagi seluruh warga sekolah, dan kedisiplinan, kejujuran, bertanggung jawab. Pendidikan nilai, moral dan karakter kepatuhan di sekolah, diarahkan kepada iman dan takwa serta berakhlak mulia dan rangka mengembangkan diri dan bertanggung jawab berbasis nilai-nilai agama.

Untuk itu peserta didik diperlukan pendidikan nilai, moral dan karakter kepatuhan yang bersifat pengembangan diri. Pengembangan diri dalam pengertian supaya peserta didik kalau dididik, yang paling pertama adalah soal “discipline mature”

Dr. H. Sarbaini, M.Pd dalam arti bertanggungjawab terhadap semua tindakan, baik

tingkah laku maupun terhadap ucapan yang dilakukannya ber- basis nilai-nilai agama. Karena nilai, moral dan karakter kepatuh- an dilihat dari nilai-nilai agama adalah agama menghendaki agar manusia bertaqwa, artinya melaksanakan semua perintah- perintahNya, dalam rangka untuk kebaikan. Hal demikian juga dikembangkan di dalam proses pembelajaran di sekolah. Selain berbasis nilai-nilai agama, pengembangan diri juga dilakukan berbasis budaya Banjar, agar lebih mengakar dan mudah diterima peserta didik nilai, moral dan norma yang ditanamkan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PESAN MORAL DALAM CERITA RAKYAT DI KECAMATAN KUTA MALAKA

1 47 1

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59