Hemipus hirundinaceus

Hemipus hirundinaceus

Jingjing Batu Black-winged Flycatcher-shrike

Burung yang cukup umum di Taman Nasional Baluran, setidaknya lebih mudah dijumpai meskipun distribusinya agak terbatas di hutan musim dan hutan pantai di Bama sampai Candi Bang, di sekitar Kantor Batangan, sepanjang Jalan Batangan-Bekol, Hutan Jati dan di Kawah Gunung Baluran. Mungkin distribusinya lebih luas. Hidup berpasangan atau terkadang dalam kelompok kecil, besuara “ciiti tuit tuit” pada saat hinggap dan meloncat loncat di pohon. Terkadang bergabung dengan jenis burung yang lain seperti Sepah Hutan dan Gelatikbatu Kelabu. Berukuran kecil 15 cm, tubuh bagian atas hitam pada jantan dan coklat pada betina, dan bagian bawah putih, kepala hitam. Tunggir dan pinggir ekor berwarna putih.

Lalage nigra

Kapasan Kemiri Pied Triller

Swiss Winnasis Swiss Winnasis

Swiss Winnasis Swiss Winnasis

LC -

LC 1 - 2

Campaphagidae

Campephagidae

Campephagidae Campephagidae

LC - 2 LC - 1

Lokasi: Kawah Gunung

Baluran

Salah satu jenis burung yang paling banyak diburu di Taman Nasional Baluran. Orang Jawa menyebutnya Cucak Ijo. Banyak yang meyakini, terutama para pemelihara dan penangkar Cucak Ijo, bahwa individu dari Baluran adalah jenis master yang sangat baik untuk indukan. Tapi keindahan suaranya ternyata tidak diikuti populasinya yang terus menurun, tahun kemarin dia masih mudah ditemui di sekitar Blok Bama, tapi sekarang dia sangat terdesak oleh ulah pemburu liar dan hanya tersisa di sekitar Kawah Gunung Baluran. Keberadaannya, biasanya mudah ditengarai dengan adanya “pengikut” burung-burung lain. Memiliki ciri khas yang membedakan dengan jenis lain yaitu sayap dan sisi ekor biru.

Aegithina tiphia

Cipoh Kacat Common Iora

Apabila Anda sedang jalan-jalan ke hutan dan mendengar suara “ciii- pow” berulang-ulang maka bisa dipastikan burung itu adalah Cipoh Kacat. Hidup sendirian atau kadang- kadang berpasangan, melompat pada cabang-cabang pohon dan bersembunyi diantara rantin-ranting pohon. Ukuran tubuhnya kecil 14 cm, berwarna kuning kehijauan, pada sayap terdapat garis putih yang khas, iris putih, pruh dan kaki hitam. Untuk mengamatinya tidaklah sulit, karena di seluruh kawasan Taman Nasional baluran dapat ditemukannya. Suaranya juga sangat umum terdengar di seluruh hutan meskipun pada ahirnya Anda harus seksama karena burung ini memiliki variasi nada yang sangat beragam.

Chloropsis cochinchinensis

Cicadaun Sayap-biru Blue-winged Leafbird

Lokasi: Kompleks Kantor Batangan

Lokasi: sekitar kantor Lokasi: Bama Batangan.

Perlu kejelian untuk menemukan burung ini, terkadang burung ini bergerombol dengan jenis merbah lainnya. Ciri-ciri dan tingkah laku yang hampir sama dengan jenis merbah pada umumnya juga menyulitkan dalam pengamatan. Catatan perjumpaan di Taman Nasional Baluran ditemukan di Blok Bama, Alas Malang, Perengan, tidak menutup kemungkinan di blok lainnya dapat dijumpai. Hampir mirip dengan Merbah Corok-corok (P. simplex) kecuali warna tubuh atas yang lebih hijau zaitun, bermata merah dan ukurannya yang lebih besar (20 cm). Burung ini lebih suka beraktifitas di bawah tajuk baik pohon-pohon besar maupun semak belukar. Mungkin burung paling pendiam dari semua keluarga Pycnonotidae.

Pycnonotus goiavier

Merbah Cerukcuk Yellow-ventet Bulbul

Merupakan burung yang sangat mudah dijumpai di seluruh kawasan Taman Nasional Baluran. Persis sama dengan Cucak Kutilang burung ini sangat aktif sepanjang hari. Berkelompok dan sering terlihat berbaur dengan burung jenis lainnya Suaranya berulang “cukk cukkk cukk, crook crook crook”. Memiliki ukuran tubuh sedang dengan panjang tubuhnya 20 cm, tubuh bagian atas dan mahkota coklat, kekang, iris dan paruh hitam, alis putih, tubuh bagian bawah putih kusam, tungging kuning dan kaki abu–abu. Bukan hal yang sulit untuk menagambil fotonya, tapi terkadang, karena saking banyak jumlahnya, dia sering mengganggu konsentrasi ketika sedang berburu foto. Sering menjadi korban perburuan liar dalam jumlah besar.

Pycnonotus plumosus

Merbah Belukar Olive-winged Bulbul

Swiss Winnasis Swiss Winnasis

Swiss Winnasis Swiss Winnasis

LC - LC 3 - 1

Aegithinidae

Chloropseidae

Pycnono�dae Pycnono�dae

LC

LC 3 - 1

Lokasi: Kawah Gunung Lokasi: Bekol Baluran

Seperti burung Merbah Cerukcuk, Cucak kutilang juga adalah burung yang sangat umum di Taman Nasional Baluran, meskipun populasinya tidak sebanyak Merbah Cerukcuk. Burung yang aktif sepanjang hari, ribut dan hidup dalam kelompok, mengunjungi savana atau daerah terbuka dan tepi hutan musim. Suaranya berulang dengan cepat dan bernada nyaring “cuk-cuk” dan “cang-kur”. Berukuran sedang 20 cm, bertopi hitam membentuk jambul pendek. Tunggir putih dan tungging jingga kuning, sayap dan ekor coklat, perut putih, paruh dan kaki hitam. Hampir menempati semua relung, dari dasar tanah sampai pucuk- pucuk pohon tinggi. Selain itu juga sangat bersahabat dengan kehadiran manusia.

Pycnonotus melanicterus

Cucak Kuning Black-crested Bulbul

Cucak Kuning tidak seperti burung cucak lainnya yang mudah ditemukan di Taman Nasional Baluran, burung ini relatif jarang ditemukan. Sejauh ini baru ditemukan di Kawah Gunung Baluran terus ke Tenggara sampai ke hutan pantai di Blok Perengan. Menyukai daerah yang rimbun, hinggap pada pohon tinggi dan semak belukar. Suaranya nyaring “hii-tii-hii- tii-wiit” dan ribut. Berukuran tubuh sedang dengan panjang tubuhnya 18 cm, berwarna kekuningan dengan kepala dan jambul hitam, tenggorokan merah. Merupakan burung yang sangat pemalu dan mudah terganggu, bahkan ketika pengamat dalam keadaan diam. Sehingga untuk melakukan pengamatan dan pengambilan gambar memerlukan kesabaran dan keuletan