Sosial Ekonomi Masyarakat TINJAUAN PUSTAKA

b. Pada umumnya peranan perantara tidak dibutuhkan. c. Hasil atau produk tidak dapat ditimbun. d. Hasil atau produk tidak mempunyai standar atau ukuran objektif. e. Permintaan terhadap hasil atau produk wisata tidak tetap. f. Hasil atau produk wisata banyak tergantung dari tenaga manusia Yoeti, 1996: 18.

2.2 Sosial Ekonomi Masyarakat

Perkataan sosial berasal dari bahasa latin yaitu socius yanng berarti kawan, yang dimaksud dengan kawan disini adalah orang-orang yang ada di sekitar kita yaitu yang tinggal dalam satu lingkungan tertentu dan mempunyai sifat saling memengaruhi satu sama yang lainnya. Kata sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI artinya segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sedangkan dalam konsep sosiologis, manusia sering disebut sebagai mahluk sosial yang artinya manusia itu tidak dapat hidup dengan wajar tanpa orang lain disekitarnya. Pengertian sosial dalam ilmu sosial menunjuk pada objeknya, yaitu masyarakat. Pada departemen sosial, menunjuk pada kegiatan- kegiatan yang ditujukan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan yang ruang lingkupnya adalah pekerjaan atau kesejahteraan sosial. Kata ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yakni oikos yang artinya rumah tangga dan nomos yang artinya mengatur. Jadi, ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga. Ekonomi sering juga diartikan sebagai cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ekonomi berarti segala sesuatu tentang azas-azas produksi, Universitas Sumatera Utara distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan seperti perdagangan, hal keuangan dan perindustrian. Jadi dapat dikatakan bahwa ekonomi berkaitan dengan proses pemenuhan keperluan hidupnya sehari-hari. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata Latin, socius yang berarti kawan. Istilah masyarakat sendiri barasal dari akar kata Arab, syaraka yang berarti ikut sertaberpartisipasi. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi, menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama Koentjaraningrat, 2007: 143. Menurut JL. Gillin dan JP. Gillin, masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Menurut Selo Sumarjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan Pelly, 1997: 29. Sosial ekonomi masyarakat adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat, beberapa faktor yang sering diikut sertakan oleh beberapa ahli dalam melihat kondisi sosial ekonomi, yakni antara lain perumahan, kesehatan, dan sosialisasi dalam lingkungan masyarakat. Banyak aspek yang dapat mengambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, khususnya pedesaan, seperti pendapatan yang rendah sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari, Pendidikan yang rendah, sehingga tidak dapat mengangkat martabat dan perumahan yang tidak sesuai dengan standar kesehatan. Menurut Melly G. Tan menyatakan bahwa kedudukan sosial ekonomi meliputi tiga faktor, pekerjaan, Universitas Sumatera Utara pendidikan, dan penghasilan. Dalam hal ini dapat dikategorikan mengenai kedudukan sosial ekonomi adalah tinggi, sedang, dan rendah Soekanto, 1990:35. Salah satu kebutuhan pokok adalah perumahan. Perumahan dalam arti luas meliputi rumah dan segala perlengkapannya. Fasilitas lingkungan perumahan mencakup aneka ragam, antara lain air minum, saluran pembuangan, jalan dan sebagainya yang bermanfaat bagi pemeliharaan lingkungan Suparlan, 1993: 221. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia melalui lembaga-lembaga pendidikan atau sekolah maupun di luar sekolah. Pendidikan adalah usaha untuk membina kepribadian dan kemampuan manusia agar dapat mempertahankan dan mengembangkan hidup serta kelangsungan hidup bermasyarakat. Sejak kecil setiap orang terbiasa bergaul dengan lingkungannyadan mempunyai keterkaitan dengan lingkungan sosialnya. Keterkaitan manusia dengan lingkungan sosialnya senantiasa berubah sejak kecil sampai akhir hidupnya. Dalam kaitannya menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya, seorang individu harus dapat melakukan komunikasi dengan berbagai macam tipe kepribadian dan peranan interaksi sosial untuk melakukan penyesuaian diri agar dapat diterima oleh masyarakatnya yang merupakan peranan penting dalam kehidupan seseorang Rukminto, 1994: 196.

2.3 Kerangka Pemikiran