Tabel 4.6 Penduduk Menurut SukuEtnis
No. Sukuetnis
Jumlah Jiwa Persentase
1. 2.
3. 4.
5. Aceh
Batak Melayu
Minang Jawa
87 689
1546 12
988 2,62
20,74 46,54
0,36 29,74
Total 3322 100,00
Sumber: Kantor Kepala Desa Timbang Jaya Jika dilihat dari komposisi penduduk menurut sukuetnis di desa ini,
maka mayoritas penduduk adalah suku Melayu, yaitu 1546 jiwa 45,54 , selebihnya adalah penduduk yang bersuku Jawa 988 jiwa 29,74 , bersuku
Batak 689 jiwa 20, 74 , bersuku Aceh 87 jiwa 2,62 ,dan Minang 12 jiwa 0,36 .
4.4. Sarana dan Fasilitas Desa
4.4.1. Sarana Pendidikan Gedung Sekolah Gedung sekolah sebagai sarana pendidikan yang ada di desa ini antara
lain adalah:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Sarana Pendidikan di Desa Timbang Jaya
No. Sarana Pendidikan
Jumlah 1.
2. 3.
4. 5.
6. Taman Kanak-kanak
Taman Kanak-kanak swasta Sekolah Dasar
MIN Sekolah Menengah Pertama
SMP Swasta 1 buah
2 buah 1 buah
1 buah 1 buah
1 buah Total
7 buah Sumber: Kantor Kepala Desa Timbang Jaya
Berdasarkan data pada tabel di atas disebutkan bahwa sarana yang terdapat di Desa Timbang Jaya yaitu Taman Kanak-kanak, Taman Kanak-kanak swasta,
Sekolah Dasar, MIN, Sekolah Menengah Pertama, dan SMP Swasta. Maka dapat dikatakan bahwa desa Timbang Jaya juga telah mempunyai beberapa sarana
pendidikan dalam meningkatkan kecerdasan bagi setiap anak-anak warga di Desa tersebut. Sehingga mereka juga dapat belajar seperti anak-anak pada umumnya
yang berhak mendapat pendidikan. 4.4.2.
Sarana Peribadatan Sehubungan dengan mayoritas penduduk di daerah ini adalah penganut
agama islam, maka sarana peribadatan yang ada di desa ini adalah mesjid sebanyak tiga buah dan mushola sebanyak tiga buah.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di desa Timbang Jaya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Sarana Kesehatan di Desa Timbang Jaya
No. Sarana Jumlah
1. 2.
3. 4.
Dokter Bidan
Perawat Dukun pengobatan alternatif
2 orang 2 orang
6 orang 3 orang
Total 13 orang
Sumber: Kantor Kepala Desa Timbang Lawan Dilihat dari data pada tabel di atas bahwa sarana kesehatan yang ada di
Desa Timbang Jaya yaitu tenaga medis, dukun bersalin, bidan, perawat, dan ada juga dukun pengobatan alternatif. Namun di sini jumlah tenaga medis, dan
perawat juga sudah disediakan walaupun tidak banyak. Prasarana kesehatan yang ada di desa Timbang Jaya adalah sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Prasarana Kesehatan di Desa Timbang Jaya
No. Prasarana Jumlah
1. 2.
3. Posyandu
Toko obat Balai pengobatan masyarakat
3 unit 1 unit
1 unit Total
5 unit Sumber: Kantor Kepala Desa Timbang Jaya
Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa prasarana kesehatan yang ada di Desa Timbang Jaya yaitu Posyandu, toko obat, dan balai pengobatan
masyarakat. Namun prasarana kesehatan yang lebih banyak di desa ini adalah posyandu. Oleh karena itu masyarakat desa Timbang Jaya tidak perlu takut lagi
jika ada yang sakit, karena sudah ada posyandu, toko obat, dan balai pengobatan masyarakat yang siap membantu serta melayani setiap warga tersebut.
4.4.4. Sarana Olahraga
Sarana olahraga yang ada di desa Timbang Jaya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Sarana Olah Raga di Desa Timbang Jaya
No. Sarana Jumlah
1. 2.
Lapangan bulu tangkis Lapangan voli
1 buah 2 buah
Total 3 buah
Sumber: Kantor Kepala Desa Timbang Jaya
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa di Desa Timbang Jaya juga terdapat sarana olah raga seperti lapangan bulu tangkis, dan ada juga lapangan
voli. Karena kadang-kadang sarana olah raga ini diperlukan juga misalnya seperti anak-anak sekolah yang mengadakan pertandingan olahraga antar sekolah di desa
tersebut, atau antara warga desa setempat yang mengadakan perlombaan pada saat hari-hari besar. Oleh karena itu, dibangunlah lapangan bulu tangkis maupun
lapangan voli ini sebagai sarana olah raga di desa tersebut. 4.4.5.
Sarana Transportasi Sarana transportasi yang ada di desa Timbang Jaya adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.11 Sarana Transportasi di Desa Timbang Jaya
No. Sarana Jumlah
1. 2.
3. Truk umum
Angkutan desa Ojek
4 unit 3 unit
5 unit Total
12 unit Sumber: Kantor Kepala Desa Timbang Jaya
Dari data pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sarana transportasi yang ada di Desa Timbang Jaya ada beberapa jenis, seperti Truk umum, angkutan
desa, dan ada juga ojek. Namun di desa ini masih lebih banyak menggunakan transportasi ojek untuk mengangkut penumpang.
4.4.6. Sarana Penerangan dan Air bersih
Sarana penerangan di desa Timbang Jaya meliputi :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Sarana Penerangan di Desa Timbang Jaya
No. Sarana Jumlah
1. 2.
Listrik Lampu minyak tanah
568 unit 320 unit
Total 888 unit
Sumber: Kantor Kepala Desa Timbang Jaya Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana penerangan yang
terdapat di Desa Timbang Jaya adalah dengan menggunakan listrik, dan ada juga yang masih menggunakan lampu minyak tanah. Jika dilihat dari sarana
penerangan, desa tersebut dapat dikatakan sudah lebih berkembang karena sudah masuknya listrik sebagai alat penerangan di rumah mereka. Walau hanya sebagian
kecil saja yang masih menggunakan lampu minyak tanah, karena rumah tempat tinggal mereka masih belum terjangkau untuk pemasukan tenaga listrik tersebut.
Sumber air bersih meliputi :
Tabel 4.13 Sumber Air Bersih di Desa Timbang Jaya
No. Sumber air bersih
Jumlah unit
Pemanfaat kk Kondisi
1. 2.
3. 4.
Sumur gali PAM
Sungai Depot isi ulang
588 1
2 1
688 1
100 80
Baik Baik
Baik Baik
Sumber: Kantor Kepala Desa Timbang Jaya
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari data pada tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa di desa Timbang Jaya terdapat beberapa sumber air bersih yang dapat diperoleh
masyarakat untuk digunakan sehari-hari seperti sumur gali, PAM Perusahaan Air Minum, sungai, dan depot isi ulang. Namun dari beberapa sumber air yang
terdapat di desa Timbang Jaya, pada umumnya masyarakat lebih banyak menggunakan sumur gali dalam mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-
hari, karena bagi mereka air tersebut lebih mudah didapat sebab letaknya ada di rumah sendiri dan tidak perlu membayar biaya setiap bulannya. Contohnya PAM,
dengan menggunakan PAM di rumah sendiri, maka harus dikenakan biaya per bulannya. Sama halnya dengan depot isi ulang juga memakai biaya. Sementara
jika ke sungai harus berjalan beberapa menit dahulu, dan kalau mengangkat air untuk dibawa ke rumah mereka merasa sedikit keberatan. Oleh karena itu,
sebagian besar masyarakat lebih memilih menggunakan sumur gali tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4.4.7. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Timbang Jaya
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Timbang Jaya
Kepala Desa SAMIN PELAWI
Seketaris Desa T. MARDIAH
Bendahara NURAINI
KUR Pembangunan NURMAHIAH
KUR Pemerintahan ALIMSYAH
KUR Kersa RAHMADANI
KA. Dusun I MULYONO
KA Dusun II PAIJAN SARDI
KA Dusun III SYAIFUL BAHRI
KA Dusun IV ANWAR PA
KA Dusun V
ABDUL RAHMAN
Universitas Sumatera Utara
4.4.8. Gambaran Objek Wisata Bukit Lawang
Desa Timbang Jaya terkenal dengan adanya daerah tujuan wisata yaitu Bukit Lawang. Pariwisata Bukit Lawang dimulai sejak tahun 1973, di mana ada
dua orang biolog Swiss bernama Monica Borner dan Regina Frey menjadi Bukit Lawang sebagai pusat rehabilitasi orang utan. Dalam rangka usaha
mengembalikan orang utan ke alam bebas ini disponsori oleh Frankfurt Zoological Society
Jerman, dengan mendirikan pusat rehabilitasi di tepi sungi Bahorok, tepatnya bulan Juli 1973. Yang pertama kali mengelola pusat
rehabilitasi orang utan adalah WWF World Wild Foundation, tapi kemudian pada Januari 1980 diserahkan kepada Direktur Jendral PHPA Perlindungan
Hutan dan Pelestarian Alam Departemen Republik Indonesia. Desa Timbang Jaya berada di Kecamatan Bahorok, terletak di kaki
Gunung Leuser wilayah Propinsi Sumatera Utara, tepatnya berada di bagian Kabupaten Tingkat II Langkat. Di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser
TNGL merupakan naungan beberapa satwa dan vegetasi yang jarang sekali ditemui, yang mana di gunung Leuser ini terdapat binatang yang dilindungi
seperti badak sumatera, rusa, kijang, burung kuau, dan siamang. Selain itu terdapat juga kedih serta monyet berekor panjang dan yang khas adalah bunga
Raflesia, bunga terbesar di dunia. Secara jelasnya di kawasan Gunung Leuser terdapat 320 jenis, 176 jenis binatang menyusui, 194 jenis binatang melata, dan 52
jenis ampibi. Selain itu terdapat juga 35.000 spesies tumbuh-tumbuhan, dan setiap satu hektar tanah di daratanterdapat 60 sampai 130 jenis pohon. Dengan
banyaknya kekayaan hutan di Gunung Leuser inilah yang kemudian semakin
Universitas Sumatera Utara
menarik perhatian turis mancanegara untuk mengetahui hutan tersebut, serta untuk melihat orang utan yang diliarkan kembali ke habitatnya.
Setelah adanya rehabilitas orang utan, maka mulailah berdatangan turis- turis asing yang tinggal dan menginap di rumah-rumah penduduk selama mereka
berada di Bukit Lawang, karena pada saat itu penginapan belum ada, kemudian timbul ide-ide untuk mendirikan penginapan-penginapan yang sederhana sebagai
fasilitas utama turis mancanegara. Pada tahun 1985, berdirilah sebuah penginapan yang sederhana yaitu Leuser Sibayak yang kemudian disusul oleh Bukit Lawang
Cottage kira-kira setahun kemudian dan setelah itu barulah disusul penginapan- penginapan lainnya. Sejak itu turis-turis asing semakin berdatangan, fasilitas-
fasilitas seperti angkutan mulai mendapat perhatian serta fasilitas lain yang layak didapatkan oleh pengunjung mancanegara yang sedang bermukim seperti money
changer, guide corporation, 24 hours restorannt, automatic telephoneSLJJ site, serta food cafe souvenir.
Kemudian objek wisata Bukit Lawang makin berkembang dan Dinas Kepariwisataan mulai menata sarana dan prasarana untuk menarik perhatian turis
mancanegara maupaun lokal, sehingga pengunjung merasa aman dan nyaman. Sasaran utama pariwisata Bukit Lawang adalah turis mancanegara yang ingin
melihat pusat rehabilitasi orang utan dan objek-objek lain yang ada disekitar Gunung Leuser, sungai Bahorok, dan sebagainya. Bukit Lawang pun mulai
berkembang sebagai daerah tujuan wisata dengan masuknya wisatawan lokal maupun mancanegara. Terhitung dari tahun 1985 turis mancanegara yang datang
ke Bukit Lawang meningkat setiap tahunnya. Dan dalam hal ini menandakan Bukit Lawang semakin ramai dikunjungi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA DATA