Sistem Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

24

BAB III PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GAJI DAN UPAH

PADA SENTRA KREDIT KONSUMER PT. BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK KCP GAJAH MADA MEDAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Sistem Informasi Akuntansi, maka terlebih dahulu kita harus memilah ketiga variabel kata diatas menjadi definisi-definisi yang kemudian akan membangun sebuah definisi tentang Sistem Informasi Akuntansi.

1. Sistem

Sistem merupakan gabungan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan membentuk tata cara atau prosedur melalui tiga tahap, yaitu input, proses, dan output untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Romney dan Steinbart dalam Fitriasari dan Kwary 2006:2 mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”. Definisi sistem yang lain, yaitu menurut Hall 2005:6 : “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”. Berbagai macam pendapat para ahli mengenai pengertian sistem, tetapi pada dasarnya sistem adalah: a. Terdiri dari beberapa sub sistem yang lebih kecil, 25 b. Mempunyai keterkaitan atau saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, c. Mempunyai tujuan yang sama. Adapun unsur-unsur yang merupakan bagian dari sebuah sistem yaitu: 1. Komponen Ganda Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian. 2. Keterkaitan Relatedness Suatu bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem. Walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua bagian mendukung tujuan yang sama. Jika suatu komponen tertentu tidak memberikan kontribusi ke tujuan bersama, maka bagian itu bukan dari sistem tersebut. 3. Sistem Versus Subsistem Diantara sistem dan subsistem terdapat perbedaan perspektif, dan demi tercapainya tujuan, keduanya dapat ditukarkan. Sebuah sistem disebut subsistem ketika dilihat kaitannya dalam sistem yang lebih besar di mana sistem tersebut tersebut menjadi bagiannya. Sebaliknya, subsistem dapat menjadi sebuah sistem ketika sistem tersebut menjadi pusat perhatian. 4. Tujuan Setiap sistem harus dapat melayani setidaknya satu tujuan, tetapi sistem tersebut dapat melayani beberapa tujuan. Ketika sebuah sistem 26 tidak lagi dapat memenuhi tujuan, maka saat itu pulalah sistem harus diganti. Hal diatas menjelaskan bahwa sistem itu sendiri bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang saling mengisi satu sama lainnya. Dan sistem itu sendiri juga mencakup tiga kegiatan sebagai berikut : 1. Masukan atau Input. 2. Pengolahan atau Processing. 3. Hasil dari pengolahan atau Output. Sistem menerima input dari lingkungannya dan juga menghasilkan output untuk lingkungannya. Sistem tertutup tidak menerima input dari lingkungannya dan tidak menghasilkan untuk lingkungannya. Output dari sistem tertutup adalah eksistensi dari sistem itu sendiri. Sistem yang sederhana terdiri dari satu input dan satu output. Sistem yang lebih komplek akan terdiri dari beberapa input dan juga akan menghasilkan beberapa output pula. − Model sistem terbuka sederhana − Model sistem terbuka beraneka Input 1 Output 1 Input 2 Proses Output 2 …….. ………. Input n Output n Input Proses Output 27 − Model sistem tertutup Input Proses Output Gambar 3.1 Model Sistem Sumber: Halim 1994:84

2. Informasi