KERANGKA PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

29

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka konseptual Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran pelaksanaan atraumatic care dalam pemasangan infus pada anak yang mengalami rawat inap di RSUD dr. Pirngadi Medan. Skema 1. Kerangka Konseptual Pelaksanaan atraumatic care dalam pemasangan infus pada anak yang mengalami rawat inap di RSUD dr. Pirngadi Medan. - optimal - kurang optimal - tidak optimal Atraumatic care dalam pemasangan infus 1. Menjelaskan prosedur pemasangan infus 2. Pemilihan lokasi penusukan pada vena tangan 3. Mengurangi persepsi nyeri dengan teknik non- farmakologi - Menunggu area yang diberi disinfektan sampai kering - Melakukan upaya untuk mendapatkan akses IV hanya sampai dua kali - Memfasilitasi keberadaan orang tua dalam membantu memposisikan anak. - Melakukan restrain pada anak apabila diperlukan - Memasang alat pengaman infus spalk - Menempatkan balutan yang diberi gambar senyuman atau simbol penerimaan lain diatas area pungsi 29 Universitas Sumatera Utara 2. Definisi operasional Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: Tabel 1. Definisi operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala Atraumatic care dalam pemasangan infus Prinsip perawatan yang tidak menimbulkan trauma dimana setiap tindakan pemasangan infus yang dilakukan oleh perawat yang bekerja di ruang rawat inap Melati III RSUD dr. Pirngadi Medan bertujuan untuk mencegah distres fisik dan psikis pada anak. Alat Ukur: Lembar observasi Cara Ukur: Mengisi lembar observasi yang terdiri dari 9 pernyataan dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak. 1. optimal = 6-9 2. kurang optimal = 3-5 3. tidak optimal = 0-2 ordinal Universitas Sumatera Utara 31

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan atraumatic care dalam pemasangan infus pada anak yang mengalami rawat inap di RSUD dr. Pirngadi Medan. 2. Populsi dan Sampel 2.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah tindakan pemasangan infus yang dilakukan pada anak usia prasekolah di ruang rawat inap Melati III RSUD dr. Pirngadi Medan yaitu sebanyak 35 tindakan. 2.2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Arikunto, 2006. Sampel dalam penelitian ini adalah tindakan pemasangan infus yang akan dilakukan pada anak usia pra sekolah. Pada penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah : a. Anak usia pra sekolah 3-6 tahun b. Anak yang akan dilakukan pemasangan infus c. Orang tua setuju anaknya menjadi responden penelitian 31 Universitas Sumatera Utara Kriteria eksklusi sampel dalam penelitian ini adalah : a. Kondisi anak sangat lemah dan mengalami gangguan kesadaran b. Orang tua tidak setuju anaknya menjadi responden penelitian Penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan rumus: n = Dimana: N = Besar Populasi n = Besar Sampel d = tingkat signifikan 0,05 Setiadi, 2007 n = = = 31 tindakan Berdasarkan rumus diatas didapatlah jumlah sampel sebanyak 31 tindakan. 3. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Juni 2015. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap Melati RSUD dr. Pirngadi Medan. Rumah sakit ini dipilih sebagai tempat penelitian karena merupakan rumah sakit tipe B rujukan wilayah Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara RSUD dr. Pirnagdi Medan merupakan rumah sakit pendidikan dan penelitian, lokasi rumah sakit yang strategis dan pengurusan surat izin penelitian yang mudah sehingga dapat memudahkan peneliti mengambil sampel. 4. Pertimbangan etik Penelitian ini dilakukan setelah keluarnya keterangan kelayakan etik ethical clearance dari komisi etik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan keluarnya surat izin penelitian dari pihak RSUD dr. Pirngadi Medan. Sebelum melakukan penelitian, responden diberi penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan, manfaat dari penelitian, kegiatan dalam penelitian, hak-hak responden dalam penelitian dan kerahasiaan terjaga. Jika orang tua anak memberi izin, maka orang tua anak menandatangani lembar persetujuan informed consent. Semua data yang dikumpulkan selama penelitian disimpan dan dijaga kerahasiaanya confidentiality, data hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian saja. Lembar observasi yang telah diisi disimpan oleh peneliti dan tidak diberikan kepada pihak RS. 5. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti sesuai dengan permasalahan dan variabel yang akan diteliti dan mengacu kepada tinjauan pustaka. Instrumen penelitian terdiri dari lembar observasi untuk menilai pelaksanaan atraumatic care dalam pemasangan infus. Universitas Sumatera Utara Lembar observasi pelaksanaan atraumatic care dalam pemasangan infus ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan atraumatic care dalam pemasangan infus pada anak. Lembar observasi ini menggunakan skala Guttman dengan jenis pernyataan dikotomi dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Jika perawat melaksanakan atraumatic care dalam pemasangan infus diberi nilai 1 dan apabila perawat tidak melaksanakan atraumatic care dalam pemasangan infus diberi nilai 0. Pernyataan terdiri dari 9 pernyataan yang berisi tentang atraumatic care dalam pemasangan infus. Total skor yang didapat adalah 0-9. Perhitungan data hasil pengukuran dikategorikan berdasarkan rumus statistik menurut Arikunto 2006 dalam Ainun 2009. Total skor : 68-100 = optimal 34-67 = kurang optimal 0-33 = tidak optimal Berdasarkan standar Arikunto 2006 dalam Ainun 2009, maka didapatkan rentang sebagai berikut: 6-9 : optimal 3-5 : kurang optimal 0-2 : tidak optimal Universitas Sumatera Utara 6. Uji validitas dan reliabilitas instrumen 6.1. Uji validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan kemampuan instrumen pengumpulan data untuk mengukur apa yang harus diukur. Pengujian validitas terhadap 10 item lembar penerapan atraumatic care dilakukan dengan validitas isi content validity, yaitu meminta pendapat pakar pada bidang yang sedang diteliti judgement expert. Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan oleh beberapa ahli yaitu, kepala ruangan Anak RSUD dr. Pirngadi medan, kepala ruangan Anak RS. USU, dan dosen dasar Fakultas Kepereawatan Universitas Sumatera Utara. Jika ada pernyataan dalam instrumen yang tidak relevan dan tidak jelas, maka pernyataan akan diperbaiki, dihapus, dan ditambah sesuai dengan instruksi validator. Pada instrumen ini terdiri dari dari 9 pernyataan yang diperbaiki secara gramatikal, 1 pernyataan yang dihapus karena tidak relevan. Setelah instrumen disetujui oleh ketiga validator, dilakukan penghitungan skor uji validitas. Instrumen dinyatakan valid apabila skor uji validitasnya 0,70. Skor uji validitas pada instrumen ini sebesar 0,89 dan dinyatakan valid sehingga dapat dijadikan sebgai instumen penelitian. 6.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Apabila alat ukur yang digunakan sudah benar, maka hasil pengukuran atau pengamatan bila kenyataan Universitas Sumatera Utara atau fakta diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainanan tetap memiliki kesamaan Nursalam, 2008. Sebelum melakukan uji reliabilitas, terlebih dahulu dilakukan tahap uji coba dengan mendiskusikan format observasi, menyamakan persepsi, dan melakukan latihan dengan asisten peneliti. Selanjutnya, peneliti dan asisten peneliti melakukan pengamatan sendiri-sendiri dengan menggunakan lembar observasi dan responden yang sama. Uji realibilitas ini dilakukan kepada 10 responden tindakan pemasangan infus yang dilakukan pada anak usia pra sekolah di RSI Malahayati Medan pada 15 Maret – 25 Maret 2015. Uji yang digunakan untuk lembar observasi adalah uji interarter reliability, yaitu uji yang digunakan untuk penyamaan persepsi antara peneliti dan asisten peneliti. Alat yang digunakan untuk uji interarter reliability adalah uji indeks kesesuaian kasar crude index agreement Arikunto, 2010. Hasil analisisnya 0,89 sehingga 9 item lembar observasi dinyatakan reliabel dan layak digunakan. 7. Pengumpulan data Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Setelah melakukan ujian proposal, peneliti mengurus surat keterangan kelayakan etik dari tim komite Etik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. b. Mengajukan permohonan ijin pelaksaaan penelitian ke bagian pendidikan Fakultas Keperawatan USU. Universitas Sumatera Utara c. Setelah mendapatkan ijin dari Fakultas Keperawatan USU, peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Direktur RSUD dr. Pirngadi Medan. d. Setelah mendapatkan izin Direktur RSUD dr. Pirngadi Medan, selanjutnya dilakukan pengumpulan data penelitian. e. Sesudah izin penelitian diberikan, peneliti mendata responden yang akan diobservasi. Peneliti mendata anak yang dirawat inap yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi untuk dijadikan responden, kemudian menunggu responden mana yang akan dilakukan pemasangan infus. f. Observer peneliti menjelaskan tujuan penelitian berdasarkan etika penelitian, dan meminta kesediaan orang tua anak untuk diobservasi oleh peneliti, apabila setuju, maka peneliti memberikan surat persetujuan untuk ditandatangani oleh orang tua anak. Apabila orang tua tidak bersedia maka peneliti tidak boleh memaksanya. g. Observer melakukan observasi terhadap penerapan atraumatic care dalam pemasangan infus. Pada saat peneliti berada di ruangan rawat inap Melati III, peneliti mengobservasi setiap tindakan pemasangan infus yang dilakukan oleh perawat. 8. Analisa data 8.1. Pengolahan data Data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan software statistika komputer melalui beberapa tahapan, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. pemberian kode coding Data diklasifikasikan menurut masing-masing kategori. Setiap kategori jawaban diberi kode yang berbeda untuk mempermudah pengumpulan data. b. Memasukkan data entry processing Data yang sudah diberi kode selanjutnya dimasukkan kedalam komputer menggunakan perangkat program statistik. c. Pengecekan data cleaning Pengecekan data yang sudah dimasukkan untuk memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan-kesalahan seperti pengkodean atau kesalahan membaca kode. Analisis data yang sudah diolah dengan menggunakan program komputer, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis univariat. 8.2. Analisis univariat Analisis univariat yang digunakan adalah analisa deskriptif statistik. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase untuk mendeskripsikan tentang data pelaksanaan atraumatic care dalam pemasangan infus pada anak di RSUD dr. Pirngadi Medan. Universitas Sumatera Utara 39

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN