BENTUK KERJASAMA DAERAH Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah dan Implementasinya di Propinsi Sumatera Utara

BAB VI BENTUK KERJASAMA DAERAH

Berbagai bentuk kerjasama daerah yang dapat dilakukan oleh pemerintah kabupatenkota dan pemerintah provinsi secara garis besar ada terdapat 14 empat belas bentuk kerjasama yang dapat dilakukan oleh daerah. 1. Kerjasama Provinsi dengan Provinsi Provinsi A Provinsi B Bekerja Sama Bentuk kerjasama provinsi dengan provinsi seperti gambar antara lain sebagai berikut: a. Kerjasama Antar Provinsi yang berdekatan, sifatnya wajib dilaksanakan dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pelayanan yang terdapat di daerah yang berbatasan seperti pembangunan jalan dan jembatan pendidikan dasar, pelayanan kesehatan Puskesmas, penanganan sampah terpadu, penyuluhan pertanian, pengairan, penanganan Daerah Aliran Sungai DAS, perencanaan tata ruang dan lain-lain. Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 13 b. Kerjasama Antar Provinsi yang tidak berdekatan, dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan bersifat situasional dilakukan dalam rangka pengembangan potensi dan komoditi unggulan dari masing-masing daerah yang bekerjasama. 2. Kerjasama Provinsi dengan KabupatenKota Provinsi A Kabupaten Kota A Bekerja Sama 3. Kerjasama Provinsi dengan pihak ketiga Provinsi A Pihak Ketiga Bekerja Sama Kerjasama antara Pemerintah Provinsi dengan Pihak Ketiga, dikembangkan berdasarkan pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi langsung oleh Pemerintah Provinsi yang bersangkutan karena berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh masing-masing daerah otonom, Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 14 kerjasama model ini dapat berbentuk Kerjasama antara Pemerintah Provinsi dengan Pihak Swasta yang antara lain adalah : 1 Kontrak pelayanan Service Contract, dicirikan dengan tidak ada investasi, terbatas pada operasional dan manajemen, keuntungan kecil, efisiensi terbatas dan cocok dilakukan pada masa krisis. 2 Kontrak pengelolaan Management Contract, dicirikan dengan tidak ada investasi, adanya pengelolaan perusahaan, keuntungan kecil, efisiensi terbatas dan cocok dilakukan pada masa krisis. 3 Kontrak sewa Lease Contract, dicirikan dengan tidak ada investasi, terbatas pada peralatan, keuntungan kecil, efisiensi terbatas dan cocok dilakukan pada masa krisis. 4 Bangun-kelola-alih milik Build, Operate and Transfer Bangun- kelola-miliki-alih milik Build, Operate, Own and Transfer, dicirikan dengan adanya investasi swasta, pembangunan sarana, biaya rendah kualitas tinggi, menguntungkan, efisiensi tinggi, cocok dilakukan pada kondisi ekonomi yang baik. 5 Konsesi Concession, dicirikan dengan adanya investasi swasta, pengelolaan dan keuangan secara bersama, menguntungkan, efisiensi tinggi, cocok dilakukan pada kondisi ekonomi yang baik. 4. Kerjasama Provinsi dengan LSMmasyarakat Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 15 Provinsi A Pihak LSM Masyarakat Bekerja Sama Kerjasama Pemerintah Provinsi dengan LSMMasyarakat, dikembangkan untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat dan mendorong potensi sosial ekonomi yang dimiliki masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Seperti pengelolaan aset Pemerintah Provinsi oleh masyarakat, penyuluhan dan pelestarian kawasan hutan untuk mendorong peningkatan produktivitas. 5. Kerjasama provinsi dengan pihak luar negeri Provinsi A Pihak Luar Negeri Bekerja Sama Kerjasama Pemerintah Provinsi dengan pihak Luar Negeri, yang dilaksanakan berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Pembuatan perjanjian internasional dilakukan melalui tahap penjajakan, perundingan, perumusan naskah, penerimaan dan penandatanganan. Sebelum penandatanganan perjanjian dilakukan, Pemerintah Provinsi harus mendapatkan surat kuasa dari Menteri Luar Negeri. Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 16 6. Kerjasama provinsi dengan provinsi dan kabupatenkota Provinsi B Provinsi A Kabupaten Kota B Bekerja Sama Bekerja Sama Tersendiri 7. Kerjasama provinsi dan kabupatenkota dengan kabupatenkota Provinsi B Kabupaten Kota A Kabupaten Kota B Bekerja Sama Bekerja Sama Tersendiri 8. Kerjasama provinsi dengan BUMNBUMD Provinsi A BUMN BUMD Bekerja Sama Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 17 Kerjasama Pemerintah Provinsi dengan BUMNBUMD, dikembangkan untuk mempercepat pelayanan, memperbaiki pengelolaan sumberdaya alam dan sarana pelayanan, alih teknologi, memperluas layanan, meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan, dan memacu dinamika sosial masyarakat. 9. Kerjasama kabupatenkota dengan pihak ketiga Kabupaten Kota A Pihak Ketiga Bekerja Sama Kerjasama antara Pemerintah Kabupatenkota dengan Pihak Ketiga, dikembangkan berdasarkan pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi langsung oleh Pemerintah kabupatenkota yang bersangkutan karena berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh masing-masing daerah otonom, kerjasama model ini dapat berbentuk Kerjasama antara Pemerintah kabupatenkota dengan Pihak Swasta yang antara lain adalah : 1 Kontrak pelayanan Service Contract, dicirikan dengan tidak ada investasi, terbatas pada operasional dan manajemen, keuntungan kecil, efisiensi terbatas dan cocok dilakukan pada masa krisis. Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 18 2 Kontrak pengelolaan Management Contract, dicirikan dengan tidak ada investasi, adanya pengelolaan perusahaan, keuntungan kecil, efisiensi terbatas dan cocok dilakukan pada masa krisis. 3 Kontrak sewa Lease Contract, dicirikan dengan tidak ada investasi, terbatas pada peralatan, keuntungan kecil, efisiensi terbatas dan cocok dilakukan pada masa krisis. 4 Bangun-kelola-alih milik Build, Operate and Transfer Bangun- kelola-miliki-alih milik Build, Operate, Own and Transfer, dicirikan dengan adanya investasi swasta, pembangunan sarana, biaya rendah kualitas tinggi, menguntungkan, efisiensi tinggi, cocok dilakukan pada kondisi ekonomi yang baik. 5 Konsesi Concession, dicirikan dengan adanya investasi swasta, pengelolaan dan keuangan secara bersama, menguntungkan, efisiensi tinggi, cocok dilakukan pada kondisi ekonomi yang baik. 10. Kerjasama kabupatenkota dengan LSMmasyarakat Kabupaten Kota A Pihak LSM Masyarakat Bekerja Sama Kerjasama Pemerintah kabupatenkota dengan LSMMasyarakat, dikembangkan untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat dan Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 19 mendorong potensi sosial ekonomi yang dimiliki masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Seperti pengelolaan aset Pemerintah kabupatenkota oleh masyarakat, penyuluhan dan pelestarian kawasan hutan untuk mendorong peningkatan produktivitas. 11. Kerjasama kabupatenkota dengan luar negeri Kabupaten Kota A Pihak Luar Negeri Bekerja Sama Kerjasama Pemerintah KabupatenKota dengan pihak Luar Negeri, yang dilaksanakan berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Pembuatan perjanjian internasional dilakukan melalui tahap penjajakan, perundingan, perumusan naskah, penerimaan dan penandatanganan. Sebelum penandatanganan perjanjian dilakukan, Pemerintah KabupatenKota harus mendapatkan surat kuasa dari Menteri Luar Negeri. 12. Kerjasama kabupatenkota dengan BUMNBUMD Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 20 Kabupaten Kota A BUMN BUMD Bekerja Sama Kerjasama Pemerintah KabupatenKota dengan BUMNBUMD, dikembangkan untuk mempercepat pelayanan, memperbaiki pengelolaan sumberdaya alam dan sarana pelayanan, alih teknologi, memperluas layanan, meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan, dan memacu dinamika sosial masyarakat. 13. Kerjasama Antar Negara Pemerintah Provinsi Kabupaten Kota Negara A Provincial Municipal Nation B Bekerja Sama Kerjasama Antar Negara Pemerintah khususnya di perbatasan wilayah negara, dilakukan dalam rangka penanganan berbagai masalah dan kebutuhan yang krusial khususnya di daerah perbatasan antara dua negara yang berdekatan, hal ini dilakukan mengingat kondisi yang sudah tumbuh, hidup dan menjadi tradisi masyarakat setempat, seperti pengelolaan lahan pertanian tradisional dan perdagangan tradisional yang telah tumbuh dan berkembang sampai pada saat ini. Oleh karena itu harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan daerah yang berdekatan dengan batas negara yang difasilitasi oleh Pemerintah Negara masing-masing. Kerjasama antar daerah pada batas negara yang berbatasan, harus taat dan tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di negara masing-masing. Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 21 Kerjasama antar negara yang tidak berdekatan juga sangat mungkin dilaksanakan seperti yang pernah dilaksanakan yaitu kerjasama pengelolaan Danau Vermonth dengan Danau Toba. 14. Kerjasama Antar Daerah yang bersifat masal B K K S I Forum Badan Kerjasama B K P DPRD Provinsi A P P S I APEKSI ADEKSI ADKASI Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 22 Kerjasama Antar Daerah yang bersifat masal, berupa Badan Kerjasama Kabupaten Seluruh Indonesia BKKSI sebagai pengganti Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia APKASI dan Badan Kerjasama Pimpinan DPRD Provinsi se Indonesia sebagai Pengganti Asosiasi Pimpinan DPRD Provinsi Se Indonesia, Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia APPSI serta Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia APEKSI, Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia ADEKSI dan Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia ADKASI yang akan menyesuaikan namanya menjadi Badan Kerjasama melalui Munas Asosiasi masing-masing. Badan Kerjasama ini menitik beratkan pada tukar menukar informasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pendayagunaan sumber daya yang tersedia di daerah. Murbanto Sinaga : Tinjauan Terhadap Bentuk Kerjasama Pembangunan Daerah…, 2005 USU Repository © 2006 23

BAB VII PRINSIP DAN PROSES KERJASAMA